,

Selamatkan Laut dari Tambang Perusak

Pertambangan di dasar laut Pasifik bisa berdampak luas. Perikanan, seperti tuna, dan kesehatan manusia dan spesies laut akan terpengaruh

ORGANISASI-organisasi di Pasifik menyerukan agar laut dilindungi dari semua pertambangan dasar laut. Tambang Solwara 1 diusulkan satu perusahaan Kanada, Nautilus Minerals Inc. Ini perusahaan pertama yang memiliki proyek komersial laut di dunia. Terletak di Laut Bismarck di Papua Nugini, tambang ini kemungkinan memiliki konsekuensi mengerikan bagi manusia dan ekologi.

Wences Magun, Koordinator Nasional Mas Kagin Tapani di Papua Nugini mengatakan, Hari Laut Dunia sebuah kesempatan tahunan untuk menghargai laut yang telah menyediakan makanan, kebudayaan, dan kehidupan Laut. Juga masyarakat yang tergantung dari itu.

Dampak berganda pemanasan global, polusi dan penangkapan ikan yang berlebihan menyerang lautan dari berbagai bidang. Tahun lalu, panel ahli International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperingatkan kepunahan massal jika terus menjalankan praktik merusak ini.

Alih-alih mengindahkan prediksi ini, pemerintah di Pasifik dan perusahaan-perusahaan asing berencana menambah dampak dengan pertambangan dasar laut.

“Saya melindungi laut ini adalah yang paling penting. Mereka secara sosial, ekonomi dan budaya penting bagi kami, tapi apa yang akan terjadi jika pertambangan lantai laut diperbolehkan beroperasi? Apa ada jaminan mereka tak akan hancur? ”

Helen Rosenbaum, koordinator kampanye Deep Sea Mining campaign di Australia juga penulis Out of Our Depth: Mining the Ocean Floor in Papua New Guinea mengatakan, persetujuan dari proyek Solwara Nautilus 1 didasarkan pada pernyataan dampak lingkungan cacat dan terbatas. “Sangat sedikit yang mengerti kemungkinan dampak dari proyek ini apalagi banyak proyek mulai eksplorasi sepanjang Pasifik. ”

Nautilus telah menghadapi pukulan ganda dalam seminggu terakhir hingga dapat menunda atau memperlambat proyek pertambangan eksperimental dasar laut ini. Saham kehilangan 53,86 persen, perdagangan dari US$ 2,07 ke US$ 0,9551 karena perselisihan dengan pemerintah Papua Nugini.

Rosenbaum mengatakan, pukulan terakhir untuk Nautilus adalah berita baik bagi masyarakat di Papua Nugini.

“Ini jelas bukan investasi yang bijaksana. Namun, di sana masih banyak perusahaan-perusahaan lain di pasifik yang akan memulai percobaan mereka.”

Menurut dia, izin eksplorasi lisensi saat ini mencakup lebih dari 1 juta kilometer persegi dasar laut Pasifik. “Interaksi antara arus, cuaca dan peristiwa seismik, berarti penyebaran polusi dan dampak tidak dapat diatasi. Perikanan, seperti tuna, dan kesehatan manusia dan spesies laut akan terpengaruh.”

Organisasi di Pasifik membuat petisi. Mereka meminta pemerintah menghentikan pertambangan dasar laut di Pasifik

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,