Shaggydog: Kami Sedih Habitat Orangutan Disulap Jadi Perkebunan Sawit…

Grup Band asal Yogyakarta, Shaggydog merasa risau dengan populasi orangutan dan kondisi hutan di Indonesia yang semakin memprihatinkan. Rasa keprihatinan ini mereka tuangkan dalam lagu “Selamatkan atau Hilang”,  yang khusus untuk mengkampanyekan perlindungan terhadap orangutan.

Personel Shaggydog yang terdiri dari Heru (vokalis), Richard (gitar), Raymond (gitar), Lilik (keyboard), Bandizt (bas), dan Yoyo (drum) sadar betul akan ancaman kepunahan orangutan di Indonesia. Bahkan salah satu pernonilnya, Bandizt, terlibat aktif sebagai Direktur Animal Friends Jogja (AFJ). Mongabay Indonesia beruntung mendapat kesempatan untuk bertemu dan berbincang dengan personil Shaggydog di Jalan Nogosari No 1B, Patehan, Yogyakarta, disela-sela latihan mereka.

Mongabay.co.id: Bagaimana awalnya Shaggydog terlibat dalam kampanye menyelamatkan Orangutan?

Shaggydog: Awalnya kami ditawarkan untuk menjadi duta penyelamatan Orangutan melalui Centre for Orangutan Protection (COP) dan kami terima tawaran tersebut. Selain itu, muncul dari kesadaran masing-masing personil Shaggydog untuk terlibat dalam aktivitas sosial ini.  Kami ingin Populasi Orangutan tidak habis. Kami ingin mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk peduli akan hutan. Saat ini, semakin banyak perkebunan sawit di Indonesia ini, apalagi di Kalimantan dan Sumatera sebagai habitat Orangutan, otomatis mengancam keberadaan Orangutan di Indonesia. Berangkat dari persoalan ini, kami memilih untuk menyuarakan Orangutan di Indonesia.

Mongabay.co.id: Sejak kapan Shaggydog terlibat sebagai duta kampanye selamatkan Orangutan ?

Shaggydog : Kami menjadi duta kampanye untuk Orangutan bersama COP sejak tahun 2010. Namun saat ini kami sudah tidak lagi menjadi duta COP. Kami memilih independen. Kami tetap bisa menyuarakan selamatkan Orangutan dan hutan di Indonesia. Tetap melakukan aktivitas sosial lainnya. Dan tetap ikut berpartisipasi dalam kegiatan COP dalam kampanye Orangutan, jika tidak berbenturan dengan kegiatan manggung atau kegiatan Shaggydog lainnya. Walaupun tidak bisa 100% fokus dalam kampanye untuk orangutan, tetapi kemana pun kami manggung, kami berusaha akan menyelipkan kampanye penyelamatan Orangutan dan hutan. Namun kami tetap melihat audiens dan moment-nya terlebih dahulu. Biasanya kalau manggung di sekolah atau kampus, ini menjadi lokasi yang tepat untuk kampanye menyelamatkan Orangutan. Tidak lupa kami juga membawakan lagu “Selamatkan atau Hilang” yang secara khusus menyampaikan kepedulian dan harapan bersama untuk kelestariannya.

Mongabay.co.id : Bagaimana Shaggydog melihat kondisi habitat dan populasi Orangutan di Indonesia ?

Shaggydog: Kami sangat sedih melihat kondisi Hutan sebagai habitat orangutan yang semakin habis karena kepentingan pengusaha. Hutan disulap menjadi perkebunan-perkebunan sawit, hutan menjadi gundul dan maraknya illegal logging. Bagi kami hutan itu paru-paru bumi ini. Kelestariannya jelas akan mempengarui ketersediaan air dan bahan makanan bagi kita. Apalagi sebagai habitat asli dari ribuan spesies hewan termasuk orangutan, hal ini jelas sangat mengancam polulasi mereka. Sudah seharusnya kita semua sadar untuk bersama menjaga hutan. Perilaku keserakahan manusia sendirilah yang dapat mengancam kepunahan dari satwa-satwa langka yang berambisi ingin memiliki tetapi tidak memperdulikan populasinya dihabitat asalnya. Kepunahan orangutan ini dapat dicegah dengan ditetapkan perlindungan hukum yang tegas terhadap orangutan sebagai satwa yang wajib dilindungi. Pencegahan ini bertujuan agar Orangutan tidak punah dan kami tidak ingin Orangutan hanya menjadi cerita bagi anak cucu kita nantinya karena keserakahan manusia dalam mengambil keuntungan sesaat untuk kepentingan pribadinya atau kelompok tertentu.

