PADDD Tracker: Perangkat Pemantau Kawasan-Kawasan Dilindungi di Seluruh Dunia

Upaya untuk menjaga kelestarian alam dan spesies di dalamnya, tentu tidak langsung tuntas saat sebuah wilayah ditetapkan menjadi taman nasional atau kawasan lindung. Faktanya, para ahli konservasi dan ilmu sosial masih banyak menemukan kawasan-kawasan lindung terus mengalami tekanan akibat meluasnya industri, pemerintahan, atau kebutuhan masyarakat lainnya. Hal ini mendorong dibuatnya sebuah perangkat pemantauan wilayah-wilayah lindung di seluruh dunia yang bernama PADDD (Protected Area Downgrading, Downsizing and Degazzetement).

Perangkat peta online ini melihat dari berbagai sisi penurunan kawasan lindung. Baik itu mengalami penurunan status kawasan (downgrade), kehilangan luasan kawasan (downsize) maupun dihilangkan secara total (degazzete).

“Untuk memahami PADDD dan memberikan informasi pada perdebatan seputar kebujakan, kami menciptakan sebuah situs bernama PADDDtracker.org, yatu sebuah perangkat yang akan mengoleksi peta, dan menyebarkan data PADDD,” ungkap ahli ilmu sosial dari WWF Roopa Krithivasan kepada Mongabay.com. “PADDDtracker.org memungkinkan kita untuk membangun data global yang mampu menjawab beberapa pertanyaan dasar tentang taman nasional dan cagar alam.”

Banyak alasan mengapa pemerintah menurunkan status kawasan lindung atau bahkan menghilangkannya. Dalam beberapa kasus, pemerintah mengurangi luasan kawasan lindung untuk diserahkan kepada masyarakat adat atau menyerahkan pengelolaannya pada mereka. Namun dalam banyak kasus lainnya, kawasan lindung ini harus dikurangi akibat ekspansi industri seperti gas, minyak, industri kayu, pertambangan dan pertanian.

“Kami telah melihat keterkaitan peta PADDD ini dengan berbagai isu lingkungan yang terkait suap politik atau pemberantasan lalat tse-tse, tetapi kami tidak bisa mengatakan hal yang lebih definitif di tingkat global,” ungkap Mike Mascia, Direktur pakar sosial di WWF. “Di beberapa wilayah, PADDD terkait erat dengan industri, sementara di tempat lain perambahan dan ekspansi pemukiman warga menjadi faktor kunci. Beberapa ahli telah menyarankan agar PADDD digunakan untuk meningkatkan efektivitas pemantauan sistem di taman nasional.”

WWF berharap situs interaktif baru ini bisa membantu meningkatkan kesadaran dan dialog mengenai praktek-praktek yang berakibat turunnya status taman nasional atau menyusutnya luasan kawasan lindung. Terkait hal ini, Krithivasan mengungkapkan bahwa situs ini adalah sumber daya bagi masyarakat sipil untuk terus meningkatkan kemampuan PADDD.

“Siapa saja, dimana saja bisa secara langsung memberikan kontribusi pengetahuan mereka untuk pengembangan PADDD,” sambung Krithivasan. Situs ini akan merilis data resmi setiap beberapa tahun untuk memberikan basis data bagi par ahli, pembuat keputuan untuk bekal mereka.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,