BPNB akan Pasang 40 Alat Peringatan Dini Longsor

Guna menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi Widodo dalam rapat kabinet terbatas Rabu (17/12/14), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memasang 40 alat peringatan dini longsor  di beberapa wilayah rawan.

Syamsul Maarif, Kepala BNPB mengatakan, Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan wilayah prioritas pemasangan peralatan ini. Dua minggu mendatang, katanya, Badan Geologi akan memasang 10 alat dan 10 unit lagi oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berikutnya Januari 2015, UGM akan menyiapkan 20 peralatan tambahan untuk daerah rawan longsor lain di Indonesia. BPPT dan LIPI juga memproduksi alat ini tahun depan.

Menurut dia, sistem peringatan dini terdiri dari beberapa subsistem, yakni survei geologi, kelembagaan dan sosial ekonomi budaya, dan pembentukan tim siaga bencana tingkat desa/dusun. Juga, penyusunan prosedur evakuasi, pembuatan peta evakuasi bersama petugas terpilih, instalasi alat peringatan dini bersama masyarakat, gladi evakuasi. Tak kalah penting, membangun komitmen pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem. “Perlu komitmen pemda, harus ada jaminan kesanggupan bupati atau walikota mengoperasikan dan memelihara alat. Ini dituangkan dalam nota kesepahaman.”

Dalam waktu bersamaan, katanya, BNPB menyiapkan master plan pengurangan risiko bencana longsor. Tak hanya itu,  bersama kementerian dan lembaga, BNPB juga menyusun rencana aksi nasional menghadapi banjir dan longsor. Ada 40,9 juta jiwa penduduk terpapar sedang-tinggi longsor tersebar di 274 kabupaten dan kota,” kata Syamsul.

BNPB meminta, pemasangan sistem peringatan dini longsor harus menyeluruh. “End to end penanggulangan bencana adalah dari manusia ke manusia hingga seluruh sistem komprehensif. Alat hanya satu subsistem. Harus ada subsistem lain seperti edukasi, pelatihan, partisipasi masyarakat, kearifan lokal, keterlibatan pemda dan lain-lain. Sistem harus diterima dan dimengerti masyarakat.”

Sebelumnya, dalam rapat kabinet, Jokowi, antara lain membahas mitigasi dan antisipasi bencana hingga April 2015. Beberapa menteri kabinet kerja hadir.  Jokowi meminta, dipasang sistem peringatan dini longsor di beberapa tempat rawan, khusus di Banjarnegara.

Sementara itu, perkembangan longsor Banjanegara, Agus Haryono, Kepala kantor SAR Semarang mengatakan,  saat ini korban meninggal dunia 93 orang. Pencarian terus berlanjut hingga Minggu, (21/12/14). Sebanyak 1.709 personil TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, SKPD dan unsur pemerintah terlibat.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,