, ,

Suara Bersama Selamatkan Dunia dari Perubahan Iklim

Banjir lagi, banjir lagi…kampung kami kebanjiran. Banjir lagi eii.., kota kami kebanjiran. Banjir lagi….pulau kami kebanjiran. Banjir lagi, negeri kami banjir kesedihan…

Begitu alunan lagu yang dibawakan Band Marginal, berjudul Banjir-banjir Ngehe, yang membuat para pendengar berjingkrak-jingkrak pada pawai iklim massal di area car free day, Jl Thamrin, Jakarta, Minggu (21/9/14). Ada juga beramai-ramai mengangkat poster berisi berbagai pesan sambil bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Ya, hari itu pawai iklim massal yang dilakukan berbagai negara di dunia. Aksi ini sehari sebelum Sekjen PBB Ban Ki-moon membahas perubahan iklim ini dengan 125 kepala negara pada Selasa (23/9/14) di markas PBB.

Bang Marginal ikut meramaikan pawai iklim massal, pagi itu di area car free day, Jakarta. Foto: Sapariah Saturi
Band Marginal ikut meramaikan pawai iklim massal, pagi itu di area car free day, Jakarta. Foto: Sapariah Saturi

Pawai ini ingin mengajak masyarakat dunia termasuk Indonesia, ikut menyuarakan penyelamatan bumi dari bencana perubahan iklim. Aksi ini juga berharap, Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, bisa mengembangkan energi terbarukan.

Edo Rahman, pengkampanye Walhi Nasional mengatakan, salah satu energi kotor yang masih jadi andalan Indonesia itu batubara. “Sumber energi listrik, menggunakan bartubara pada 2011, sebesar 29 persen. Pada 2012-2013, malah naik menjadi 31 persen. Kebijakan energi nasional harusnya makin tahun.”

Kondisi ini, katanya, karena pengaruh korporasi yang kuat. Dia menjabarkan, produksi batubara Indonesia akhir 2013, sebesar 421 juta kubik.  Per Juni 2014, naik menjadi 397 juta kubik. “Itu baru setengah tahun. Kita belum tahu lagi sampai Desember ini.”

Aksi pawai iklim massal ini juga mengharapkan Jokowi,  sebagai Presiden Indonesia terpilih lebih mengembangkan energi terbarukan dan meninggalkan energi fosil. Foto: Sapariah Saturi
Aksi pawai iklim massal ini juga mengharapkan Jokowi, sebagai Presiden Indonesia terpilih lebih mengembangkan energi terbarukan dan meninggalkan energi fosil. Foto: Sapariah Saturi

Padahal, katanya, batubara ini tak hanya merusak lingkungan juga berbahaya bagi kesehatan manusia. “Hasil pembakaran batubara bisa ganggu pertumbuhan anak-anak kecil, ganggu paru-paru, sampai jantung.”  Untuk itu, katanya, Walhi mendorong pemerintah ke depan, beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.

Aksi gabungan berbagai organisasi antara lain Walhi, Jatam, dan 350.org, ini juga menampilkan Band Simponi, Longbed–dimotori Boni, pemeran film Jalanan. Ada juga Aman Percussion, sikus perkusi dan instalasi serta lain-lain.

Poster berisi beragam pesan kala pawai iklim massal. Foto: Sapariah Saturi
Poster berisi beragam pesan kala pawai iklim massal. Foto: Sapariah Saturi
Grup musik Longbed, juga tampil dalam pawai iklim massal di Jakarta. Foto: Sapariah Saturi
Grup musik Longbed, juga tampil dalam pawai iklim massal di Jakarta. Foto: Sapariah Saturi
Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,