, ,

15 Ribu Orang Tanda Tangani Petisi, Kapal Sophie Rickmers Batal Diangkat

Pemerintah Kota Sabang membatalkan rencana pengangkatan barang dari kapal Sophie Rickmers yang tenggelam 74 tahun lalu di Teluk Pria Laot, Pulau Weh, Aceh, setelah para pecinta alam bawah laut melakukan protes melalui petisi di kanal Change.org. Menurut keterangan Direktur Komunikasi Change.org Desmarita Murni, Kamis (11/12/2014), sejak diluncurkan kurang dari sebulan lalu, sebanyak 15 ribu orang ikut menandatangani petisi yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti untuk mencegah rencana pembongkaran Sophie.

Desma menjelaskan, suara masyarakat ini didengar oleh Walikota Sabang Zulkifli M. Adam. Mengutip pernyataan walikota di media lokal Aceh, Desma mengatakan, Pemerintah Kota Sabang tidak akan mengangkat kapal itu kalau masyarakat Sabang dan masyarakat Aceh tidak setuju.

Walikota juga mengakui bahwa bangkai kapal Sophie sudah ditumbuhi terumbu karang yang indah dan menarik bagi wisata bawah air dan ekosistem laut. Sehingga menurutnya: “Kapal itu akan kita lestarikan sebagai tempat diving yang menarik. Kita ingin wisatawan mancanegara tertarik dengan keindahan terumbu karang di kapal tersebut”

“Kurang dari sebulan sejak diluncurkan, petisi ini berhasil mendorong adanya perubahan kebijakan untuk penyelamatan artefak sejarah dan situs wisata laut Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 15 ribu tanda tangan, petisi ini mampu mewujudkan perubahan yang diinginkan masyarakat terhadap lingkungan yang lebih baik,” kata Desma.

Petisi ini dibuat oleh aktivis Aceh Nurjannah Husien setelah ia mendapat bocoran surat dari Pemerintah Kota Sabang kepada Menteri Susi Pujiastuti pada 31 Oktober 2014. Isi surat tersebut adalah adanya rekomendasi  pelaksanaan survei dan pengangkatan muatan barang yang ada di dalam kapal Sophie Rickmers kepada PT. Samudera Ceudah Group, rekanan  Pemerintah Kota Sabang.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia masih memberlakukan moratorium survei dan pengangkatan benda berharga asal muatan kapal dan melarang kegiatan pengangkatan barang-barang purbakala dari kapal-kapal yang karam di perairan di seluruh Indonesia.

Pembongkaran kapal Sophie Rickmers akan menghilangkan sejarah wisata laut dan keragaman hayati yang ada. Sumber foto: Facebook Sophie Rickers Wreck

Menurut Nurjannah, Jika Sophie dibongkar, maka akibatnya buruk bagi keanekaragaman hayati, pariwisata, penghidupan nelayan, dan pengetahuan sejarah.

“Saya dan warga Sabang ingin berterima kasih pada semua penandatangan petisi. Karena suara kita bersama, perubahan ini bisa terjadi. Sophie Rickmers berhasil diselamatkan. Sekarang, ayo kita dukung walikota yang ingin kapal itu dilestarikan untuk wisata alam bawah laut,” tambah Nunu.

Sophie Rickmens adalah kapal bermesin uap buatan Jerman 1920 yang karam di Teluk Pria Laut dekat teluk  Sabang pada Perang Dunia II. Tahun 1940 Sophie ditenggelamkan oleh krunya, demi mencegah penyitaan oleh Belanda. Ia tenggelam bertahun-tahun bersama seluruh isi kargonya di kedalaman 55 meter.

Bagi para pecinta alam bawah laut di perairan Sabang, bangkai kapal dan isinya adalah sumber ilmu pengetahuan yang menguak sejarah pertempuran besar di masa karamnya kapal. Sekarang ia menjadi habitat beragam jenis ikan, invertebrata, dan alga, yang menjadikan Sophie bagaikan surga para penyelam di Asia Tenggara.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,