Seribu Hektar Hutan di Riau Terbakar

Lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Bengkalis,Riau pada Maret 2014 lalu. Periode kebakaran Februari-Maret itu telah menyebabkan hancurkan hutan Riau sekitar 21.900 hektar.  Foto : Zamzami

Lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Bengkalis,Riau pada Maret 2014 lalu. Periode kebakaran Februari-Maret itu telah menyebabkan hancurkan hutan Riau sekitar 21.900 hektar. Foto : Zamzami

Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sejak beberapa pekan terakhir setidaknya telah menghancurkan 848 hektar hutan dan lahan. Jumlah itu belum termasuk luasan yang tidak bisa dijangkau oleh petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah yang jika dijumlahkan bisa mencapai seribu hektar lebih.

Kepada Mongabay Indonesia Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan areal yang paling diluas terbakar adalah Kabupaten Rokan Hilir.  Di kabupaten ini kawasan yang terbakar paling besar yakni pada hamparan gambut. Bahkan meski sejak malam takbiran hingga Jumat kemarin sejumlah wilayah di Riau diguyur hujan dengan intensitas sedang dan deras namun titik api masih saja banyak menyala di wilayah ini.

Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua pada 29 Juli kemarin, titik api di Riau 143 dengan rincian kabupaten terbanyak yakni Rokan Hilir 46 titik api, Dumai 35, Bengkalis 24 dan Pelalawan 10, sisanya Kuntan Singingi 7, Indragiri Hilir 6 dan Indragiri Hulu 2.

Sementara itu jumlah titik api pada Jumat (1/8/2014) kemarin mengalami penurunan dikarenakan hujan yang cukup merata. Dari jumlah titik api di Sumatera 104, sebanyak 97 di antaranya berada di Riau dan Rokan Hilir pun tetap yang tertinggi dengan jumlah 52 titik api, Bengkalis 13, Dumai 30 dan Rokan Hulu 2 titik.

Pekatnya asap akibat kebakaran di wilayah pesisir Riau ini telah menyebabkan jarak pandang di Dumai dan Pelalawan sempat terbatas hanya dua kilometer pada awal pekan ini. namun kemarin kembali membaik seiring dengan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Berdasarkan prakiraan cuaca, di sebagian besar wilayah Riau memang diprediksi akan turun hujan ringan atau sedang.

Api yang tak kunjung padam ternyata direspon dengan kerja optimal dari personil tentara dan polisi. Purwo mengatakan meski di hari lebaran, ratusan personil TNI AD dan TNI AU serta 500 personil Polri tetap memadamkan api melalui jalur darat. Pasukan ini diperkuat oleh ratusan personil Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan. Sementara itu melalui udara, titik-titik api digempur dengan bom air dan  penyemaian NaCl yang tak henti dilakukan untuk mempercepat terbentuknya hujan.

“Pembakaran yang dilakukan oleh oknum individu dan kelompok masih lebih intensif sehingga hotspot makin banyak. Kemarin setelah selesai merayakan lebaran, aparat dari Brimob, Polda Riau, Polres dan Manggala Agni melakukan pemadaman di beberapa titik. Bahkan water canon Polres Indragiri Hilir digunakan untuk memadamkan api karena terbatasnya air untuk memadamkan,” kata Purwo kemarin.

Sementara itu titik api di Borneo juga semakin banyak sejak sepekan terakhir. BNPB mencatat titik api terpusat di Kalimatan Barat (Kalbar). Pada Selasa lalu (29/07/2014) titik api di Kalbar mencapai 268 titik  dengan Kabupaten Sambas, Sintang dan Sekadau  paling banyak yakni 65,47 dan 33 titik. Titik panas itu juga terdeteksi di Kabupaten Kapuas Hulu 25 titik, Pontianak 19, Bengkayang 15 serta di Kubu Raya 15 titik. Begitu juga di Kabupaten Landak terdapat 8 titik, Melawi 8, Sekadau 5 dan Singkawang 2 titik.

“Kepala BNPB, Syamsul Maarif telah memerintahkan memindahkan helicopter MI-8 dari Palangkaraya ke Pontianak untuk melakukan water bombing,” kata Purwo.

Sementara itu selama Jumat kemarin, titik api di Kalbar tinggal 60 dikarenakan turunnya hujan di beberapa daerah. Rinciannya Kabupaten Melawi 15, Kubu Raya 14 titik, Ketapang 12, Sintang 7, Bengkayang 1, Kapuas Hulu 4, Sambas 2, Sanggau,1 dan Sekadau 3 titik.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,