Leonardo DiCaprio, aktor pemenang Oscar pada Academy Awards 2016, Minggu (27/3/16), akhirnya menapakkan kaki ke Pusat Penelitian Orangutan tertua di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Ketambe, Aceh Tenggara, Aceh.
Menggunakan helikopter, pemeran Jack Dawson pada film Titanic ini ditemani sejumlah aktor Hollywood, seperti Adrien Brody dan Fisher Stevens. Heli mereka mendarat di lapangan SMA Negeri I Ketambe, Desa Leuser, Ketambe, Aceh Tenggara.
Bersama mereka pun turut pula juru dokumentasi, Daniel Brian Palmer dan salah satu penggalang dana bagi Forum Konservasi Leuser (FKL) Michael O’callaghan Griffiths yang telah bertahun-tahun mengkampanyekan konservasi hutan Aceh. Rombongan ini tiba pukul 11.00 dan langsung menikmati kesejukan udara sekitar Ketambe.
Andi Basrul, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), kepada Mongabay, Selasa (29/3/16) di Medan, mengatakan DiCaprio, yang berkaos putih ini, menjadi pusat perhatian warga sekitar TNGL Ketambe. Anak-anak tampak mengerumuni sang aktor, yang ramah menyapa, dan tampak senang tak berjarak saat bercengkerama bersama anak-anak.
DiCaprio pun menyempatkan diri mengabadikan momen itu dengan kameranya. Senyumnya begitu lepas, apalagi saat warga menyapa dan ingin mengajak bersalaman.
Sesaat setelah rombongan tiba, tampak pula rombongan pendamping, termasuk aktivis lingkungan Rudi Putra yang merupakan advisor pada Forum Konservasi Leuser (FKL). Semua rombongan pun melanjutkan perjalanan ke Pusat Penelitian Orangutan Ketambe lewat jalur darat.
“Warga desa banyak tak menyangka didatangi aktor terkenal. Mereka menyambut baik. Banyak harapan warga agar DiCaprio bisa membantu mengkampanyekan perlindungan satwa dan penghentian illegal logging di tingkat global,” sebutnya.
Kuswandono, Kepala Bidang Teknis Konservasi BBTNGL, menyebutkan bahwa DiCaprio lewat yayasannya Leonardo DiCaprio Fondation, merupakan salah satu pendonor FKL untuk program konservasi gajah di Aceh Timur.
Menurutnya, sebenarnya DiCaprio dan rombongannya tak berencana untuk pergi ke Aceh Tenggara karena tujuan awalnya adalah untuk melihat kemajuan program di Aceh Timur. Namun di saat terakhir rencana berubah, saat DiCaprio memutuskan ingin berkunjung dan melihat orangutan di Stasiun Penelitian Ketambe.
“Kunjungan ke Ketambe tak direncanakan jauh hari, mendadak hanya sehari sebelum itu,” tutur Kuswandono. “DiCaprio dan tim naik perahu, nyebrang Sungai Alas. Sekitar 1,5 jam berada di Riset (Stasiun Penelitian Ketambe). Mereka menikmati makan siang, setelah lelah menjelajah hutan, mereka pun kembali pulang.”
Farwiza Farhan, chairperson Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) menyebutkan bahwa kunjungan DiCaprio ke Ekosistem Leuser merupakan suatu bentuk dukungan di balik usaha masyarakat dalam melindungi hutan.
Menurutnya, secara global Ekosistem Leuser merupakan wilayah penting keanekaragaman hayati yang kini tengah terancam pengembangan perkebunan sawit dan laju deforestasi. Padahal ekosistem seluas 2,6 juta hektar ini merupakan lanskap prioritas tinggi untuk konservasi keragaman hayati global.
Tata Ruang Rencana Tata Aceh, katanya, berpotensi membuka saluran besar Ekosistem Leuser untuk perkebunan baru sawit, kayu dan pertambangan. “Juga pembangunan jalan baru yang mengarah bahkan kerusakan lebih lanjut.”
“DiCaprio memberi dukungan kepada kelompok-kelompok lokal yang bekerja menyelamatkan kawasan dari kehancuran akibat perkebunan sawit, pertambangan, logging, pembuatan jalan baru dan ancaman pembangunan lain,” tutur Farwiza
