Setelah menyaksikan peristiwa alam, gerhana matahari total pada Rabu (9/3/16), dua pekan setelah itu, masyarakat bisa melihat gerhana bulan, Kamis (23/3/16).
Sunardi, Kepala Bidang Data dan Informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika (BMKG) Wilayah–I Medan, mengatakan, gerhana bulan penumbra ini terjadi saat bulan terbit di ufuk timur mulai pukul 16.36, puncaknya 18.47 dan berakhir pukul 20.57.
“Gerhana ini karena cahaya matahari terhalang bumi, menyebabkan tak semua cahaya sampai ke bulan,” katanya.
Secara umum, katanya, proses biasa gerhana ini sejajar dengan matahari, sinar matahari dihalangi bulan. Dalam peristiwa gerhana panumbra ini, sebaliknya, bulan menghalangi matahari. Di Medan, peristiwa ini hanya terlihat sebagian, tak terlihat sejajar satu garis tepat dengan matahari.
“Jadi yang tertutup hanya sebagian kalau dilihat dari Medan. Yang bagus di wilayah timur.”
Dari pantauan BMKG, gerhana bulan penumbra kecil terlihat, hanya 22%. “Jika gerhana total, berpengaruh dengan pasang surut di laut. Untuk Medan tidak berpengaruh pasang surut laut, karena hanya sebagian.”
Tahun ini, katanya, gerhana penumbra akan terjadi tiga kali, 23 Maret, 18 Agustus, dan 17 September 2016.