, ,

Ke Banyuwangi, Cobalah Keindahan Bawah Laut Pantai Bangsring

Keindahan pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, sudah dikenal luas sejak lama di seantero Nusantara. Popularitasnya terus meningkat seiring perkembangan teknologi informasi dalam berbagai platform yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Pantai yang awalnya sepi pengunjung, dalam waktu singkat menjadi tempat favorit yang rutin didatangi warga lokal maupun dari luar Banyuwangi.

Di antara pantai yang sedang berkembang, ada nama Pantai Bangsring yang letaknya sekitar 30 kilometer dari ibu kota Kabupaten Banyuwangi. Pantai tersebut, dikenal karena memiliki keindahan bawah laut dengan beragam biota laut yang menakjubkan.

Pantai Bangsring terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Keindahan panorama lautnya didukung oleh anugerah alam karena berhadapan langsung dengan Selat Bali. Selain terumbu karang yang koleksinya sangat banyak, di bawah air Pantai Bangsring juga terdapat ribuan koleksi ikan dan biota laut lainnya.

Saat Mongabay turun ke dalam air dengan kedalaman 10 meter, keindahan terumbu karang dan koleksi biota laut lainnya nampak jelas terlihat. Tak bisa disebutkan satu per satu, karena koleksinya yang sangat banyak. Hanya, sesekali nampak melintas ikan seperti clown fish, dan ikan nudi. Keindahan tersebut bisa didapatkan hanya dengan menyelam ke bawah air yang tidak terlalu dalam.

Hal itu diakui juga diakui oleh Sukir, Wakil Ketua Kelompok Hias Samudra Bhakti, kelompok yang fokus pada konservasi ekosistem di sekitar Pantai Bangsring. Menurutnya, keindahan bawah laut di Bangsring memang sudah lama ada, sejak warga setempat menekuni profesi sebagai nelayan ikan hias.

“Tetapi, seiring berjalan waktu, kami mulai beralih profesi karena ternyata, cara menangkap ikan yang kami lakukan dinilai salah, mengingat kami menggunakan bahan peledak. Biasanya, setelah menangkap ikan, ada kerusakan di laut,” ucap dia.

Kerusakan yang dimaksud, kata Sukir, adalah kerusakan biota laut seperti terumbu karang dan juga bibir pantai. Kondisi tersebut, mengakibatkan banyak terumbu karang yang mati dan bahkan tidak berkembang lagi meski kondisinya masih hidup.

“Nah, sejak 2008 itu, kami mulai menekuni pengembangan ekowisata disini. Kami fokus melakukan konservasi bawah laut, dengan tujuan untuk mengembalikan keindahan di dalamnya yang perlahan mulai hilang,” sebut dia.

Salah satu spot keindahan bawah air di pesisir Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Ribuan jenis ikan dan terumbu karang menjadi daya tarik wisata Pantai Bangsring ini.  Foto : M Ambari
Salah satu spot keindahan bawah air di pesisir Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Ribuan jenis ikan dan terumbu karang menjadi daya tarik wisata Pantai Bangsring ini. Foto : M Ambari

Program konservasi tersebut sepenuhnya dilakukan oleh LSM lokal, Bangsring Underwater (Bunder) yang diketuai Ikhwan Arif. Sejak 2008, secara perlahan, keindahan bawah laut di Pantai Bangsring mulai kembali pulih. Terumbu karang yang mulai mengalami kerusakan, secara bertahap bisa kembali sehat dan bagus.

“Itu kami lakukan, karena kami sadar, sumber daya laut itu akan habis jika tidak dijaga dari sekarang. Karena, jika bisa dijaga, bukan saja keindahan bawah laut yang akan tetap ada, tapi juga bisa menjaga keberlangsungan ikan dan biota lainnya,” jelas dia.

Konservasi Salah?

Meski fokus melaksanakan konservasi sembari mengembangkan ekowisata, namun konsep ekowisata yang ada di Pantai Bangsring dipertanyakan. Penyebabnya, karena ada atraksi ikan hiu di dalam keramba. Atraksi tersebut ada di sebuah bangunan terapung bernama Rumah Apung yang berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai.

Meski diklaim kalau hiu di empat keramba terpisah itu masih kecil, namun itu beresiko bisa membuat satwa laut tersebut akan stres. Hal itu juga diungkapkan Heny, wisatawan asal Surabaya yang datang bersama keluarganya.

“Saya kasihan lihat ikan di keramba dan airnya diubek-ubek untuk berenang. Pasti ikan-ikan tersebut stres. Harusnya tidak boleh seperti itu,” tutur dia.

Salah satu koleksi satwa laut  di pesisir Pantai Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur adalah hiu. Hiu dalam keramba ini disayangkan oleh berbagai pihak karena dinilai menyiksa satwa laut itu. Foto : M Ambari
Salah satu koleksi satwa laut di pesisir Pantai Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur adalah hiu. Hiu dalam keramba ini disayangkan oleh berbagai pihak karena dinilai menyiksa satwa laut itu. Foto : M Ambari

Akan tetapi, di luar hal tersebut, pengelola Pantai Bangsring tetap berusaha menerapkan konservasi dengan baik dan benar. Salah satunya, dengan menjaga perairan dari beragam sampah yang berasal dari darat. Selain itu, sampah yang ada di laut juga secara rutin selalu diambil dan dibuang di darat.

“Dalam sehari, minimal ada 36 keranjang sampah berukuran besar yang diangkut dari sini. Volume tersebut akan meningkat lagi jika pantai dipadati wisatawan seperti saat akhir pekan atau libur nasional,” papar dia.

Wisata Andalan

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, walaupun wisata air di Pantai Bangsring baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, namun perkembangannya termasuk pesat. Selain itu, wisata di Bangsring bisa berkembang karena dilakukan secara swadaya oleh warga lokal.

“Ini yang menjadi istimewa dari Bangsring. Di tempat lain, biasanya Pemerintah ikut campur, tapi di sini tidak. Karenanya kami salut,” tandas dia.

Untuk memudahhkan akses ke depan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berencana akan memperbaiki jalan yang menjadi akses utama ke kawasan pantai. Pembangunan tersebut diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bangsring.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,