UNESCO: Hutan Sumatera di Daftar 38 Warisan Dunia Yang Terancam

Hutan Hujan Tropis Sumatera di Indonesia masuk ke dalam daftar UNESCO sebagai salah satu dari 38 Warisan Dunia Yang Terancam. Hal ini terungkap lebih jauh dalam sidang World Heritage Committee (WHC) United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) di Saint Petersburg, Rusia, 24 Juni hingga 6 Juli 2012.

Dalam sidang ini dibahas seputar upaya untuk menjaga dan melestarikan situs-situs tersebut. Dalam sidang ini, Direktur International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang ikut memberi rekomendasi, Tim Badman mengatakan, satu dari sepuluh situs alam warisan dunia dalam keadaan terancam. Situs alam paling terancam terutama yang berada Afrika barat dan tengah, terutama akibat pertambangan minyak dan gas.

Ancaman-ancaman terhadap situs alam dan budaya warisan dunia tersebut, tidak hanya mengancam ekosistem alam tetapi juga budaya yang terkandung di dalamnya, terutama jika terdapat artefak di dalamnya. Jika tidak dapat mengatasi ancaman itu, situs terancam itu akan terlempar dari daftar situs warisan dunia.

Gajah Sumatera, yang terus kehilangan habitatnya. Foto: Rhett A. Butler

Salah satu situs alam warisan dunia yang ada di Indonesia, yakni hutan tropis di Sumatera juga masuk daftar terancam sejak tahun lalu. Anggota delegasi Indonesia dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Kementerian Kehutanan, Nining Ngudi Purnamaningtyas mengatakan, sejak awal ditetapkan sebagai warisan dunia pada tahun 2004, kawasan itu sudah mulai dibayangi persoalan penebangan liar, pembangunan jalan melintasi kawasan konservasi, pertambangan, dan perambahan (perkebunan masyarakat).

“Pemerintah sudah mempunyai rencana aksi untuk mengatasi masalah-masalah itu agar situs itu bisa keluar dari daftar terancam,” ujarnya.

Dalam sesi sidang pada hari Jumat tanggal 29 Juni 2012, misalnya, terungkap pemerintah negara tempat situs budaya, situs alam, dan situs gabungan alam dan budaya warisan dunia berlokasi umumnya menghadapi masalah konflik politik, pertambangan, pencemaran penangkapan ikan, penebangan pohon, hingga kepunahan satwa.

Orangutan bernasib tak lebih baik dari gajah Sumatera, setelah habitatnya dirampas perkebunan sawit. Foto: Rhett A. Butler

Ancaman itu merusak situs, baik ekosistem alam maupun artefak atau peninggalan sejarah di dalamnya. Masalah yang sama, juga dihadapai oleh hutan hujan tropis di Sumatera.

Menurut deskripsi dari UNESCO, wilayah hutan hujan tropis di Sumatera yang terancam ini meliputi wilayah seluas 2.5 juta hektar yang terdiri dari Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan. Wilayah ini, menurut catatan UNESCO memiliki lebih dari 10.000 jenis tanaman, 200 jenis mamalia, 580 spesies burung (465 jenis adalah resident dan 21 jenis endemik). Dari jenis mamalia yang ada di Sumatera, 22 hanya ditemukan di Asia dan tidak bisa dijumpai di belahan dunia lainnya, 15 diantaranya adaah spesies asli Indonesia, termasuk orangutan Sumatra. Pulau Sumatera, juga menjadi bukti sejarah biologis dari proses evolusi panjang wilayah paparan sunda di wilayah barat Indonesia.

Selain deforestasi, jumlah harimau Sumatera terus berkurang akibat kematian yang disebabkan jerat yang dipasang manusia. Foto: Rhett A. Butler

Berikut ini, adalah daftar Warisan Dunia Yang Terancam versi UNESCO:

Afghanistan 

Cultural Landscape and Archaeological Remains of the Bamiyan Valley (2003)

Minaret and Archaeological Remains of Jam (2002)

Belize

Belize Barrier Reef Reserve System (2009)

Central African Republic (Republik Afrika Tengah)

Manovo-Gounda St Floris National Park (1997)

Chile

Humberstone and Santa Laura Saltpeter Works (2005)

Colombia

Los Katíos National Park (2009)

Côte d’Ivoire (Pantai Gading)

Comoé National Park (2003)

Mount Nimba Strict Nature Reserve (1992)

Democratic Republic of the Congo (Republik Demokratik Kongo)

Garamba National Park (1996)

Kahuzi-Biega National Park (1997)

Okapi Wildlife Reserve (1997)

Salonga National Park (1999)

Virunga National Park (1994)

Egypt (Mesir)

Abu Mena (2001)

Ethiopia

Simien National Park (1996)

Georgia

Bagrati Cathedral and Gelati Monastery (2010)

Historical Monuments of Mtskheta (2009)

Guinea

Mount Nimba Strict Nature Reserve (1992)

Honduras

Río Plátano Biosphere Reserve (2011)

Indonesia

Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (2011)

Iran

Bam and its Cultural Landscape (2004)

Iraq

Ashur (Qal’at Sherqat) (2003)

Samarra Archaeological City (2007)

Jerusalem (Site proposed by Jordan)

Old City of Jerusalem and its Walls (1982)

Madagascar

Rainforests of the Atsinanana (2010)

Mali

Timbuktu (2012)

Tomb of Askia (2012)

Niger

Air and Ténéré Natural Reserves (1992)

Palestina

Birthplace of Jesus: Church of the Nativity and the Pilgrimage Route, Bethlehem(2012)

Panama

Fortifications on the Caribbean Side of Panama: Portobelo-San Lorenzo (2012)

Peru

Chan Chan Archaeological Zone (1986)

Senegal

Niokolo-Koba National Park (2007)

Serbia

Medieval Monuments in Kosovo (2006)

Tanzania

Ruins of Kilwa Kisiwani and Ruins of Songo Mnara (2004)

Uganda

Tombs of Buganda Kings at Kasubi (2010)

United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (Inggris Raya)

Liverpool – Maritime Mercantile City (2012)

United States of America (Amerika Serikat)

Everglades National Park (2010)

Venezuela

Coro and its Port (2005)

Yemen

Historic Town of Zabid (2000)

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,