, ,

Gajah-gajah Ini Jadi Tim Patroli Hutan Leuser

Perusakan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menjadi kebun sawit dan penebangan liar membuat gajah makin terdesak. Konflik antara manusia dengan satwa kunci di TNGL, terus terjadi. Tim Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menyelamatkan gajah-gajah Sumatera ini. Kini,  mereka menjadi tim patroli hutan di Leuser.

Gajah-gajah ini mendapatkan pelatihan oleh tim CRU Tangkahan, Desa Namo Sialang, Kecamatan Barang Serangan, Langkat. Disini, tempat konservasi gajah liar berkonfik dengan manusia karena habitat rusak.

Sudiyono, Pelatih Gajah Liar Tangkahan yang ada di TNGL, mengatakan, ada tujuh gajah dewasa liar di Tangkahan. Satu gajah betina hamil, dan melahirkan sudah berusia tiga tahun hingga total delapan.

Tujuh gajah diselamatkan dari dua tempat, yaitu empat dari TNGL Aceh, dan tiga Bukit Lawang, Langkat. “Beruntung, ketika diselamatkan, tidak luka berat. Ketika pertama CRU Tangkahan, kami hanya memperhatikan kesehatan dan kondisi gizi makanan, ” katanya.

Gajah-gajah ini, katanya, merupakan satwa liar yang berkonflik dengan manusia yang merusak habitat menjadi perkebunan sawit maupun pencurian kayu dari TNGL.

Tim CRU berpatroli bersama gajah Sumatera di kawasan TNGL. Foto: Ayat S Karokaro
Tim CRU berpatroli bersama gajah Sumatera di kawasan TNGL. Foto: Ayat S Karokaro

Mereka punya kekuatan tubuh cukup baik. Merekapun dilibatkan patroli di TNGL. Tujuannya, kata Sudiyono, agar naluri liar tetap terjaga. Tim CRU Tangkahan, menganggap perlu pendampingan lebih dalam terhadap gajah-gajah ini agar satwa suatu saat bisa lepasliar ke alam bebas, khusus di TNGL. Itu berlangsung empat tahun terakhir.

Mereka menjadi bagian Dinas Kehutanan, patroli dan pengawasan serta menjaga habitat hutan agar tidak rusak.

Menurut Edi Sunardi, Manager CRU, pelatihan awal gajah-gajah liar, tergantung sang pelatih. Tergantung kemampuan dan kondisi kesehatan, mengingat mereka trauma dan stres akibat berkonflik dengan manusia.

“Makin sering dilatih, makin terbiasa dan mampulah mereka beradaptasi. Sekarang semua berjalan lancar.  Kita bersama gajah-gajah ini selalu patrol di TNGL.”

Dia menjelaskan, rutinitas patrol di TNGL setiap Senin dan Kamis. Namun patroli dan pengawasan kawasan hutan bisa sewaktu-waktu, tergantung isu atau keperluan mendesak, seperti mendapat informasi perburuan, perusak hutan dan lain-lain.

Kala santai, gajah-gajah ini sering berada di aliran Sungai Buluh untuk membersihkan diri. Gajah-gajah inipun siap membawa siapa saja yang ingin menyaksikan kondisi hutan TNGL di Tangkahan.

Data Earth Hour Aceh, mencatat, kurun 20 tahun terakhir, penurunan populasi gajah mencapai 50%,  dimana 70% habitat hancur akibat perusakan kawasan hutan.

Gajah CRU Tangkahan patroli di kawasan TNGL guna mencegah habitat mereka lebih rusak lagi. Foto: Ayat S Karokaro
Gajah CRU Tangkahan patroli di kawasan TNGL guna mencegah habitat mereka lebih rusak lagi. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,