,

Mencegah Bencana Longsor dan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Rumput Vertiver. Seperti Apakah?

Masih ingatkah anda dengan aksi pembibitan rumput vertiver yang dilakukan oleh sejumlah penggiat lingkungan di Korong Hilalang Gadang, Kenagarian Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada akhir Oktober 2014 yang lalu? Kini, rumput itu sudah tumbuh dan siap untuk ditanam di daerah-daerah yang rentan terjadi longsor di kampung itu.

Kali ini saya berkesempatan hadir dalam aksi penanaman yang dilakukan oleh 15 relawan dari Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), WALHI Sumbar dan kawan-kawan Mapala Alphicanameru IAIN Imam Bonjol Padang di Kampung Korong Hilalang Gadang pada Rabu kemarin (14/01/2015).

Penanaman dimulai dengan pertemuan antara 15 orang relawan tersebut dengan warga pada sore hari.  Seorang kawan dari (LP2M) memperkenalkan semua relawan yang datang dengan rombongan ibu-ibu yang telah berkumpul menunggu kedatangan kami. Seusai perkenalan, kami langsung diajaknya untuk melihat lokasi pembibitan rumput vertiver yang  telah dilakukan sejak 26 Oktober 2014.

Rumput itu tumbuh subur di areal tanah seluas 3 x 3,5 meter, berpagar bambu. Setiap dua batang rumput ditanam dalam satu kantong plastik pembibitan dengan tinggi sekitar 80 sentimeter. Bibit itu akan ditanam di rumah warga yang berada di tebing jurang di Korong Hilalang Gadang.

Sebagaimana diketahui bahwa Korong Hilalang Gadang merupakan daerah ketinggian yang dikelilingi perbukitan dengan jenis tanah pasir/regosol kasar yang daya menahan airnya sangat rendah, sehingga sangat rentan dengan ancaman longsor. Penanaman rumput vertifer tersebut merupakan salah satu bentuk upaya penyelamatan lingkungan dan bagian dari mitigasi bencana longsor.

Beginilah kondisi jalan menuju Korong Hilalang Gadang, dengan tebing yang rawan longsor saat hujan. Foto: Riko Coubut
Beginilah kondisi jalan menuju Korong Hilalang Gadang, dengan tebing yang rawan longsor saat hujan. Foto: Riko Coubut
Penanaman dimulai dengan pembersihan lahan dari gulma. Kemudian dibuatkan lubang berukuran 20 x 20 x 20 centimeter dengan jarak tanam antara 50 sampai 60 centimeter, tergantung dengan kondisi kelerengannya. Jumlah bibit yang ditanam sebanyak seratus batang, yang ditanam di empat lokasi, tepat di belakang rumah warga yang memiliki tingkat kerentanan tertinggi dari ancaman longsor.

Jamuri (48), salah seorang warga setempat mengatakan bahwa warga berterima kasih kepada relawan yang telah menanam rumput vertiver di belakang rumahnya. Dia mengaku cemas jika terjadi hujan deras di Hilalang Gadang, kerap sekali terjadi pengikisan tanah di belakang rumahnya, yang berpotensi longsor. Melalui kegiatan ini dia berharap tidak terjadi lagi pengikisan tanah.

Yulidawati (35), selaku Ketua Kelompok Perempuan Hilalang Jaya mengatakan mereka menjadikan Korong Hilalang Gadang sebagai sentral pembibitan dan penjualan rumput vertiver. Sampai saat ini, kelompoknya tengah membangun komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman untuk mengunakan rumput vertiver untuk memitigasi bencana longsor dibeberapa tempat yang rentan di Kabupaten Padang Pariaman.

“Kami telah menjual bibit rumput vertiver sebanyak seribu batang pada Universitas Andalas dengan harga Rp500 per batangnya. Jika kegunaan rumput ini terpublikasi dengan baik, tentunya usaha pembibitan rumput ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” katanya saat diwawancarai Mongabay.

Ibu tiga anak ini berharap dukungan dari berbagai pihak terhadap usaha yang dilakukan oleh kelompoknya. Disamping melakukan pembibitan rumput vertiver, Kelompok Perempuan Hilalang Jaya juga melakukan pembibitan Aloevera dan mengembangan industri kecil rumahan. Kini, kelompoknya telah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan untuk memasarkan tanaman Aloevera yang dikelola kelompok.

Pengembangan rumput vertiver di daerah Korong Hilalang dipandang sangatlah tepat, mengingat tingginya tingkat kerentanan bencana longsor di daerah tersebut. Umumnya masyarakat di kampung ini berprofesi sebagai buruh batu bata. Lebih dari 20 buah gudang industri batu bata beroperasi di daerah tersebut, cukup tinggi kebutuhan material tanah yang dibutuhkan, sehingga tidak heran banyak bukit-bukit yang digali masyarakat untuk untuk kebutuhan tanah liat.

Pemda setempat saat ini sedang melakukan kegiatan pembangunan jalan baru, jalan lingkar yang menghubungkan Korong Hilalang Gadang dengan Pasar Lubuk Alung. Akibatnya banyak dilakukan pemotongan bukit guna keperluan pembuatan jalan.

Rumput vertiver yang dapat memitigasi bencana longsor di Korong Hilalang Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Riko Coubut
Rumput vertiver yang dapat memitigasi bencana longsor di Korong Hilalang Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Riko Coubut

Fabio Dinasti, Koordinator Program Wilayah Padang Pariaman dari LP2M mengatakan kegiatan itu merupakan program lanjutan mitigasi bencana longsor di di Korong Hilalang Gadang.

“Saat kami melakukan launching pembibitan rumput vertiver di jejaring sosial, sudah ada yang memesannya dan bahkan dalam jumlah yang banyak. Pada saat itu yang memesan dari Kalimantan. Mungkin akan digunakan untuk merehabilitasi lahan pasca tambang,” ucap pria yang akrab dipanggil Didi.

LP2M juga melakukan pendampingan ekonomi masyarakat dengan membantu promosi dan penjualan produk-produk masyarakat, mulai dari tanaman aloevera, rumput vertiver dan industri rumahan lainnya. Diharapkan usaha ekonomi teresbut dapat mengalihkan profesi warga sebagai buruh pembuat batu bata.

Program tersebut juga akan mendidik masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan mitigasi bencana longsor melalui penanaman rumput vetiver.  Ani Elza Rahmi, Koordinator Divisi Pendidikan dan Pengkaderan WALHI Sumbar mengatakan keberhasilan program tersebut dapat dijadikan contoh bagi semua pihak, terutama bagi mereka yang berada di daerah berlereng terjal di Sumbar.

Ani mengatakan selain ampuh mencegah longsor, rumput ini juga bernilai ekonomis serta dapat dikembangkan dengan mudah. Kendala saat ini adalah kurangnya sosialiasi mengenai manfaat dari rumput vertiver itu sendiri. Dia berharap pembibitan rumput oleh masyarakat Korong Hilalang Gadang dapat berkembang, sehingga bisa menjadi pusat penjualan dan pembibitan rumput vertiver di Sumbar.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,