,

Anda Pernah Lihat Tujuh Satwa Unik Ini?

Anda pernah mendengar nama aye-aye? Bagaimana rupanya? Dimana kita dapat menemukannya? Bagaimana pula penampilan satwa bernama gobi jerboa? Dimanakah habitat alaminya?

Penasaran? Yuk, simak tujuh satwa mengagumkan ini yang merupakan bukti nyata kayanya bumi kita akan jenis fauna.

1. Uakari Botak

Uakari botak (Cacajao calvus) atau sering juga disebut uakari berkepala botak merupakan monyet yang memiliki ekor sangat pendek. Wajahnya merah, dan pastinya kepalanya botak, sebagaimana namanya. Satwa ini, diketahui hanya ada di Hutan Várzea dan beberapa habitat hutan lain di sisi barat Amazon di Brazil dan Peru. Wajahnya yang merah menyala diyakini menggambarkan kondisinya yang sehat meski perlu penelitian lebih lanjut untuk pembuktiannya.

IUCN (International Union for Conservation of Nature) memasukkannya dalam status Rentan (Vulnerable/VU) karena perburuan dan habitatnya yang terus tergerus. Keberadaannya yang selalu dekat dengan sungai juga membuatnya sangat rentan terhadap kontak langsung dengan manusia.

2. Gobi Jerboa

Gobi jerboa. Sumber: theclinic.cl

Gobi jerboa (Allactaga bullata) merupakan spesies hewan pengerat dari keluarga Dipodidae. Satwa ini hanya ditemukan di Tiongkok dan Mongolia. Habitat alaminya adalah padang rumput atau gurun beriklim sedang.

Penampilan fisiknya cukup unik. Ukuran dan bentuknya menyerupai tikus. Memiliki dua kaki depan yang pendek menyerupai kanguru. Ekornya panjang dan memiliki daun telinga yang lebar jika dibandingkan dengan proporsi tubuhnya.Telinga yang lebar membuat jerboa memiliki pendengaran yang tajam untuk selalu waspada.

Selain itu, ada juga bulu-bulu di kakinya yang menyerupai sepatu, yang membantunya melompat di dataran gurun. Kedua keunikan ini, membuat jerboa memiliki kemampuan untuk mampu bertahan hidup di habitat gurun. IUCN memasukkannya dalam Risiko Rendah (Least Concern/LC).

3. Patagonian Mara

Patagonian Mara. Sumber: Tunturisusi.com

Patagonian Mara (Dolichotis patagonum) merupakan hewan dari keluarga Caviidae. Sering juga disebut Patagonian Cavy atau Patagonian Hare. Hewan herbivora yang berbentuk mirip kelinci ini ditemukan di habitat terbuka atau semi terbuka di Argentina bagian selatan, termasuk sebagian besar di kawasan Patagonia.

Satwa ini sering diburu untuk diambil kulitnya yang dipakai untuk bahan pembuatan seprai atau karpet. IUCN memasukkan status satwa ini dalam status Mendekati Terancam Punah (Near Threatened/NT).

4. Aye-aye

Aye-aye. Sumber: Wikimedia

Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) adalah hewan endemik Pulau Madagaskar yang merupakan menjadi primata noktural alias aktif di malam hari. Sebagian besar, satwa ini ditemukan di hutan terutama pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (m dpl).

Satwa ini memiliki jari yang tipis dan panjang serta jari tengah yang lebih panjang dibandingkan jari-jari lain. Jari tengah ini dipergunakan untuk mencari dan mengambil larva dari rongga kayu. Tubuh aye-aye berwarna coklat gelap atau hitam dan memiliki ekor lebat yang ukurannya lebih panjang dari tubuhnya. Ia juga memiliki mata yang besar dan telinga yang sensitif.

Masyarakat Madagaskar menganggap aye-aye sebagai hewan yang membawa pertanda buruk sehingga sering memburunya. Aye-aye adalah satu-satunya anggota yang masih ada dari genus Daubentonia dan keluarga Daubentoniidae. IUCN memasukkan statusnya Genting (Endangered/EN).

5. Rusa Jambul

Rusa jambul. Sumber: Wikimedia

Rusa jambul (Elaphodus Cephalopus) adalah spesies rusa kecil yang dikenali dari jambul hitam di dahi dan gigi taring pada pejantan. Rusa ini berkerabat dekat dengan kijang, dan ditemukan di kawasan luas di Tiongkok bagian tengah dan timur laut Myanmar.

Baru-baru ini, rusa ini dijumpai juga di Afghanistan setelah diperkirakan punah 60 tahun yang lalu. Satwa ini sering diburu untuk diambil bulu dan kulitnya. Habitatnya juga rusak akibat pembangunan yang dilakukan secara masif di Tiongkok. Meskipun begitu, rusa ini tidak dianggap terancam punah. Ia merupakan satu-satunya anggota dari genus Elaphodus. IUCN memasukkan statusnya Mendekati Terancam Punah (Near Threatened/NT).

6. Gerenuk

Gerenuk. Sumber: Wikimedia

Gerenuk adalah istilah dalam bahasa Somalia yang artinya “leher jerapah”. Kijang yang satu ini memang punya leher, telinga dan kaki yang panjang. Gerenuk (Litocranius walleri) merupakan spesies kijang berleher panjang yang ditemukan di semak berduri dan gurun di wilayah Somalia, Kenya, Ethiopia, dan Tanzania.

Satwa yang juga sering disebut kijang berleher jerapah ini merupakan dan satu-satunya anggota genus Litocranius. Para ahli satwa mendeskripsikan bahwa gerenuk merupakan satwa rendah hati yang sering terlihat menolong gerenuk lainnya. IUCN memasukkan statusnya dalam Mendekati Terancam Punah (Near Threatened/NT).

7. Zebra Duiker

Zebra duiker. Sumber: Wikimedia

Zebra duiker (Cephalophus zebra) adalah sejenis kijang kecil yang bisa ditemukan di daerah-daerah Afrika seperti Pantai Gading, Sierra Leone, dan Liberia. Satwa yang bentuknya seperti perpaduan zebra dan kancil ini menyukai hutan hujan primer dataran rendah.

IUCN menasukkan statusnya Rentan (Vulnerable/VU) karena selain diburu untuk diambil daging dan kulitnya, habitatnya juga makin berkurang karena pembukaan hutan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,