Peta Deforestasi Dunia Deteksi Ratusan Titik Api di Konsesi APRIL dan APP di Riau

Ratusan titik api kembali dideteksi oleh berbagai peta pemantau deforestasi dunia. Berdasar pantauan satelit Terra Modis Aqua oleh NASA, 1573 titik panas ditemukan di propinsi Riau, 613 titik api tersebut berada di kawasan konsesi perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH),  Hutan Tanaman Industri (HTI), Hak Guna Usaha (HGU) , Kawasan Lindung dan lainnya.

Pada tiga minggu pertama bulan Juni, yaitu antara 1-20 Juni 2012, dari 613 titik api yang terdeteksi, 225 diantaranya berada di wilayah konsesi grup Asia Pulp & Paper (APP/Sinarmas) Group yaitu PT. Satria Perkasa Agung (bekas HPHTI PT. Inti Palma / afiliasi APP). Demikian data yang diperoleh Gurindam12 Riau.

Kemudian diikuti oleh PT. Sumatera Riang Lestari Blok 3 (Asia Pacific Resources International Limited / APRIL) dengan 101 titik api, PT Dexter Timber Perkasa Indonesia (APP) 44 titik api, PT Rimba Rokan Perkasa (APP) 35 titik api, PT Rimba Lazuardi (APRIL) 22 titik api, PT Arara Abadi – Duri (APP) 21 titik api, PT. Bina Daya Bentala (APP) 17 titik api, PT Rimba Rokan Lestari (APRIL) ditemukan 17 titik api, PT Artelindo Wiratama (sudah berpisah dari APP) memiliki 11 titik api, dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sektor Baserah (APRIL) ditemukan 11 titik api.

Konsesi lain yang juga secara signifikan terdapat titik api adalah PT Suntara Gaja Pati (APP), PT Arara Abadi Pelalawan (APP), PT Perawang Sukses Perkasa Industri (APP), PT RAPP Pulau Padang (APRIL), PT Sumatera Riang Lestari Blok 4 (APRIL), PT Selaras Abadi Utama (APRIL) dan PT Ruas Utama Jaya (APP). Sehingga total dari perusahaan yang berafiliasi dengan APP terdapat 408 titik api sedangkan untuk APRIL sebanyak 205 titik api.

Titik api yang berada di wilayah HPH (konsesi penebangan) adalah, PT Hutani Sola Lestari di lanskap Tesso Nilo memiliki 38 titik api, diikuti oleh PT Siak Raya Timber yang berada di kawasan Tesso Nilo dengan 13 titik, dan PT Diamond Raya Timber di wilayah Senepis dengan 7 tempat.

Untuk kawasan lindung dan konservasi, Taman Nasional Tesso Nilo adalah yang paling banyak terdeteksi titik api yaitu sebanyak 108 dan diikuti oleh Cagar Biosfer Giam Siak Kecil terdapat 8 titik api.

Sejumlah titik-titik deforestasi yang terpantau Sistem GloFDAS milik Mongabay Indonesia di wilayah Riau.

Hariansyah Usman dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau mengatakan, pemerintah harus membuktikan untuk meminimalkan kebakaran hutan dan lahan, karena mereka telah berjanji untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan ini. “Karena itu, penerapan UU Lingkungan No 32 tahun 2009 sangat mendesak untuk menangkap pelaku pembakaran hutan dan lahan.”

Sementara itu dari pantauan Satelit National Oceanic Atmospheric and Administration (NOAA) 18. Selain di Riau, titik api juga berada di wilayah lain di Pulau Sumatra, sehingga jumlah seluruhnya 341 titik api.

Kondisi itu memaksa Dinas Kehutanan (Dishut) Riau membentuk tim khusus pemantau kebakaran hutan dan lahan. “Kami sudah membentuk tim yang bertugas khusus untuk pemantauan kebakaran hutan dan lahan langsung dari daerah tempat kejadian kebakaran. Tim pemantau akan memberi laporan lokasi persis kebakaran,” kata Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Riau Zulkifli Yusuf di Pekanbaru kepada Media Indonesia.

Ia menjelaskan, tim khusus pemantau akan bertugas beberapa hari di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Pasalnya, meski dari pantauan satelit NOAA 18 titik api kebakaran hutan di Riau sudah mencapai 227, hingga kini Dishut Riau belum menerima laporan resmi terkait ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan tersebut.

“Sesuai aturan, penanggulangan (kebakaran hutan dan lahan) merupakan tanggung jawab bersama. Termasuk gubernur dan bupati harus bertanggung jawab terhadap kebakaran hutan itu,” ungkapnya.

Hal serupa juga terlihat dari hasi pantauan Peta Deforestasi Global Forest Disturbance Alert System yang dimiliki Mongabay Indonesia. Dalam peta ini, terlihat titik-titik deforestasi di Sumatra yang terbanyak adalah di Propinsi Riau. Terutama di wilayah-wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dimana perusahaan-perusahaan yang melakukan ekstraksi hasil hutan tersebut beroperasi.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,