,

Sitaan Operasi Penyelamatan Satwa Sulut: dari Monyet sampai Kasuari

TIM Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bekerja sama dengan Polda dan Korem Sulawesi Utara(Sulut) serta Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki (PPST), sejak Senin(27/8/12),  melakukan operasi penyelamatan satwa. Sampai Selasa(28/8/12), beberapa ekor satwa langka dan dilindungi berhasil dijaring, antara lain, monyet hitam Sulawesi, burung kasuari, kakak tua, nuri, dan elang.

Pada Senin(27/8/12), tim gabungan yang dikomandoi Polisi Kehutanan dari BKSDA berhasil mengamankan monyet hitam Sulawesi betina.  Satwa langka ini berhasil diselamatkan dari seorang dealer yang biasa memperdagangkan reptile ke Singapura dan Filipina.

Dikutip dari Facebook Tasikoki Wildlife menyebutkan, monyet ini mengalami malnutrisi dalam waktu yang lama. Kini, si monyet menjalani perawatan di PPST.

Monyet hitam Sulawesi hasil operasi penyelamatan satwa di Sulut. Foto: dari Facebook Tasikoki Wildlife

Manajer PPST, Simon Garth Purser kepada Mongabay, Selasa(28/8/12), mengatakan, operasi hari kedua, di tiga lokasi penjualan burung, berhasil disita beberapa burung kakak tua, nuri, elang dan kasuari. “Kini, satwa-satwa ini dirawat di PPST,” katanya.

Burung kasuari, salah satu satwa yang kerap menjadi sasaran perdagangan ilegal. Foto: Wikipedia

Menurut rencana, satwa hasil sitaan ini akan masuk ke program penelitian penangkaran di Balai Penelitian Kehutanan di Manado. “Operasi penyelamatan satwa ini masih akan dilanjutkan.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,