Lagi, Gajah Dibantai di Aceh, Gading Raib

Seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jantan ditemukan mati dan gading hilang dalam hutan berjarak enam kilometer dari Desa Teupin Panah, Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Aceh, 1 April 2014. Jasad gajah itu dilaporkan masih ditunggui lima gajah kawanan hingga aparat sulit mendekat.

Genman Suhefti Hasibuan, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengatakan,  hasil penyelidikan BKSDA dan Reskrim Polres Aceh Barat, gajah itu diduga mati kena perangkap besi di bagian kepala. Lalu gading diambil, digergaji pakai chinsaw. “Kuat dugaan diburu dengan sengaja untuk diambil gading,” katanya Tabu (8/4/14).

Awalnya, aparat ditemani kepala desa belum berani mendekat ke lokasi karena warga melapor ada lima gajah lain masih berkeliaran dan mengerumuni   jasad gajah itu. Gajah malang yang diperkirakan berusia 12 tahun itu bagian dari kelompok yang sering dilihat warga sekitar desa mereka. Kelompok ini ada enam ekor terdiri dari dua jantan dewasa, tiga betina dan satu anak.

Pada 5 April, aparat berhasil mendekat dan menemukan jasad  gajah mulai membusuk. Mereka tak menemukan alat yang dipakai membunuh gajah. Kasus ini terus diselidiki Polres Aceh Barat. “Yang menyulitkan penyelidikan ini masyarakat bungkam. Mereka ketakutan. Bahkan tak ada yang mau mengantar aparat ke lokasi kecuali kepala desa.”

Desa Teupin Panah berjarak 60 kilometer dari Meulaboh, ibukota Kabupaten Aceh Barat. Lokasi gajah dibunuh merupakan areal penggunaan lain yang masih memiliki tutupan hutan bagus. Di sekitar daerah ini banyak perkebunan sawit. Gajah dan manusia kerap berkonflik dalam beberapa tahun terakhir. Januari lalu satu orang tewas dan satu orang terluka di Kecamatan Meureubo, berdekatan dengan Kecamatan Kaway XVI. Gajah dilaporkan beberapa kali masuk ke kebun warga.

Pembunuhan gajah ini mengingatkan kasus “Papa Genk’ Juli 2013 di Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya yang bertetangga dengan Kabupaten Aceh Barat. Sejak 2012 tercatat 25 gajah mati di Aceh. Awal 2014, gajah mati terkena sengatan listrik di kebun warga di Aceh Tenggara. Gading sempat diambil warga, namun diserahkan ke polisi.

Dari sekian banyak kasus pembunuhan gajah, baru satu yang diproses ke persidangan.  “Penegakan hukum belum memberi efek jera kepada pembunuh gajah. Sekarang terulang lagi,” kata Genman,  yang baru beberapa bulan bertugas di Aceh.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,