Pelajar SMA di Palembang Antusias Ingin Meliput Gajah Sumatera

Gajah ternyata menarik perhatian sejumlah pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Palembang. Mereka ingin menulis dan memotret gajah yang tengah disekolahkan di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

“Kami komunitas peduli satwa akan meliput gajah sumatera di Banyuasin,” kata Umi, pelajar SMA Negeri 17 Palembang, saat mengikuti Workshop Jurnalisme Lingkungan yang diselenggarakan Mongabay Indonesia, Green Radio, dan TAF di sekolah tersebut, Jumat (22/08/2014).

Dijelaskan Umi, yang bercita-cita menjadi dokter gigi, dia dan enam temannya yang tergabung dalam Komunitas Peduli Satwa memilih meliput gajah sumatera, karena mereka baru tahu di Sumatera Selatan ada sekolah gajah.

“Kami tahunya gajah itu liar dan gajah jinak hanya ada di Hutan Punti Kayu Palembang. Ternyata ada sekolah gajah juga di Sumatera Selatan (Sumsel). Kami hanya dengar sekolah gajah di Way Kambas Lampung,” kata Umi.

Ketertarikan Umi tersebut setelah melihat beragam foto gajah di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor, Banyuasin, yang ditampilkan Isra, fasilitator workshop, yang beberapa hari sebelumnya melakukan liputan untuk media tempatnya bekerja, Koran Sindo.

Yani, teman Umi, sangat prihatin dengan jumlah gajah sumatera yang terus berkurang. “Wah, mereka juga anaknya sedikit ya. Selain masa hamilnya yang lama (dua tahun, red) juga sulit melakukan perkawinan. Teganya dibunuh buat diambil gadingnya.”

Gajah sumatera yang tengah dimandikan sama sekali tidak terganggu dengan speedboat yang melintas. Foto: Isra
Gajah sumatera yang tengah dimandikan sama sekali tidak terganggu dengan speedboat yang melintas. Foto: Isra

Selain meliput gajah, para pelajar SMAN 17 Palembang yang membentuk empat komunitas peduli lingkungan, yakni Komunitas Peduli Satwa, Komunitas Peduli Sungai, Komunitas Peduli Hutan, dan Komunitas Peduli Sampah, menyusun sejumlah liputan lainnya. Sebut saja mengenai tanaman pohon di lingkungan sekolahnya, baik jumlah, jenis, maupun orang yang menanam. Tujuannya, agar mereka sayang dan cinta terhadap pohon di sekitar sekolah sehingga tidak merusaknya.

Ada juga liputan mengenai kondisi anak-anak Sungai Musi di Palembang yang kondisinya sangat memprihatinkan. Dangkal dan penuh sampah.

Lantaran transportasi untuk meliput gajah di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor relatif sulit, menggunakan mobil dan speedboat, sejumlah sahabat Walhi Sumsel pun siap mendampingi para pelajar tersebut. “Kita bersedia mendampingi mereka, terutama menjaga keamanan, jika keinginan mereka didukung sekolah dan orangtuanya,” kata Githa Perdana dari Sahabat Walhi Sumsel.

Jumlah gajah di Sumatera Selatan saat ini diperkirakan kurang dari 100 ekor. Di Kabupaten OKI dan Banyuasin diperkirakan berjumlah 87 ekor, di Lahat sekitar 4 ekor, serta beberapa ekor di hutan wisata Sumsel.

Workshop jurnalisme lingkungan yang digelar Mongabay Indonesia, Green Radio dan TAF di Sumatera Selatan dilakukan di SMAN 17 Palembang (22/8/2014), Universitas IGM Palembang (23/08/2014), SMAN Sumatera Selatan (26/08/2014), Universitas Baturaja Ogan Komering Ulu (28/08/2014), dan SMA se-Ogan Komering Ilir (OKI) di Kayuagung (29/08/2014).

Seekor gajah di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor, dalam bingkai bangunan yang tak terawat. Foto: Isra
Seekor gajah di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor, dalam bingkai bangunan yang tak terawat. Foto: Isra

Tulisan ini hasil kerja sama Mongabay dengan Green Radio

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,