,

Pembunuhan Petani Tebo: 7 Satpam WKS Serahkan Diri, Menteri Siti: Usut Tuntas!

Tujuh satpam PT Wira Karya Sakti, anak usaha Asia Pulp and Paper (APP) tersangka pembunuhan anggota serikat petani Tebo,  Indra Pelani menyerahkan diri ke Polda Jambi Senin malam, (2/3/15).

“Mereka menyerahkan diri sekitar pukul 21.30. Datang didampingi pengacara,” kata Musri Nauli, Direktur Eksekutif Walhi Jambi di Komnas HAM Jakarta, Rabu (4/3/15).

Dia berharap, dengan penyerahan diri pelaku,  proses penyidikan bisa segera berjalan. “Kita harap kasus ini bisa diungkap yang sebenarnya. Mengapa mereka begitu tega membunuh Indra dengan keji? Berharap keterlibatan perusahaan bisa diungkap,” katanya.

Tujuh satpam yang menyerahkan diri ini, yakni, Jemi H, Zaidan, M Ridho, Febrian, Deispa, Asmadi dan  Ayatollah K. Kini mereka ditahan di Polda Jambi.

Musri datang ke Komnas HAM bersama saksi terakhir bersama Indra, Nick Karim. Keduanya didampingi Walhi Nasional dan KontraS mengadukan kasus ini ke Komnas HAM. Mereka meminta, Komnas HAM membentuk tim investigasi mengungkap kasus ini.

“Pada 27 Februari saya bertemu korban di Simpang Niam. Dia menunggu kedatangan saya. Kami berjalan menuju konsesi WKS,” kata Nick.

Sampai di portal pos penjagaan, mereka dicegat tiga satpam. Mereka melapor hendak melintas. “Seorang langsung pegang bahu saya dan tanya mau kemana? Saya jawab mau ke dalam. Setelah itu dia langsung menuju pada korban. Bilang ke korban, kamu ini belagaknya. Si korban jawab, ada apa? Setelah itu tiba-tiba dia memukul Indra.”

Karim berusaha melerai tetapi tak berhasil. Dia meminta bantuan satpam di meja pos penjagaan tetapi tak digubris.”Dua kali saya ngomong meminta dihentikan, tetap dibiarkan. Mereka seperti kemasukan setan. Indra tak bisa mengelak,” katanya.

Beberapa saat,  ada lelaki tua dan perempuan pekerja harian menghampiri Nuck dan menyuruh segera lari mencari bantuan.

“Akhirnya saya pergi. Disitu tidak ada signal. Saya berusaha menghubungi teman juga susah. Akhirnya saya ke kampung meminta bantuan. Orang-orang segera ke lokasi. Indra sudah tidak ada.”

Pencarian Indra dilakukan. Diduga kuat Indra diculik sebelum dibunuh. Hari itu tepat pukul 12 .00, Wakapolsek menemui Nick dan rekan-rekan di lokasi. Keesokan hari Nick mendapatkan kabar, Indra sudah meninggal dan mayat di semak belukar.

“Masyarakat sangat marah.  Tetapi alhamdulillah ada yang mengingatkan tidak bertindak bodoh. Ada proses yang harus diselesaikan. Ini kita redam.”

Usut tuntas

Menindaklanjuti kasus ini, KontraS dan Walhi Nasional mendatangi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  Siti Nurbaya Senin (2/3/15).

“Kita minta ibu menteri perhatian serius menangani kasus ini. Khawatir ada konflik karena masyarakat marah dan kecewa,” kata Haris Azhar, Koordinator KontraS.

Menurut Haris, WKS harus bertanggungjawab. “Kasus agraria ini rumit. Banyak sekali masalah di perusahaan itu. Dari masalah tanah sampai pengakuan masyarakatnya.”

Siti Nurbaya hari itu langsung menelepon Pemprov dan Kapolda Jambi. “Tadi saya telepon wagub karena gubernur sedang umroh. Saya minta diberikan atensi dan diikuti perkembangan dengan baik. Direspon adil. Tadi saya juga sudah komunikasi dengan kapolda,” katanya.

Kapolda Jambi, katanya, sudah mengejar para pelaku pembunuhan dan meminta WKS ikut mencari tersangka.”Saya buat radiogram kepada gubernur, kapolda dan perusahaan agar bertanggungjawab.”

Haris mengapresiasi langkah Siti Nurbaya. Menurut dia, respon menteri yang berkoordinasi langsung dengan kapolda dan wakil gubernur sangat bagus. “Kita tinggal monitor perkembangan di lapangan.”

Sumber: Walhi
Sumber: Walhi
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,