,

Wujudkan Eco City, Pemkot Surabaya Gelar Green Building Awareness

Kondisi ideal sebuah kota tidak hanya soal kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan, tetapi juga bagaimana terciptanya lingkungan yang ideal untuk tinggal. Salah satunya adalah kesadaran untuk membuat bangunan yang ramah lingkungan.

Oleh karena itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini telah menetapkan kotanya sebagai eco city, untuk mewujudkan kota yang bersih, hijau dan hemat energi yang nyaman bagi masyarakatnya. Salah satu penerapan eco city dengan penerapan konsep green building. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyelenggarakan Green Building Awareness Award bagi pengelola bangunan di Surabaya.

“Penghargaan Green Building ini diharapkan dapat menjadi pemicu masyarakat luas untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan, yang pada akhirnya dapat menjadikan Surabaya sebagai kota ekologi yang hijau dan sehat,” kata walikota yang akrab dipanggil Risma kepada Mongabay-Indonesia.

Ada 59 dari 200 bangunan atau gedung berupa hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran yang mengikuti penilaian oleh pemkot Surabaya bersama para pakar, yang dinilai telah menerapkan kriteria bangunan hijau dan ramah lingkungan.

Konsep Konstruksi Hijau 

Bangunan hijau, atau konstruksi hijau atau bangunan berkelanjutan, mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan.

Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.Bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami dengan:

  1. Menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien
  2. Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan
  3. Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan

Green Building Awareness Award, kata Kepala Bidang Fisik dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Dwijaya Wardhana, merupakan wujud masyarakat mendukung dan berkontribusi menjadikan Surabaya sebagai eco city.

“Mewujudkan kota yang berwawasan lingkungan itu bisa diwujudkan dari lingkungan yang kecil dulu, lingkungan yang kecil itu bisa berupa lingkungan bangunan tempat mereka melakukan aktivitas, apakah itu kantor, hotel, aparteman atau pusat-pusat perbelanjaan.,” ujar Dwijaya.

Sesuai peraturan dearah, Pemkot Surabaya juga bakal memberikan insentif pemotongan pajak berkisar 25 – 50 persen bagi  pengelola gedung green building.  “Bangunan yang ramah lingkungan itu bisa diberikan insentif PBB (Pajak Bumi Bangunan),” kata Dwijaya.

Salah satu bangunan yang dinilai adalah Hotel Singgasana Surabaya karena dianggap memiliki kriteria sebagai bangunan hijau. Dengan konsep resort tanpa bangunan tingkat serta mengandalkan konsep taman, hotel itu hanya menggunakan 20 persen dari 7 hektar luas tanahnya, selebihnya untuk taman dan ruang terbuka hijau.

Manajer Public Relation Hotel Singgasana, Virtaloka mengungkapkan hemat energi sebagai aspek bangunan hijau diterapkan dengan membuat jendela yang lebar sehingga menghemat penerangan ruangan serta tidak adanya lift atau escalator di dalam gedung. Mereka juga mulai menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi.

Hotel Singgasana juga memanfaatkan air sungai untuk operasional hotel. Dengan water treatmen plan untuk mengolah air limbahnya dan digunakan untuk mandi, mencuci dan menyiram tanaman.

Pengolahan air sungai Surabaya untuk konsumsi Hotel Singgasana  Surabaya. Foto : Petrus Riski
Pengolahan air sungai Surabaya untuk konsumsi Hotel Singgasana Surabaya. Foto : Petrus Riski

“Dari awal sudah mempunyai yang namanya water treatment plan, jadi kita pengolahan dari air baku menjadi air siap untuk dipakai mandi dan cuci. Air baku kita ambil dari Kali Brantas,” terang Manajer Teknik Hotel Singgasana, Susilo.

Perumahan Graha Natura merupakan salah satu yang telah memikirkan persoalan sanitasi dan pengolahan limbah rumah tinggal, sebelum bangunan perumahan terbangun. Direktur Intiland Grande, David Hosea mengatakan mereka mengusung konsep hijau untuk keseimbangan tempat tinggal dan lingkungan.

“Konsep green yang kami tekankan, selain hijau dan tidak merusak lingkungan, aplikasinya kita wujudkan dalam bentuk taman di sekeliling rumah. Pengaturan desain yang memungkinkan cahaya tercukupi di dalam ruangan, tapi tetap tidak panas. Dari situ penggunaan lampu dan pendingin ruangan dapat dikurangi, karena sirkulasi udara dan pencahayaan sudah bagus,” kata David.

“Khusus untuk limbah rumah tinggal, kita sudah buat IPAL komunal, jadi kita satukan di tempat penampungan sementara untuk tiap 4 rumah, kemudian disedot dengan teknologi kami ke tempat penampungan pusat. Dari situ limbah rumah tangga diolah sehingga tidak sampai mencemari lingkungan, airnya bahkan bisa dipakai menyiram tanaman,” katanya yang menegaskan pengelola bangunan harus bertanggungjawab terhadap lingkungan.

Salah satu rumah contoh di Perumahan Graha Natura Surabaya  yang memiliki konsep green building dg desain dan bangunan yang  memperhatikan faktor energi, sirkulasi serta kelestarian lingkungan. Foto : Petrus Riski
Salah satu rumah contoh di Perumahan Graha Natura Surabaya yang memiliki konsep green building dg desain dan bangunan yang memperhatikan faktor energi, sirkulasi serta kelestarian lingkungan. Foto : Petrus Riski

Menurut Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur Mastri Indrawanto, penerapan aspek green building tidak cukup hanya pada desain bangunan yang berorientasi lingkungan. Aspek-aspek lain seperti sistem sirkulasi serta pemanfaatan energi di dalam dan di luar gedung, perlu juga mendapat perhatian sebelum gedung dibangun.

“Ada aspek-aspek green building yang bisa dianut atau bisa diacu, misalnya bagaimana kita membangun sistem sirkulasi yang hemat energi, di dalam area atau blok bangunan kita bisa desain itu cukup dengan berjalan kaki, artinya kebutuhan pejalan kaki juga diperhatikan,” kata Mastri.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,