, ,

Nela, Gajah yang Kalungi Bunga Harrison Ford Ditemukan Mati…

Kematian gajah kembali berulang di Riau, Indonesia. Kali ini gajah peliharaan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Nela, yang pernah mengalungi bunga aktor kawakan, Harrison Ford,  kala datang untuk syuting film dokumenter,Years of Living Dangerously, beberapa waktu lalu. Informasi kematian Nela, sebulan lalu tetapi baru dipublikasikan Senin (15/6/15). Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Riau, justru belum menerima laporan resmi.

Humas WWF Riau, Syamsidar kepada Mongabay, mengatakan, Nela diketahui mati sebulan lalu,  tepatnya 17 Mei 2015. Tidak ada informasi detil bagaimana anak gajah berusia delapan tahun itu mati. Nela sudah tak bernyawa pagi hari ketika mahout mengunjungi rutin tiap hari di dekat Camp Flying Squad.

Camp Flying Squad adalah kamp tempat gajah-gajah yang diambil dari pusat pelatihan gajah. Ia dilatih rutin membantu pemerintah mengurangi konflik manusia-gajah melalui patroli, pengusiran dan penggiringan gajah liar.

Tim Gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Balai TN Tesso Nilo, dan dokter hewan segera turun ke lokasi untuk otopsi serta mengumpulkan informasi melacak penyebab kematian Nela. Namun, belum diketahui penyebab pasti kematian Nela.

Dokter hewan juga mengambil organ dalam Nela untuk analisa laboratorium di Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatra Barat. Dari hasil uji toxikologi, belum diketahui penyebab kematian Nela dan masih pemeriksaan dengan metoda kultur jaringan.

”Kami  tidak menemukan perubahan perilaku maupun kebiasaan lain sebelum kematian Nela. Pun tak ada tanda-tanda fisik mencurigakan ketika Nela ditemukan mati,”  kata Syamsuardi, Koordinator Mitigasi Konflik Manusia-Satwa WWF Riau, dalam rilis kepada media.

Kemas Amas, Kepala BBKSDA Riau, mengatakan, tahu sebagian informasi namun tidak resmi. “Sudah dengar tapi belum ada laporan lengkap. Sudah beberapa minggu (mati). Belum masuk ke meja saya,” katanya.

Nela merupakan anak pertama dari gajah tim Flying Squad  yang lahir 23 Februari 2006 dari induk, Lisa. Para mahout Flying Squad menduga Nela merupakan hasil perkawinan Lisa dengan gajah liar di TNTN. Dalam keseharian, Nela dikenal anak gajah lincah dan mudah diatur hingga seringkali menjadi perhatian tamu yang berkunjung ke kamp.

Harrison Ford (bertopi biru) bersama Direktur Konservasi WWF Indonesia Nazir Fuad (dua kanan) saat sesi syuting di hutan Tesso Nilo, Minggu (8/9/2013). Foto : Zamzami

Nela, pada 8 September 2013, mengalungi bunga Harrison Ford saat artis Hollywood ini mengunjungi TNTN selama dua hari satu malam. Di sana Ford menjadi sangat emosional menyaksikan langsung bagian-bagian habitat penting satwa terancam punah itu hancur. Di hutan ini, pemeran arkeolog Indiana Jones dalam film Raiders of the Lost Ark ini syuting film dokumenter tentang perubahan iklim, Years of Living Dangerously.

Tesso Nilo adalah blok hutan dataran rendah yang tersisa di Riau. Ia habitat alami satwa dilindungi terancam punah seperti harimau dan gajah Sumatera. Degradasi hutan tinggi karena konsesi perusahaan sebelum menjadi taman nasional dan okupasi ilegal masyarakat menyebabkan konflik manusia-satwa liar tinggi.

Sejak April 2014, Flying Squad hadir dan memberikan dampak positif. Analisa WWF kurun  2005-2008, kerugian dari konflik manusia-gajah bisa ditekan hingga 80% dibanding sebelum Flying Squad ada. Flying Squad juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menangani konflik manusia-gajah liar.

Ada dua dua kantong habitat gajah di Blok Hutan Tesso Nilo dengan populasi liar sekitar 200 ekor. Keragaman hayati TNTN sangat tinggi, setidaknya terdapat 360 flora dalam 165 marga dan 57 suku di setiap hektar. Ada harimau, gajah dan rumah berbagai jenis primata, 114 jenis burung, 50 jenis ikan, 33 jenis herpetofauna dan 644 jenis kumbang.

Kematian gajah di Riau, tinggi. Enam bulan pertama 2015, sekitar delapan gajah mati. Satu di Bengkalis, sisanya di TNTN. Selama Flying Squad beroperasi,  dari dua pasang gajah pertama ada empat kelahiran, yakni Nela pada 23 Februari 2007, Tesso pada September tahun sama. Pertengahan 2013 lahir Tino, terakhir Imbo pada 31 Januari 2011. Kini, dengan kematian Nela, tersisa tujuh gajah Flying Squad. Ia program kerjasama WWF-BBKSDA dan Balai TNTN.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , , , , ,