Burung Gereja, Si Mungil di Sekitar Kita…

Banyak orang terkecoh dan menganggap jenis yang tersebar luas di dunia ini berasal dari suku Ploceidae (manyar dan pipit). Padahal, burung-gereja erasia adalah milik Passeridae (burung gereja). Suku Plocidae dan Passeridae memang mirip, sama-sama mungil, berekor pendek, berparuh tebal-pendek, dan sama-sama Passeriformes. Bedanya karena urusan genetik. Suku Passeridae yang awalnya ditempatkan sebagai anak suku, kini “sejajar’ dengan Plocidae.

Burung berukuran sedang (14 cm) ini, berbiak pertama kali pada umur satu tahun dan menghasilkan lima hingga enam telur. Namun, umumnya hanya menghasilkan dua hingga tiga keturunan saja yang akan lepas sarang pada umur 15-16 hari.

Kebiasaannya adalah berasosiasi dekat dengan manusia. Hidupnya berkelompok di sekitar rumah ataupun gudang. Kala mencari makan ia berada di tanah dan lahan pertanian dengan mematuki biji-biji kecil atau beras.

Burung gereja-erasia (Passer montanus) yang bagi sebagian orang dianggap biasa, memiliki kelebihan tersendiri. Kemampuannya berkoloni dan bandel karena tidak alergi dekat manusia atau diistilahkan human dominated ecosystem adalah keistimewaannya. Tak heran, jika jenis ini paling banyak dijumpai di kota-kota besar Indonesia.

Sebagai bagian dari serial kerjasama antara Mongabay-Indonesia dan Burung Indonesia kali ini, silakan unduh wallpaper dari Burung Indonesia untuk bulan September bergambar burung gereja di link ini:

http://burung.org/Wallpaper/wallpaper-burung-indonesia-bulan-september-2013.html

sep_1152_864_cal

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,