,

Inilah 10 Satwa Paling Berbisa di Dunia

Apa yang terlintas di benak Anda jika ditanyakan tentang satwa paling berbisa di dunia? Jawaban yang paling sering muncul adalah ular, laba-laba, atau mungkin ubur-ubur. 

Sebagaimana dilansir dari The Conservation Institute, inilah 10 satwa paling beracun di dunia yang peringkatnya kami mulai dengan hitungan mundur.

  1. Ikan Buntal

Mungkin ikan ini terlihat lucu dan menggemaskan. Ikan buntal (Tetraondontidae) adalah ikan yang tubuhnya bisa mengembang seperti balon dan mengeluarkan duri tajam. Ini dilakukan untuk melindungi dirinya dari pemangsa. Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal dengan sebutan ‘ikan buntek’ sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Balloonfish, Globefish atau Puffer fish.

Ikan yang banyak dikonsumsi di Jepang dan Korea ini secara alami memiliki tetrodotoxin di tubuhnya. Tetrodotoxin adalah salah satu racun alam yang paling fatal, 100 kali lebih berbaya dibandingkan sianida. Meskipun orang dewasa mengkonsumsinya sebanyak 0,001 miligram, tetap saja berakibat fatal. Dosis dari racun ikan buntal ini bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX. Racun yang sangat mematikan ini akan bereaksi pada korban hanya dalam waktu kurang dari setengah jam.

  1. Katak Panah Beracun

Katak panah beracun (poison dart frog) adalah nama umum dari sekelompok katak dalam keluarga “Dendrobatidae” asli Amerika Tengah dan Selatan, hingga Hawaii. Spesies ini umumnya memiliki tubuh berwarna cerah. Walaupun semua jenis liar katak ini beracun, namun tingkat racun bervariasi dari satu jenis dan lainnya.

Katak ini cukup sering menipu kita dengan pola warna tubuhnya yang cerah menggemaskan, namun kelenjar kulitnya mengandung racun bernama batrachotoxin yang mampu menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Katak panah beracun. Sumber: Conservationinstitute.org
Katak panah beracun. Sumber: Conservationinstitute.org
  1. Ular Inland Taipan

Ular inland taipan (Oxyuranus microlepidotus) adalah ular yang hidup di Benua Australia dan dianggap sebagai ular dengan bisa paling beracun di dunia. Neurotoxin dalam bisanya mampu membunuh manusia kurang dari 45 menit.  Untungnya, inland taipan tidak terlalu agresif dan jarang ditemui di alam liar. Hingga kini, belum ada korban jiwa yang tercatat.

Ular inlan taipan. Sumber: haydensanimalfacts.files.wordpress.com
Ular inlan taipan. Sumber: haydensanimalfacts.files.wordpress.com
  1. Laba-laba Pisang

Laba-laba pisang (Phoneutria nigriventer) atau dalam Bahasa Inggris sering disebut Brazilian Wandering Spider dinobatkan sebagai laba-laba paling berbisa dan tercatat dalam Guiness Book of Records 2007. Serotonin di bisanya dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Laba-laba pisang. Sumber: coolfactsforkids.com
Laba-laba pisang. Sumber: coolfactsforkids.com
  1. Ikan Lepu Batu

Para penyelam mengenal ikan ini dan selalu berhati-hati agar tidak sekali-kali mendekatinya. Ikan lepu batu, atau ikan batu (Synanceia) terkenal dengan racunnya yang sangat kuat, yang dikeluarkan dari duri-duri di tubuhnya yang mengakibatkan luka tertusuk. Bila tidak segera ditangani, racun akan menyebar dan merusak jaringan saraf, menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Ikan lepu batu. Sumber: 4.bp.blogspot.com
Ikan lepu batu. Sumber: 4.bp.blogspot.com
  1. Kalajengking Deathstalker

Namanya cukup menyeramkan, dan kalajengking ini memang diyakini sebagai kalajengking paling mematikan di dunia. Kalajengking deathstalker (Leiurus quinquestriatus) yang banyak ditemui di Timur Tengah dan Afrika Utara ini memiliki racun campuran neurotoxin yang sangat kuat dan menyebabkan rasa sakit tidak tertahankan, gangguan pernafasan, kelumpuhan dan kematian.

Kalajengking deathstalker. Sumber: conservationinstitute.org
Kalajengking deathstalker. Sumber: conservationinstitute.org
  1. Gurita Cincin Biru

Gurita cincin biru (Hapalochlaena) atau biasa dikenal dengan Blue-Ringed Octopus adalah salah satu hewan yang paling mematikan di lautan. Gurita ini tersebar di sepanjang Australia dan bagian barat Indo-Pasifik. Gurita ini sebenarnya berukuran kecil, sebesar bola golf, dengan warna cerah menggemaskan. Biasa dipegang dan dibawa ke atas oleh para penyelam. Bisa dari gurita ini dapat menyebabkan kebutaan, gangguan pernafasan akut, hingga kematian.

Gurita cincin biru. Sumber: conservationinstitute.org
Gurita cincin biru. Sumber: conservationinstitute.org
  1. Siput Marmer Kerucut

Siput marmer kerucut (Cornus marmoreus ) merupakan spesies siput laut pemangsa yang banyak ditemui di perairan Chagos dan Madagaskar, Teluk Benggala India, bagian barat Samudera Pasifik ke Fiji dan Kepulauan Marshall. Bentuknya yang indah seringkali menipu banyak orang untuk memegangnya atau membawanya ke permukaan.

Siput ini mempunyai semacam belalai yang dilengkapi gigi tajam mengandung racun yang biasanya digunakan untuk menyengat mahluk laut lain yang menjadi mangsanya. Dengan giginya itu, marbled cone snail ini mudah menusuk baju penyelam dan melukainya sebagai usaha untuk melarikan diri.  Bisanya dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Siput marmer kerucut. Sumber: s-media-cache-ak0.pinimg.com
Siput marmer kerucut. Sumber: s-media-cache-ak0.pinimg.com
  1. Ular King Cobra

Kita mengenal ular king cobra (Ophiophagus hannah) sebagai hewan sangat berbisa dan berbahaya. Mereka dapat ditemui di hutan-hutan di India atau Tiongkok. Ia dikenal karena lehernya yang bisa mengembang dan kemampuannya menyemburkan bisa. Bisanya sangat berbahaya dan sekali masuk ke aliran darah, dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Sekitar 7 ml bisa satwa ini mampu membunuh seekor gajah, atau 20 manusia.

Ular king cobra. Sumber: dwarffortresswiki.org
Ular king cobra. Sumber: dwarffortresswiki.org
  1. Ubur-ubur kotak

Ubur-ubur kotak (Chironex fleckeri) atau dalam Bahasa Inggris dinamai box jellyfish diyakini oleh banyak kalangan sebagai hewan dengan bisa paling mematikan di dunia. Jika tersengat, racunyan akan menyerang jantung, sistem syaraf dan sel-sel kulit. Dan parahnya, bisa dari box jellyfish sangat menyakitkan sehingga orang yang terkena akan mengalami shock, serangan jantung atau tewas tenggelam sebelum mampu keluar dari air.

Ubur-ubur kotak. Sumber: conservationinstitute.org
Ubur-ubur kotak. Sumber: conservationinstitute.org
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,