,

Pemerintah Beri Insentif Pajak Mobil Hemat Energi sampai Nol Persen

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) berisi insentif pajak bagi mobil hemat energi sampai nol persen. Lewat PP No 41 Tahun 2013 ini, pemerintah berupaya mendorong kendaraan bermotor hemat energi dan ramah lingkungan, mendukung konversi energi transportasi serta meningkatkan kapasitas produksi industri dalam negeri.

Aturan yang ditandatangani 23 Mei 2013 ini mengatur kembali pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah kendaraan bermotor sebelumnya dalam PP Nomor 145 tahun 2000, diubah dengan PP Nomor 12 Tahun 2006.

Dari situs Sekretariat Kabinet menyebutkan, insentif  pemerintah bagi kendaraan bermotor program mobil hemat energi dan harga terjangkau, selain sedan atau station wagon, dengan nol persen dari harga jual.

Kendaraan yang bisa mendapatkan insentif ini harus memenuhi persyaratan,  pertama, motor bakar cetus api dengan kapasitas isi silinder sampai 1.200 cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain setara itu. Kedua, motor nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan kapasitas isi silinder sampai 1.500 cc dan konsumsi BBM paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain setara itu.

PP ini juga menegaskan kendaraan bermotor bebas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Ppn BM )  bagi kendaraan antara lain, untuk ambulan, jenazah, pemadam kebakaran, tahanan, dan angkutan umum. Juga kendaraan bermotor protokoler kenegaraan, angkutan orang untuk sepuluh orang atau lebih termasuk pengemudi.

Aturan ini juga memberikan insentif bagi kendaraan bermotor dengan persyaratan tertentu. Pertama, kendaraan bermotor menggunakan teknologi advance diesel atau petrol engine, dual petrol gas engine (converter kit CNG/LGV),  biofuel engine, hybrid engine, CNG/LGV dedicated engine. Dengan konsumsi bahan bakar minyak mulai dari 20 kilometer per liter sampai 28 kilometer per liter atau bahan bakar lain setara dengan itu. Ini khusus untuk kendaraan bermotor program mobil hemat energi dan harga terjangkau, selain sedan atau station wagon.

Pemerintah juga memberikan insentif Ppn BM sesuai ketentuan dikalikan 75 persen dari harga jual, selama ini dari 100 persen harga jual.  Insentif ini berlaku bagi kendaraan bermotor dengan teknologi advance diesel/petrol engine, dual petrol gas engine (converter kit CNG/LGV),  biofuel engine, hybrid engine, CNG/LGV dedicated engine. Konsumsi BBM mulai pun harus dari 20 kilometer per liter sampai 28 kilometer per liter atau bahan bakar lain setara itu.

Kendaraan bermotor berteknologi advance diesel/petrol engine, biofuel engine, hybrid engine, CNG/LGV dedicated engine, dengan konsumsi BBM lebih dari 28 kilometer per liter atau bahan bakar lain setara itu juga mendapatkan insentif.  Ppn BM menjadi sesuai ketentuan dikalikan 75 persen, dari harga hual, bukan 100 persen.

MS Hidayat, Menteri Perindustrian mengatakan,  aturan ini terkait mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC). LCGC,  menjadi mode dan tren green car yang bisa hemat bahan bakar dan bisa dicari alternatif bahan bakar lain.

“Tadi saya hadap Presiden akan ada suatu kegiatan dihadiri semua produsen mobil yang terlibat di sini untuk mensukseskan program penghematan energi sejalan dengan pengumuman pemerintah. Presiden bilang kalau perlu saya akan beli mobil,” katanya di Jakarta, Rabu (5/6/13) seperti dikutip dari Antara.

Dia  mengatakan, Kementerian Perindustrian sedang menyiapkan teknis, seperti penetapan harga menindaklanjuti PP  ini. Hidayat ingin ada fleksibilitas dalam adopsi kemajuan teknologi memenuhi kebutuhan keamanan kendaraan, seperti air bag maupun transmisi otomatis.”Kita akan bincangkan se-adil mungkin, hingga bisa diadopsi suatu proses kemajuan teknologi, bukan dijadikan tujuan komersial saja.”

Chatib Basri, Menteri Keuangan, Jumat (7/6 13)  mengatakan, aturan yang baru ditandatangani Presiden SBY ini mampu menekan konsumsi BBM hingga berdampak pada penghematan subsidi. “Di sisi energi akan terjadi penghematan, hingga besaran subsidi BBM banyak terbantu, walaupun saya belum tahu seberapa besar,” ujar dia seperti dikutip dari Viva.co.id.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,