, ,

Protes Penebangan, Miranda Gibson Hidup di Puncak Pohon

MIRANDA Gibson, seorang aktivis lingkungan, yang menarik perhatian dunia setelah hidup selama tujuh bulan di puncak pohon di atas ketinggian 60 meter. Dia protes penegangan pohon di hutan Tasmania.

Pohon ini lebih tinggi dari atap bangunan apapun di Hobart, kecuali Kasino Wrest Point setinggi 72 meter. Lingkar pangkal pohon ini sekitar 7, 5 meter. Gibson seorang guru dan baru merayakan ulang tahun ke-31 minggu lalu di atas pohon itu. Dia berhenti sementara sebagai guru, sampai perjuangan menyelamatkan hutan selesai.

“Saya sudah berkomitmen tetap di sini sampai hutan ini dilindungi. Saya tentu berharap proses lebih cepat dari sekarang. Sebab, banyak pohon yang ditebangi setiap hari,” ucap Gibson seperti dikutip dari Harian The Mercury.

Protes Gibson ini mendapatkan perhatian dari banyak negara lewat media sosial dan blog harian yang ditulis dari rumah pohon di Lembah Styx.

Organisasi lingkungan Still Wild Still Threatened memperkirakan nilai pohon eukaliptus itu $400 dari setiap tahun masa hidup pohon ini. Desember lalu, para perambah hutan memasuki kawasan ini. Gibson protes dengan menaiki salah satu pohon di sana.

Selasa(12/7/12), Gibson memecahkan rekor terlama di Australia untuk hidup di atas sebuah pohon. Ini lebih tinggi dari rekor 208 hari oleh Manfred Stephen di sebuah pohon dekat Cairns (Queensland) tahun 1995.

Menurut Gibson, kawasan hutan ini indah sekali. Bahkan, sudah direkomendasikan masuk wilayah suaka dunia. Untuk itu, hutan ini mestinya dilindungi sebagai bagian dari persetujuan antarpemerintah Agustus tahun lalu. Sayangnya, persetujuan itu tidak pernah diterapkan dengan benar.

Halaman Facebook Gibson berjudul The Observer Tree memiliki 2.390 pendukung. Gibson mendapatkan bantuan makanan dan pasokan lain setiap hari dari donatur, pendukung, dan anggota Still Wild Still Threatened.

Kelompok ini punya kamp di bawah pohon. Mereka setiap hari ada di sana mempersiapkan makanan dan memberi dukungan kepada Gibson.

Dukungan termasuk dari warga seperti Bridie McEntee. Gadis ini berusia 29 tahun, mahasiswi sebuah universitas di selatan Hobart.

McEntee mengetahui Miranda sejak 2008, ketika mereka terlibat bersama dalam blokade di Upper Florentine. Kala malam, dia mengirim sebotol air panas kepada Gibson.

Pohon yang sudah menjadi rumah bagi Miranda Gibson selama tujuh bulan. Foto:forestsandclimate.net
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,