,

Jogja Istimewa Tanpa Eksploitasi Terhadap Lumba-Lumba dan Aneka Satwa

Senin, 10 Desember 2012, berlokasi di depan kantor Gubenur DI Yogyakarta,  Animal Friends of Jogja (AFJ), Dive Magazine Indonesia, Earth Island Institute (EII) dan berbagai elemen masyarakat peduli satwa dan lingkungan menggelar aksi penolakan eksploitasi terhadap satwa, terutama atraksi lumba-lumba dan aneka satwa dalam bentuk sirkus keliling.

Hal ini juga bersamaan dengan kampanye Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang melakukan sebuah tur kampanye lintas kota dari Bali ke Jakarta yang menolak segala kegiatan eksploitasi Lumba-lumba dan menuntut dibebaskannya Lumba-lumba yang disalahgunakan dalam praktik hiburan dengan dalih edukasi. “Dalihnya selalu edukasi. Padahal penyiksaan terhadap satwa jelas ada dalam sirkus lumba-lumba. Apa ini yang namanya edukasi ?” kata Pramudya Harzani, Ketua JAAN.

Laut adalah habitat lumba-lumba yang sebenarnya. Foto: Aji Wihardandi

Kampanye “Dolphin Freedom Tour” ini di mulai sejak 7 Desember 2012, di kota Denpasar Bali, lewat aksi yang menggunakan media budaya lokal Bali, yaitu berkampanye menggunakan media “Ogoh-Ogoh” atau sejenis boneka raksasa yang berbentuk sepasang Lumba-Lumba yang salah satunya terborgol rantai. Ogoh-ogoh ini dibawa keliling kota-kota besar di Jawa.

Khusus di Yogyakarta, selain aksi Ogoh-Ogoh lumba-lumba ada juga teatrikal, pemutaran video dan penyerahan surat  “Jogja Istimewa Tanpa Eksploitasi Satwa” yang diberikan kepada Gubernur DI Yogyakarta. “Kami menuntut stop ekspolitasi lumba-lumba dan menghimbau kepada masyarakat Yogyakarta agar tidak menonton sirkus Lumba-lumba,” kata DZ Angelina Pane, Program manager AFJ, dalam orasinya.

Aksi teatrikal manusia lumba-lumba di depan Kantor Gubernur DIY yang menarik perhatian pengguna jalan. Foto: Aji Wihardandi

Dalam rilis yang diterima Mongabay Indonesia, Yogyakarta sering menjadi lokasi korporat-korporat sirkus satwa yang melancarkan aksi pembodohan. Di tahun 2012, praktek hiburan berkedok edukasi telah digelar beberapa kali. Bulan Maret-April di Kabupaten Sleman, bulan September – Oktober di Kabupaten Bantul dan saat ini serempak di Kabupaten Sleman dan Kotamadya Yogyakarta. Setelah dari DI Yogyakarta, tim tour kampanye berencana melanjutkan perjalanan menuju Semarang dan berakhir di Jakarta.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,