, ,

Penyelundupan 840 Blangkas ke Malaysia Digagalkan

Sayangnya, karena tak mendapatkan perawatan layak, blangkas-blangkas inipun mati.

Petugas Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II-Tanjung Balai Asahan, berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan blangkas, di Pelabuhan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai, Selasa sore (7/1/14).  Blangkas atau mimi bulan (Tachypleus gigas) yang berhasil diamankan 840 ekor. Sayangnya, satwa dilindungi ini mati karena tak mendapat perawatan maksimal.

Blangkas ini akan diselundupkan ke Malaysia melalui Pelabuhan Teluk Nibung. Saat melewati pemeriksaan petugas Karantina melihat ada keganjilan dokumen. Saat diperiksa , petugas terkejut melihat ada ratusan blangkas, yang ternyata satwa langka dan dilindungi.

Setelah berhasil mengamankan barang bukti, pelaku berinisial Z mendatangi Kantor  Stasiun Karantina. Dianggap melanggar pidana, Z  langsung diamankan. Namun, saat akan dibawa ke Medan, tersangka berhasil melarikan diri.

Edward Sembiring, Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) Wilayah I, pada Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA), Sumut, mengatakan, dari tujuh jenis, blankas, salah satu dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990, dan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. “Setelah diteliti mendalam, satwa ini, termasuk yang dilindungi, jadi langsung kita amankan,” katanya di Medan, abu (8/1/14).

Blangkas yang diamankan sebanyak tujuh koli, dalam satu koli berisi lebih dari 120 ekor. Saat dalam koli, satwa-satwa ini ditumpuk di keranjang besar. “Kami menduga menjadi salah satu penyebab tewasnya satwa dilindungi ini.”

Edward mengatakan, karena ratusan blangkas sudah diserahkan ke BBKSDA Sumut, selanjutnya pemusnahan. “Karena sudah mati, dimusnahkan. Jika hidup dilepaskan kembali.”

Awal mula blangkas muncul lewat temuan fosil yang diyakini pernah hidup pada periode Ordovisium sekitar 450 juta tahun. Seluruh tubuh hewan ini dilindungi cangkang keras. Blangkas memiliki dua mata majemuk primer, dan tujuh mata sekunder, dua diantara tujuh mata sekunder ini, berada di bawah. Hewan ini biasa muncul ke pantai untuk kawin. Ia sebagai umpan dan pupuk. Namun sebagian lagi, bahan obat-obatan untuk obat kuat dan lain-lain.

Satwa ini merupakan artropod laut dan memiliki ekor panjang dan tajam. Ukuran bisa mencapai hingga 51 cm (20 inci). Bila bagian anggota tubuh putus bisa tumbuh seperti semula, dan mempunyai sistem kekebalan tubuh menakjubkan.

Esktrak plasma darah (haemocyte lysate), banyak digunakan dalam kajian biomedis dan lingkungan. Di Amerika Serikat, China, dan Jepang, ekstrak darah ini sebagai bahan pengujian endotoksin serta mendiagnosis meningitis dan gonorhoe.

Blangkas-blangkas hasil sitaan yang mati dan dimusnahkan. Foto: Ayat S Karokaro
Blangkas-blangkas hasil sitaan yang mati dan dimusnahkan. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,