Mongabay.co.id: Bagaimana Shaggy Dog melihat aturan hukum untuk perlindungan satwa di Indonesia ?

Shanggydog: Undang-undang kita sangat miskin dalam perlindungan terhadap hewan. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan Kesehatan Hewan dan Undang-Undang  Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya tidak terlalu eksplisit memberikan proteksi terhadap hewan dan satwa. Kita butuh peraturan perundang-undang yang lebih komperhensif untuk memberikan perlindungan terhadap satwa, dan kita belum punya itu. Banyak sekali perdagangan satwa liar, kekerasan terhadap satwa bahkan perburuan satwa dilindungi, termasuk orangutan. Tidak ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. Untuk itu, penting sekali untuk mengubah mindset pembuat undang-undang untuk lebih peduli mengenai proteksi perlindungan terhadap satwa. Selain itu, kita sendiri juga ikut sadar akan hukum yang ada dan bersama-sama melindungi satwa.

Mongabay.co.id :  Shaggydog membuat lagu “Selamatkan atau Hilang” idenya muncul dari siapa ?

Shaggydog: Ini lagu lahir dari ide bersama. Lagu ini sebenarnya adalah stock lama Shaggydog. Oleh karena belum ada liriknya dan kebetulan kami menjadi duta kampanye untuk selamatkan orangutan, lantas dibuatlah liriknya yang bercerita tentang orangutan. Di lagu ini kami ingin sampaikan pengetahuan tentang aktivitas orangutan di habitat mereka, keadaan hutan sebagai habitat mereka yang perlahan semakin habis. Kami ingin mengajak fans, anak muda dan masyarakat lainnya untuk peduli terhadap satwa, peduli terhadap lingkungan sekitar, khususnya orangutan sebagai salah satu kekayaan Indonesia yang patut dilindungi, dijaga dan dilestarikan baik populasinya maupun  habitat orangutan sendiri yaitu hutan. Kami hanya bisa melakukan kampanye melalui lagu dan belum bisa berbuat banyak, akan tetapi kami akan selalu senang apabila diajak untuk ikut kampanye orangutan dan kampanye sosial lainnya. Kalau bukan kita yang peduli terhadap kelestariaannya lantas siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Dan untuk lagu Selamatkan atau Hilang ini dapat di unduh secara gratis di internet.

Shaggydog. Foto: Shaggydog

Mongabay : Apa harapan Shaggydog terhadap pemerintah dan masyakarat dalam menjaga kelestarian Orangutan dan Hutan di Indonesia ?

Shaggydog : Kepunahan orangutan bisa tidak terjadi apabila kita semua menjaga kelestarian alam, yang mana terdapat populasi satwa serta ekosistem yang berada didalamnya, serta mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam atau perbuatan manusia sendiri. Orangutan dan satwa langka lain yang mengalami kepunahan sebaiknya tidak boleh dimiliki, ditangkap, diburu serta diperjualbelikan, hal ini untuk menjaga kelestarian satwa tersebut dari kepunahan yang disebabkan oleh manusia atau alam disekitarnya. Selain itu, pemerintah segera membuat peraturan yang benar-benar memberikan perlindungan bagi kelestarian orangutan dan hutan kita. Melakukan tindakan yang tegas kepada siapapun yang melanggar aturan hukum yang sudah ada, dalam hal mengancam kepunahan orangutan dan hutan di Indonesia.

Mongabay : Apa agenda ke depan Shaggydog untuk terus menyuarakan kelestarian Orangutan dan hutan di Indonesia ?

Shaggydog : Kami akan terus mengajak fans Shaggydog (doggies) dan masyakarat untuk bersama-sama menjaga kelestarian orangutan dan hutan kita. Selain itu, sebentar lagi kami akan meluncurkan single bertemakan “Pendidikan.”  Kami berkolaborasi dengan rapper, Iwa K. Lagu ini juga merupakan refleksi kegelisahan Shaggydog melihat banyak anak putus sekolah dan masih banyak anak jalanan di Indonesia. Dalam UUD 1945 seharusnya anak anak putus sekolah merupakan tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, kami terkadang miris dan pesimis melihat persoalan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan warga yang masih menyedihkan ini. Apalagi kita berharap pemerintah lebih peduli terhadap kelestarian satwa dan hutan di Indonesia. Pesan terakhir kami, mengutip lirik lagu Selamatkan atau Hilang “Tidak guna semua uang, bila pohon terakhir hilang, Bumi panas, makin meranggas, orangutan makin merana. Mari Selamatkan Hutan dan Orangutan !

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,