ProFauna: Telur Penyu Tambah Kebugaran Pria Hanya Mitos Belaka

Masih maraknya penjualan telur penyu di Kaltim membuat lembaga pemerhati satwa ProFauna geram. Sedikitnya sekitar 10 sarang telur penyu dicuri dari Kepulauan Sangalaki, di Kabupaten Berau setiap bulannya. Padahal, satu sarang bisa berisi 50 hingga 100 butir telur penyu. Hal ini terjadi akibat maraknya permintaan telur untuk perdagangan dan dijadikan makanan, yang diyakini menambah kebugaran pria.

Untuk mengurangi peredaran telur penyu di pasaran, puluhan  aktivis ProFauna Indonesia menggelar aksi di Simpang Empat Mal Lembuswana Samarinda, beberapa hari lalu. Profauna mengingatkan telur penyu yang dianggap mampu meningkatkan stamina hanyalah mitos belaka.

“Kandungan protein penyu tidak jauh berbeda dengan telur ayam. Telur penyu hanya mengandung protein sebanyak 13,04 persen, tak jauh berbeda dengan ayam yang kandungan proteinnya 11,80 persen,” kata koordinator aksi Bayu Sandi.

Bahkan, kata Bayu, kandungan lemak jahat di telur penyu dua kali lebih banya dibanding telur ayam. “Aksi ini mengajak masyarakat untuk tidak mengonsumsi telur penyu, demi menjaga kelestariannya,” sebut Bayu.

Telur yang berhasil dicuri, dijual ke sejumlah tempat di Kaltim seperti Samarinda, Balikpapan dan Berau. Harga per butir telur penyu memang cukup mahal, yakni Rp10 ribu. Harga yang menggiurkan ini membuat penyelundup telur penyu tak berhenti melakukan penyelundupan meski sudah dilarang. Sementara di berau sendiri penyu bertelur dalam satu bulan mencapai 1 juta butir.

Stop Ekploitasi Penyu-Sejumlah aktifis Profauna menggelar aksi tidur di jalan Samarinda, saat menolak ekploitasi penyu di perempatan Mal Lembuswana Samarinda, Senin (25/11). Profauna juga menolak jual beli telur penyu, karena hewan tersebut dilindungi.
Stop Ekploitasi Penyu-Sejumlah aktifis Profauna menggelar aksi tidur di jalan Samarinda, saat menolak ekploitasi penyu di perempatan Mal Lembuswana Samarinda, Senin (25/11). Profauna juga menolak jual beli telur penyu, karena hewan tersebut dilindungi. Foto: ProFauna

“Dalam tiga tahun terakhir, ProFauna mencatat sedikitnya ada 13 kasus perdagangan penyu dan telurnya yang terungkap di Indonesia. Lokasinya kebanyakan di Bali dan Kalimantan Timur. Ada lima kasus penyelundupan telur penyu dari Sulawesi Tenggara yang berhasil digagalkan pada tahun 2012,” katanya.

Dalam aksinya kemarin, aktivis ProFauna bersama sejumlah mahasiswa dan aktivis lingkungan di Samarinda menggunakan pakaian serba merah. Mereka juga memakai topeng gambar penyu yang baru keluar dari telurnya. “Aksi seperti ini kami lakukan untuk menarik simpati masyarakat sehingga mereka menghampiri kami dan selanjutnya kami beri penjelasan,” kata Bayu.

Penyu merupakan salah satu hewan yang dilindingi lantaran terancam punah. Kepunahan terjadi akibat habitat penyu yang terganggu serta maraknya perdagangan telur penyu. Di Kaltim, aktivitas penyelundupan telur penyu berasal dari Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau. Meski dijaga ketat, ada saja sarang telur penyu yang berhasil dicuri.

tukik saat mencoba kembali kelaut di Pulau Sangalaki_Hendar

Aksi ini juga merupakan bentuk protes keras terhadap pengusiran Turtles Foundation dari Pulau Sangalaki oleh masyarakat setempat, yang menginginkan pengelolaan telur penyu oleh masyarakat. “Kami juga menyayangkan kejadian pengusiaran rekan kami yakni Turtles Foundation dari Pulau Sangalaki. Bukan hanya rekan kami BKSDA pun di usir dari pulau tersebut, sementara pemerintah daerah tidak bisa berbuat apa-apa. Karena penjualan telur penyu ini sangat menjanjikan, banyangkan saja bila satu telur penyu seharga Rp 10 ribu tentu dalam satu bulan bisa mencapai Rp 1 Miliar,” ungkap Bayu

Profauna juga akan melakukan aksi di Bali pada 1 Desember mendatang, karena penjualan telur penyu. “Kami kawatir masyarakat di Derawan menginginkan pengelolaan penyu sama seperti di Bali, dimana masyarakat Bali mengelola telur penyu untuk boleh dijua; dan ditetaskan dan tukiknya di jual kepada wisatawan, sementara penyu harus bereproduksi secara alami. Bila ini terjadi maka putuslah rantai makanan dan tukik yang ditetaskan tidak akan bertahan hidup,” papar Bayu.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,