Ponsel Akan Jadi Alat Efektif Pemantau Hutan Bagi Masyarakat Lokal

Dering telepon pintar (smartphone) di tengah hutan mungkin akan menjadi sebuah pertanda bahwa keterlibatan masyarakat lokal dalam melindungi hutan mereka semakin meningkat. Perwakilan dari masyarakat lokal dan pendukung mereka telah menyarankan sebelumnya kepada sejumlah program konservasi internasional seperti Reducing Emission from Deforetation and Forest Degradation (REDD) bahwa ke depannya program serupa akan lebih banyak dikelola oleh masyarakat lokal. Strategi baru dalam upaya ini adalah dengan melatih masyarakat setempat untuk menggunakan aplikasi dalam telepon genggam untuk mendapat data geografis dan foto, hal ini akan memudahkan mereka untuk memonitor kesehatan hutan yang sangat penting bagi kehidupan mereka, seperti dilaporkan oleh Global Canopy Program. Data lokal tersebut kemudian bisa digabungkan ke dalam database nasional sehingga mereka menjadi sebuah data lengkap penginderaan jarak jauh. Global Canopy Program meyakini bahwa teknik ini akan menciptakan kerjasama yang lebih baik dan sistem pengawasan yang lebih transparan dan melibatkan langsung masyarakat dalam praktek manajemen hutan.

Kendati proyek manajemen hutan oleh masyarakat telah mendapat dukungan yang terus meningkat dari para peneliti dan pengambil keputusan, sebuah studi baru yang dipimpin oleh Diana Bowler di Bangor University mempertanyakan efektivitas upaya ini dalam menekan deforestasi, menjaga keragaman hayati dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Bowler dan koleganya secara sistematis membaca kembali penelitian-penelitian terdahulu yang mengevaluasi program manajemen hutan berbasis masyarakat dan menyimpulkan bahwa bukti yang ada di lapangan tidak meyakinkan. Mereka menyatakan bahwa hasil mereka “harus menjadi perhatian dari organisasi yang yang menginvestasikan keuangan mereka di program community forest management (CFM).” Mereka tidak menyatakan bahwa program ini tidak berjalan, namun mereka memaksakan bahwa bukt-bukti lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi strategi mana yang lebih efektif dan mana yang tidak. Untuk mendapat lebih banyak bukti di lapangan mereka menyarankan “pemantauan yang ketat diperlukan dalam memonitor hasil dan harus dibangun ke dalam desain program.”

Kepala Program Global Canopy, Mandar Trivedi melihat adanya kebutuhan pengawasan yang ketat sebagai sebuah tantangan yang menarik. Dia yakin, orang-orang asli di lapangan bisa memenuhi tantangan itu, dan bisa lebih jauh berkontribusi untuk mencapai tujuan dalam manajemen kehutanan lokal yang efektif. Menyitir sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Monitoring Matters Project yang menemukan “dengan sedikit pelatihan, pemantauan oleh komunitas lokal bisa sama bagusnya, atau bahkan bisa lebih baik dari ahli dari luar.” Berbagai proyek manajemen lokal kini sudah banyak berjalan di brbagai daerah tropis, termasuk Brasil, Guyana dan Kamerun. Salah satu dari program di wilayah ini, yang dipandu oeh Coordinator of Indigenous Organizations of the Amazon Basin (COICA), kini terfokus pada pelatihan komunitas lokal yang tidak hanya menggunakan telepon genggam untuk memonitor hutan, namun juga melatih orang lain di dalam komunitas tersebut.

Trivedi melihat upaya ini sebagai sebuah cara untuk memberdayakan masyarakat lokal untuk menggunakan “pengetahuan lokal” mereka soal manajemen hutan. Namun bagaimanapun, penggunaan teknologi yang maju seperti telepon Android -yang dibuat oleh perusahaan multinasional, diprogram oleh pembuat peranti lunak Global North dan didistribusikan lewat LSM dan kantor pemerintah- membangkitkan sebuah pertanyaan pengetahuan yang berbeda tentang sistem dan integrasi “pengetahuan lokal” dengan sistem informasi yang lebih universal. Pengetahuan siapa yang akan membentuk proses ini? akankah komunitas lokal hanya mengoleksi data saja atau apakah mereka memberi pengaruh dalam desain kumpulan data tersebut? Apa pun jawabannya penggunaan telepon pintar untuk melakukan pengawasan oleh komunitas lokal akan memberikan dampak dalam efektivitas manajemen hutan oleh masyarakat dan perdebatan yang melingkupinya.

CITATIONS:

Global Canopy Programme. “Community-Powered Monitoring of REDD+: Open Source technology boosts community forest monitoring.” June 2012. http://www.globalcanopy.org/sites/default/files/Community-Powered%20Monitoring%20of%20REDD%20-%20Canopy%20Viewpoint.pdf Accessed July 18, 2012.

Bowler, D.E., Buyung-Ali, L.M., Healey, J.R., Jones, J.P.G., Knight, T.M. and Pullin, A.S. “Does community forest management provide global environmental benefit and improve local welfare?” Frontiers in Ecology and the Environment. (2012). 10: 29-36

Trivedi, M. “Can communities monitor their own forests?” Global Canopy Programme. http://www.globalcanopy.org/updates/blogs/can-communities-monitor-their-own-forests. Accessed July 18, 2012.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,