,

7 Satwa Mengagumkan yang Harus Anda Ketahui

Mungkin, banyak di antara kita yang belum menyadari betapa beragamnya jenis satwa yang hidup di muka bumi. Tercatat, saat ini ada lebih satu juta hewan non-serangga yang diperkirakan tersebar, yang tentunya memberikan tantangan kepada para ilmuwan untuk menyibak keberadaannya.

Sebelumnya, Mongabay Indonesia juga pernah menulis tentang “7 Satwa Unik yang Belum Pernah Kita Lihat” dan tulisan ini merupakan lanjutannya.  

1. Mudskipper

Sekian lama ikan ini membingungkan para ahli. Bentuknya mirip ikan, tapi anehnya, ia bisa berjalan di daratan. Pastinya, mudskipper tak tahan hidup di air lebih dari sehari, meski bisa bernafas di air maupun di darat. Singkat kata, ikan ini butuh keduanya: air dan darat.

Ikan berukuran 6 inchi (15 cm) ini pun berkembang dengan cara unik. Ia mengisi kantung dekat insang dengan air yang cukup sebelum berkelana ke darat. Dengan begitu, insangnya tetap lembab dan terus berfungsi.

Diperkirakan, ada 34 spesies mudskipper. Hidupnya di hutan bakau pantai di Samudera Hindia juga di Afrika, India, Cina, Jepang, Indonesia dan Australia.

2. Burung Shoebill

Burung shoebill dengan paruh besar namun kakinya kecil. Sumber: Pinimg.com
Burung shoebill dengan paruh besar namun kakinya kecil. Sumber: Pinimg.com

Sekilas, bentuknya lebih mirip dinosaurus atau makhluk zaman purba. Paruhnya lebar dan besar seperti sepatu atau mulut paus yang begitu mempengaruhi keseluruhan penampilannya.

Badan dan kakinya berukuran normal, sebagaimana bangau. Namun, kepala dan lehernya ini melebar, mengikuti bentuk paruhnya. Sehingga, terlihat tak seimbang dengan bentuk badannya.

Burung berjuluk paruh sepatu ini merupakan penguasa rawa besar di Afrika Timur, mulai dari Sudan hingga Zambia. Bentuk paruhnya yang mengesankan, didesain untuk menggali tanah berlumpur. Makanan utamanya ikan lele dan ikan yang bersembunyi di lumpur, juga ikan mujair, katak, kura-kura, ular air, biawak, hingga bayi buaya.

3. Ikan Axolotl

Ikan Axolotl. Sumber: Metrouk2.files.wordpress.com
Ikan Axolotl. Sumber: Metrouk2.files.wordpress.com

Axolotl merupakan jenis salamander asli dari Meksiko yang tepatnya berada di kompleks danau Xochimilco, dekat Mexico City. Nama ilmiahnya  Ambystoma mexicanum merupakan salah satu spesies dari Ambystoma.

Axolotl adalah jenis neotenic, artinya tidak secara rutin bermetamorfosis dari larva ke bentuk dewasa, seperti yang terjadi pada sebagian besar salamander. Yang membuat salamander ini unik ketimbang jenis lainnya adalah adanya insang berbulu merah muda yang menyala dan menonjol di belakang kepala.

Axolotl memiliki kemampuan regeneratif menakjubkan. Jika terluka, atau bahkan sampai kehilangan bagian tubuh, ia akan dengan mudah menyembuhkan dan menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang itu. Ia pun dapat hidup 10-15 tahun.

Dalam bahasa Aztec, axolotl berarti monster air. Atl adalah air, dan xolotl artinya monster. Beratnya dapat mencapai 30 kg dengan panjang tubuh 90 cm.

4. Okapi

 
Okapi. Foto: Rhett Butler

Okapi (Okapia johnstoni) adalah mamalia dari hutan hujan ituri di timur laut Republik Demokratik Kongo yang baru diketahui pada 1901. Meski memiliki kesamaan belang dengan zebra, namun okapi memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan jerapah.

Tinggi, seekor okapi dewasa bisa mencapai 2 meter dengan panjang 2,5 meter. Kepalanya mirip kuda dengan bulu seperti beludru merah keunguan dan coklat gelap yang berfungsi sebagai kamuflase untuk bertahan hidup di alam liar.

Paruh pertama abad ke-20, populasinya diperkirakan sekitar 40.000 ekor. Namun, saat ini berkurang menjadi 10.000 ekor. Perburuan dan kerusakan habitat diduga penyebab utamanya.

5. Paus Narwhal

Paus Narwhal. Sumber: Animalsonearth.com
Paus Narwhal. Sumber: Animalsonearth.com

Narwhal (Monodon monoceros) adalah nama salah satu paus yang paling tidak diketahui manusia. Nama “narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yg berarti “paus mayat”. Nama itu diberikan karena kebiasaannya yg kadang berenang tak bergerak di permukaan laut dengan posisi perut menghadap ke atas & warna tubuhnya yg bertotol-totol kelabu seperti pelaut yg tenggelam.

Jenis ini diketahui hanya hidup di seluruh perairan Kutub Utara, tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal adalah paus bergigi dan termasuk karnivora yangg memakan hewan laut seperti ikan, udang, atau cumi-cumi.

Tanduk spiral narwhal yang misterius berfungsi sebagai sensor raksasa yang membantunya mengetahui kualitas air dan untuk “mencium” narwhal lainnya.

Narwhal juga termasuk jenis paus langka. Panjang tubuhnya mencapai 4 hingga 4,5 meter. Sedangkan panjang tanduknya yang mencapai 2,4 meter telah sejak lama menjadi teka-teki yang coba diselidiki para ahli. Penjelasan mengenai fungsinya pun seringkali menimbulkan perdebatan, sebagaimana ucapan Dr. Martin Nweeia, peneliti Harvard School of Dental Medicine.

Menurut Nweeia, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan penginderaan hidrodinamik. Hal yang ia ungkapkan saat presentasi di Konferensi mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego.

6. Tikus Hidung Bintang

Tikus hidung bintang. Sumber:  Bioweb.uwlax.edu
Tikus hidung bintang. Sumber: Bioweb.uwlax.edu

Tikus tanah ini bernama latin Condylura Cristata. Namun, lebih terkenal dengan nama tikus hidung bintang.

Sesuai namanya, tikus ini memiliki hidung dengan tentakel-tentakel kecil yang mekar seperti bintang. Jumlah tentakelnya sekitar 22 buah. Selain berhidung unik, tampang tikus ini memang tak mirip tikus biasa. Kakinya besar, ekornya panjang dan tebal, serta matanya hampir buta. Ia ditemukan di bagian tenggara Kanada dan kawasan timur laut Amerika Serikat.

7. Ular Penis

Ular penis. Sumber: Uniqpost.com

Ular penis. Sumber: Uniqpost.com

Sekelompok teknisi yang sedang membangun bendungan di sungai Madeira, kawasan hutan Amazon, Brasil, menemukan enam ekor ular yang berbentuk seperti penis manusia.

Setelah diteliti oleh ahli biologi Julian Tupan, hewan ini ternyata tidak termasuk spesies ular reptil, melainkan amfibi karena tidak memiliki sisik. Spesies ini teridentifikasi sebagai Atretochoana eiselti dari keluarga Caecilian yang meliputi berbagai jenis amfibi dan hewan melata, seperti ular dan cacing tanah.

Meski, Tupan telah memberikan hewan ini nama latin, namun ia tetap bingung. Alasannya, hewan ini bentuknya benar-benar mirip penis.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,