,

Foto: Cantiknya Burung Migran

Migrasi merupakan pergerakan burung yang terjadi pada waktu tertentu setiap tahun, dari tempat asalnya berbiaknya menuju lokasi baru untuk mencari makan selama iklim di tempat berbiaknya tersebut tidak bersahabat. Dengan kata lain, migrasi yang dilakukan para burung merupakan cara cerdas untuk beradaptasi terkait ketersediaan pakannya di alam akibat terjadinya perubahan cuaca di daerah aslinya itu.

Sebagai negara yang merupakan jalurnya burung migrasi, wilayah Indonesia memiliki lokasi yang telah teridentifikasi sebagai daerah persinggahan burung. Bukan hanya burung pemangsa, tetapi juga burung pantai, burung laut, dan burung paserin guna menghindari cuaca ekstrim yang tengah berlangsung di negara asalnya.

Berikut, merupakan foto burung migran yang berhasil diabadikan saat Perayaan Hari Migrasi Burung Sedunia atau World Migratory Bird Day (WMBD) 2015, Sabtu (9/05/15), di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

Gajahan penggala (Numenius phaeopus)

Jenis ini berukuran besar (43 cm), berwarna coklat bercoret dengan alis pucat.Mirip jenis gajahan besar akan tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan secara proporsional paruh lebih pendek. Secara global, berbiak di Eropa bagian utara dan Asia. Pada musim dingin bermigrasi ke selatan hingga Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru.

Kebiasaannya menyukai muara pasang surut, daerah berumput dekat pantai, paya, dan pantai berbatu. Biasanya hidup dalam kelompok kecil sampai besar, dan sering bergaul dengan burung perancah lain.

Cerek kernyut (Pluvialis fulva)

Cerek kernyut. Lokasi di Bali. Foto: Deny Hatief
Cerek kernyut. Lokasi di Bali. Foto: Deny Hatief

Jenis ini berukuran sedang (25 cm), bertubuh kekar dengan kepala besar dan paruh pendek besar. Tidak ada warna kontras pada garis sayap sewaktu terbang. Siulannya nyaring dengan nada tunggal atau ganda “tu-li”.

Penyebarannya ada di seluruh dunia. Untuk skala lokal, jenis ini merupakan pengunjung musim dingin yang umum ke daerah pesisir Sunda Besar dan Nusa Tenggara. Si Sumatera dapat ditemukan hingga ketinggian 1.000 meter.

Kebiasaannya mencari makan sendirian atau dalam kelompok pada padang rumput terbuka, lapangan terbang, atau dekat pantai. 

Trinil semak (Tringa glareola)

Trinil semak. Lokasi di Jambi. Foto: Kerinci Birdwatching  Club
Trinil semak. Lokasi di Jambi. Foto: Kerinci Birdwatching Club

Jenis ini berukuran 20 cm, berwarna abu-abu kecoklatan dengan tungging putih. Ciri khasnya sewaktu terbang adalah ekor bergaris, tunggir dan sayap bawah putih serta tidak ada garis pada sayap. Sewaktu terbang, kaki menjulur dari bawah ekor.

Secara global, ia berbiak di Erasia utara, namun bermigrasi ke selatan pada musim dingin sejauh Australia. Untuk skala lokal, jenis ini merupakan pengunjung umum yang tersebar luas di Sunda Besar.

Kebiasaannya adalah menyukai habitat pantai berlumpur. Umumnya hidup dalam kelompok kecil sampai jumlah dua puluh individu dan sering berbaur dengan burung perancah lainnya.

Kedidi leher-merah (Calidris ruficollis)

Kedidi leher-merah. Lokasi di Bangka. Foto: Cepi Muhamad  CK
Kedidi leher-merah. Lokasi di Bangka. Foto: Cepi Muhamad CK

Jenis ini berukuran kecil (15 cm), berwarna coklat keabu-abuan dengan kaki hitam dan bagian atas pucat bercoret. Perbedaan mendasar dengan kedidi jari-panjang adalah warnanya lebih abu-abu, bulu lebih seragam, dan kaki berwarna hitam. Saat musim panas, bulu leher, mahkota, dan penutup sayapnya berwarna merah karat.

Secara global, ia berbiak di Siberia dan Alaska lalu bermigrasi ke selatan pada musim dingin sampai Australia. Untuk wilayah lokal, ia merupakan pengunjung tetap daerah pesisir.

Kebiasaannya adalah mengunjungi pantai dalam jumlah besar, aktif berlari, dan mencari makanan kecil. Saat senang, jenis ini akan menyentakkan kepalanya ke belakang.  

Cerek topi-merah (Charadrius ruficapillus)

Cerek topi-merah. Lokasi di Kupang. Foto: Oki Hidayat
Cerek topi-merah. Lokasi di Kupang. Foto: Oki Hidayat

Jenis ini berukuran 15 cm dengan ciri berparuh bengkok, dengan warna bulu coklat dan putih. Tampilannya seperti cerek tilil dan cerek jawa dengan garis dada dan kerah putih yang tidak lengkap, tetapi warna bulu utama lebih seragam dan dada lebih krem.

Secara global tersebar di Australia. Merupakan burung migran tidak tetap ke Indonesia bagian timur. Sedikit catatan, sebelumnya, jenis ini dimasukkan dalam ras cerek tilil, namun saat ini merupakan jenis sendiri.  

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,