, ,

Kala Aksi Kapal Buronan Interpol Ini Terhenti di Perairan Belawan

Setelah mereka berhasil kabur dari buruan aparat hukum saat pengejaran di Argentina, Uruguay dan Mauritius, kapal ini harus bertekuk lutut dengan TNI-AL di Perairan Aceh. Beberapa pekerja kapal ini warga Indonesia, namun sebagian besar asal Tiongkok.

Pangkalan Utama Angkatan Laut Satu (Lantamal–I) Belawan, Jumat (22/4/16), berhasil menangkap satu kapal laut berbendera Tiongkok, di perairan Aceh, Indonesia. Kapal bernama FV HUA LI–8 ini

menjadi buruan beberapa negara, dan masuk kejahatan internasional, karena mencuri ikan dan sejumlah kejahatan lain.

Brigjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto, Danlatamal–I Belawan, mengatakan, penangkapan kapal buronan interpol ini , saat mereka patrol rutin di Perairan Selat Malaka. Sebelumnya, tim sudah mendapat informasi mengenai status kapal ini, terlihat tengah melintas di Perairan Aceh. Pada Kamis malam (21/4/16), dia langsung memegang tongkat komando pengejaran, memerintahkan pencarian menggunakan radar Lantamal,  dan terdeteksi kapal memasuki Perairan Sabang, sebelah utara Pulau Weh, Aceh.

Takut buruan lolos, dia langsung memerintahkan tim rekasi cepat Lantamal-I mengejar, dan berhasil mencegat dengan memperlambat laju kapal buruan mereka. Karena tak mempedulikan peringatan TNI AL, dilakukan tembakan peringatan, hingga ada sejumlah badan kapal pecah. Setelah itu, kapal menghentikan laju, tim reaksi cepat naik ke kapal, menguasai 100% kapal ini, kala di Perairan Jambu Aen, Aceh Utara.

“Jadi pada Jumat siang sekitar pukul 14.53, kapal berhasil dihentikan. Pasukan saya berhasil menguasai kapal, membawan ke Lantamal–I Belawan,” katanya.

Tampak kapal yang jadi buronan interpol ini merapat di deraga Lantamal - I Belawan, dengan pengawalan ketat pasukan TNI AL. Foto: Ayat S Karokaro
Tampak kapal yang jadi buronan interpol ini merapat di deraga Lantamal – I Belawan, dengan pengawalan ketat pasukan TNI AL. Foto: Ayat S Karokaro

Dari pemeriksaan sementara, ditemukan muatan 102 ton cumi-cumi yang diambil ilegal dari berbagai negara termasuk Indonesia. Hasil laut ini dari Argentina, dan sejumlah negara lain. Kapal ini, katanya, bisa menangkap ikan sendiri, ada juga menampung dari kapal lain, diolah dan dikemas sampai cumi-cumi menjadi barang siap jual. Di dalam kapal ditemukan alat pengemas cumi-cumi siap jual.

Selain mengamankan satu kapal dan sejumlah barang bukti lain, tim yang dipimpin Kapten Yan Sembiring, berhasil mengamankan 29 anak buah kapal (ABK). Rinciannya, 25 warga negara Tiongkok, dan empat orang Indonesia.

ABK dan barang bukti diamankan di Lantamal–I Belawan untuk proses hukum lebih lanjut. Satu ABK mengalami luka kaki, kemungkinan terkena tembakan aparat Argentina saat pengejaran. Begitu turun dari kapal langsung dibawa ke rumah sakit, untuk perawatan lebih lanjut.

“Mereka melakukan kejahatan di sejumlah negara, salah satu mencuri ikan di Argentina. Sempat dikejar aparat hukum disana, berhasil meloloskan diri ke perairan internasional melalui Perairan Uruguay. Kita akan sidik lebih lanjut.”

Pria ini terluka, adalah ABK kapal yang diamankan TNI AL bersama 28 ABK lain. Foto: Ayat S Karokaro
Pria ini terluka, adalah ABK kapal yang diamankan TNI AL bersama 28 ABK lain. Foto: Ayat S Karokaro

Edo Syahputra, salah satu ABK FV HUA LI–8, saat diwawancarai mengatakan, sudah ikut bergabung selama 1,8 tahun.

Warga Padang, Sumatera Barat ini, sebenarnya ingin berhenti dari pekerjaan, namun dijanjikan enam bulan lagi gaji naik. Dia terpaksa kerja di kapal ini karena sulit mendapat pekerjaan. Tawaran gaji dari pemilik kapal cukup besar untuk membantu ekonomi keluarga.

Dalam menjalankan aksi, katanya, tak jarang mereka dikejar dan ditembaki aparat penegak hukum yang memergoki aksi pencurian hasil laut. Ada tiga negara sempat mengejar yaitu Argentina, Uruguay, dan Mauritius. “Kami berhasil lolos, dengan kabur ke perairan internasional. Kami melintas di Aceh, dan dikejar TNI AL, ditembaki, habis itu kapal berhenti.”

Sejumlah kapal patroli milik TNI AL terlihat mengawal kapal berbendera Tionghoa yang jadi buronan interpol dalam kejahatan kelautan. Foto: Ayat S Karokaro
Sejumlah kapal patroli milik TNI AL terlihat mengawal kapal berbendera Tionghoa yang jadi buronan interpol dalam kejahatan kelautan. Foto: Ayat S Karokaro
Saat kapal buronan interpol ini merapat ke dermaga Lantamal - I Belawan, tampak pasukan TNI AL siaga dengan senjata lengkap melakukan pengawalan. Foto: Ayat S Karokaro
Saat kapal buronan interpol ini merapat ke dermaga Lantamal – I Belawan, tampak pasukan TNI AL siaga dengan senjata lengkap melakukan pengawalan. Foto: Ayat S Karokaro
Dalam operasi penangkapan kapal berbendera Tiongkok ini, 29 ABK juga diamankan, 4 orang WNI dan 25 WN Tiongkok. Foto: Ayat S Karokaro
Dalam operasi penangkapan kapal berbendera Tiongkok ini, 29 ABK juga diamankan, 4 orang WNI dan 25 WN Tiongkok. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,