Satu Lagi Harimau Sumatera Mati Terjerat

Seekor harimau Sumatera kembali masuk perangkap yang dibuat manusia. Peristiwa ini terjadi dua ahri silam, di Kecamatan Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Dari identifikasi sementara, harimau yang mati ini terjerat ini kemungkinan adalah harimau Sumatera dewasa, yang hidup di sekitar hutan konservasi.

“Saya dapat informasi harimau yang mati sudah dewasa,” kata Kepala Bidang Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Syahimin, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Senin.

BKSDA Riau mendapat laporan pada hari Senin 25 Juni 2012 silam, dan berencana segera melakukan verifikasi ke lapangan. “Tim kami belum ke sana, besok segera kami akan mengeceknya ke lapangan,” katanya.

Menurut informasi, kata Syahimin, harimau malang itu mati akibat dijerat warga setempat. Belum jelas motif warga menjerat satwa yang dilindungi itu. Selain itu, Syahimin juga belum bisa memastikan jenis kelamin dan usia harimau tersebut. “Kabarnya warga sudah mengubur bangkai harimau itu,” kata Syahimin.

Ia memperkirakan, lokasi kasus itu berada di wilayah jelajah (home range) harimau yang ada di daerah pencadangan konservasi harimau Sumatera di Senepis, Rohil. “Kemungkinan itu masuk dalam wilayah jelajah harimau Senepis,” ujarnya.

Konflik harimau Sumatera versus manusia di Riau hingga kini masih marak karena lokasi hutan terus berkurang menjadi perkebunan kelapa sawit.

Kondisi yang paling menyedihkan, kasus-kasus menyebarkan jerat hewan di wilayah Sumatera seperti ini tidak pernah terungkap siapa pelakunya. Hingga saat ini, belum satu pun kasus kejahatan atas satwa dilindungi ini berhasil diseret ke pengadilan.

Pada Mei silam, seekor harimau sempat terjerat di Kabupaten Pelalawan, Riau, dan sempat menerkam seorang petani. Namun dipastikan insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Kasus lain yang terjadi di akhir bulan Mei, adalah di Kabupaten Merangin, Jambi, dimana seekor harimau kehilangan dua jari kakinya setelah terjerat jebakan babi hutan di dekat Taman Nasional Kerinci Seblat. Akibat peristiwa ini, harimau betina tersebut kini harus mendekam di Kebun Binatag Taman Rimba, Jambi untuk menjalani perawatan dan terancam tak bisa kembali ke habitat aslinya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,