,

Masuk Kampung, Harimau Terkam Lembu, Warga Langkat Resah

Warga Desa Timbang Lawan dan Sei Landak, Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, resah. Pasalnya, beberapa lembu mereka luka-luka dan tewas diterkam harimau. Kedua desa memang berada di dekat Taman Nasional Gunung Leuser.

Harimau masuk desa membawa hasil buruan inipun terlihat dari rekaman camera track TNGL, Minggu malam (7/12/14). Namun, yang terekam harimau makan rusa, sedang di kampung, lima lembu menjadi korban.

Jon Purba, petugas Resort TNGL Timbang Lawang, mengatakan, harimau diduga betina, dan terekam tengah menyeret hasil buruan kemudian menyantap hingga habis.

Sedang warga Desa Sei Landak dan Desa Timbang Lawan, warga heboh karena lembu mati diduga diterkam harimau.

Unang Holid, warga Timbang Lawan mendengar kegaduhan di kandang lembu, berjarak 20 meter dari rumah yang berada di kebun karet dan durian. Ketika dicek, satu lembu tergeletak di tanah, dengan luka cakar sekitar perut, paha, dan leher.

Ada jejak-jejak kaki dan dia sempat mendengar auman. “Saya mendengar seperti auman harimau sekitar pukul 2.00. Pasti harimau itu, karena ada cakaran di lembu. Jadi takut kami setelah peristiwa itu,” katanya, Senin (8/12/14).

Senada disampaikan Hajar, warga Timbang Lawan. Dia bernasib baik, dua lembu masih selamat, meski paha, punggung, dan perut sebelah kiri ada bekas cakaran.  Ada juga gigitan menyerupai taring.

Hari Munthe, warga Desa Sei Landak, tak beruntung. Lembu peliharaan dia mati di kebun. Di hutan yang berdekatan dengan TNGL itu, biasa lembu menyantap rumput. “Perut robek dan sebagian hati hilang. Daging paha dan perut sudah tercabik-cabik. Dari jejak seperti diterkam harimau.”

Warga khawatir hingga membuat perangkat desa meminta bantuan petugas TNGL. Dari analisis dan kesaksian pemilik hewan, menurut Mislam, Kepala Resort TNGL, kuat dugaan diserang harimau. Ini dikuatkan tertangkap kamera mereka kala harimau tengah berburu di TNGL.

Namun, dia belum berani mengambil kesimpulan. “Itu berbahaya jika harimau masuk perkampungan. Kami sampaikan ke Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumut.”  Mereka juga memasang kamera lacak di kampung.

Parbel Turnip, kepala seksi wilayah V TNGL, mengimbau masyarakat tetap tenang, dan waspada.  “Kami akan pantau ini. Masyarakat jangan panik, dan harus hati-hati.”

Sedang Herbert Aritonang, kepala seksi Wilayah II Stabat BBKSDA Sumut, menyatakan, dari fakta dan data terbaru, dipastikan yang menyerang harimau. Jika harimau kembali, mereka akan mengevakuasi, dan meminta masyarakat tidak membunuhnya. BBKSDA dan TNGL akan trus memantau sekitar lokasi.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,