,

Di Tangan Tiga Mahasiswa Ini, Kulit Markisa Jadi Berdaya Guna

Jangan anggap remeh kulit markisa. Di tangan tiga mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jawa Timur ini, kulit markisa dapat dimanfaatkan untuk dicampurkan dengan minyak goreng bekas. Wah!

Hanna Septy Pekaata, Jessica Angelia, dan Stephen Utomo, terinspirasi dari banyaknya penggunaan buah markisa untuk jus atau produk minuman. Namun, karena yang diambil buahnya, kulit markisa yang dibuang tersebut justru menyisakan limbah. Alhasil, setelah dilakukan penelitian, ketiga mahasiswa ini berhasil mengubah kulit markisa yang sebelumnya tidak bermanfaat menjadi ekstrak antioksidan untuk minyak goreng.

“Penggunaan minyak goreng di Indonesia cukup tinggi, dan biasanya sisa minyak goreng atau jelantah yang dihasilkan tidak sehat bila dipakai terus. Lantas dibuang,” ujar Hanna kepada Mongabay-Indonesia belum lama ini

Hanna menjelaskan, ekstrak antioksidan yang dihasilkan dari limbah kulit buah markisa tersebut diproses di laboratorium terlebih dahulu. Pada uji coba yang telah dilakukan, kulit markisa yang diambil kulit luarnya itu selanjutnya dikeringkan di bawah panas matahari selama dua hari.

Proses berikutnya adalah mengecilkan dan menghaluskan kulit markisa tersebut menggunakan blender. Lalu, mencampurnya dengan cairan etanol kurang lebih delapan jam.

“Antioksidan akan terlarut dalam etanol saat didiamkan, setelah itu disaring dan dikumpulkan hasil ekstraknya dengan cara diuapkan. Bentuk akhirnya berupa gel yang nanti dicampur dengan minyak jelantah,” jelas Hanna.

Menurut Hanna, dari uji coba penggorengan dengan suhu tinggi 10 kali selama seminggu hasilnya menunjukkan, kualitas minyak goreng tetap baik. Warnanya kuning cerah setelah dicampur dengan ekstrak antioksidan.

Antioksidan inilah yang menjadi senjata utama untuk memperbaiki kualitas minyak goreng yang biasa digunakan masyarakat. “Antioksidan berfungsi memperlambat oksidasi, sehingga minyak goreng tidak mudah tengik atau berbau meski dipakai untuk beberapa kali penggorengan,” kata Hanna.

Inilah tiga mahasiswa Surabaya yang berhasil meneliti manfaat kulit buah markisa  untuk pengawet alami minyak goreng bekas. Foto: Petrus Riski
Inilah tiga mahasiswa Surabaya yang berhasil meneliti manfaat kulit buah markisa untuk pengawet alami minyak goreng bekas. Foto: Petrus Riski

Jessica Angelia menambahkan, dengan temuan ini mereka berharap minyak goreng yang dipakai masyarakat di rumah-rumah dapat lebih awet dan tetap sehat dikonsumsi. “Semoga bisa dipakai masyarakat yang ingin minyak gorengnya tetap awet dengan pengawet alami ini,” tukas Jessica.

Penggunaan limbah kulit buah markisa menurut Stephen Utomo, dipastikan akan membantu mengurangi limbah industri produk makanan dan minuman, khususnya dari kulit buah markisa. “Kulit buah markisa ini kan juga limbah, nah dengan hasil ini kulitnya dapat bernilai guna dan memberi nilai tambah,” tutrunya.

Markisa merupakan tumbuhan yang masuk dalam genus Passiflora. Di Indonesia, dikenal ada dua jenis markisa yaitu markisa ungu yang tumbuh di dataran tinggi dan markisa kuning yang berkembang di dataran rendah. Markisa kaya akan kandungan vitamin dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,