, ,

Mongabay Travel : Nusa Lembongan, Surga di Selatan Pulau Dewata

Siapa yang tak mengenal bali, pulau destinasi wisata kelas dunia yang dimiliki oleh Indonesia. Pulau yang juga dijuluki sebagai pulau dewata ini, mempunyai daya tarik wisata yang sangat beragam, mulai dari budaya, kuliner, pusat perbelanjaan tradisional, sampai keindahan alamnya, baik di darat maupun di lautan.

Setiap sudut pulau ini menawarkan sensasi liburan yang sulit ditolak oleh setiap orang, termasuk pulau di bagian selatan bali ini, Nusa Lembongan.

Pulau nusa lembongan termasuk dalam tiga gugusan atau kelompok pulau yang ada di sebelah selatan Bali, Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan. Diantara ketiga pulau ini, Nusa Lembongan adalah pulau yang paling terkenal dan mempunyai kelengkapan infrastruktur yang baik sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia. Berbagai level penginapan ada di sana. Dari homestay sederhana sampai  penginapan kelas dunia ada Nusa Lembongan.

Nusa Lembongan juga masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Klungkung. Mempunyai luas hanya 8 kilometer persegi dan berpenduduk kira-kira 5000 orang, pulau ini merupakan salah satu magnet wisata yang unik dan memukau.

Dipisahkan oleh Selat Badung yang kurang lebih berjarak 12 kilometer, setiap orang yang ingin menyebrang ke nusa lembongan bisa menggunakan publik boat, dengan harga sekitar Rp50 ribu – Rp200 ribu sekali jalan dengan waktu tempuh 1-2 jam, atau menyewa speed boat sendiri dengan waktu tempuh yang lebih cepat, sekitar 30-45 menit, namun harga sewanya yang tentu saja juga jauh lebih mahal, yaitu sekitar Rp2,5 – 5 juta untuk PP.

Kapal berjejer di pantai Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Foto : Wisuda
Kapal berjejer di pantai Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Foto : Wisuda

Ada dua desa utama di sana, yaitu Jungut Batu yang merupakan pusat dari industri berbasis wisata dan kegiatan di pulau, dan desa lembongan yang merupakan desa di mana sebagian besar penduduk pulau tinggal.

Di sebelah timur pulau, ada Selat Lombok yang memisahkan tiga pulau dari Lombok, dan menandai divisi biogeografis antara fauna dari ecozone Indomalayan dan fauna khas yang berbeda dari Australasia. Transisi ini dikenal sebagai Garis Wallace, yang dinamakan oleh Alfred Russel Wallace, orang yang pertama kali mengusulkan zona transisi antara dua bioma utama tersebut.

Di sini, konservasi laut dianggap sangat penting untuk mempertahankan tingkat masa depan pariwisata di pulau. Dan oleh karena itu, pada bulan Februari 2009, sebuah LSM lokal dari Nusa Lembongan, yang difasilitasi oleh The Nature Conservancy Coral Triangle Center, membuka sebuah pusat komunitas di Nusa Lembongan, Perairan sekitar Nusa Lembongan, dan Nusa Penida yang memiliki setidaknya 247 spesies karang dan 562 spesies ikan karang.

Terumbu karang yang ada di perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Foto : Wisuda
Terumbu karang yang ada di perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Foto : Wisuda
Terumbu karang yang ada di perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Foto : Wisuda
Terumbu karang yang ada di perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Foto : Wisuda

Dengan kelengkapan kehidupan biota laut seperti itu, maka tidak heran pula nusa lembongan menjadi salah satu destinasi selam yang menarik dan menantang di bali.

Tetapi, beberapa spot selam di nusa lembongan, rata-rata mempunyai arus yang ukup kuat, sehingga dianjurkan hanya yang mempunyai tahapan advance saja yang menyelam, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk para penyelam pemula untuk bisa menikmati keindahan alam bawah laut nusa lembongan.

Inisiatif konservasi lainnya termasuk program pelepasan kritis terancam punah Olive Ridley Turtles dari Sunset Beach di pantai barat selatan.

Selain daya tarik bawah lautnya, nusa lembongan juga merupakan pulau yang menyediakan ombak-ombak besar yang biasa digunakan para peselancar. Para peselancar kelas dunia berbondong –bondong datang ke nusa lembongan untuk bisa mencicipi dahsyatnya ombak di nusa lembongan ini.

Surfing atau selancar, sudah membudaya dalam masyarakat pulau. Jika kita kesana, maka akan banyak kita saksikan anak-anak usia sekolah dasar yang sudah mahir memainkan papan selancarnya diantara tarian ombak lembongan. Bahkan setiap waktu tertentu, kejuaraan surfing tingkat internasional, sering diadakan di pulau ini.

Seorang peselancar sedang surfing di pantai perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Ombak yang besar di Nusa Lembongan menjadi salah satu daya tarik destinasi wisata di selatan Pulau Bali itu. Foto : Wisuda
Seorang peselancar sedang surfing di pantai perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Ombak yang besar di Nusa Lembongan menjadi salah satu daya tarik destinasi wisata di selatan Pulau Bali itu. Foto : Wisuda

Tak hanya hidup dari sektor pariwisata saja, mata penaharian penduduk nusa lembongan yang lainnya adalah mencari ikan dan menanam rumput laut. Cukup banyak penduduk yang menggantungkan hidupnya dari budidaya rumput laut ini.

Dan kegiatan memanen rumput laut ini bisa kita temukan setiap hari di pantai-pantai tertentu, dan ini bisa menjadi obyek foto yang menarik bagi para penggemar atau pehobi fotografi.

Seorang warga Nusa Lembongan, Klungkung, Bali sedang menjemur rumput laut hasil panenannya. Nusa Lembongan merupakan salah satu destinasi wisata di selatan Pulau Bali. Foto : Wisuda
Seorang warga Nusa Lembongan, Klungkung, Bali sedang menjemur rumput laut hasil panenannya. Nusa Lembongan merupakan salah satu destinasi wisata di selatan Pulau Bali. Foto : Wisuda

Selain itu, nusa lembongan juga mempunyai kerapatan mangrove yang cukup baik. Dan ini juga bisa dijadikan wisata memancing sembari menyelusuri indahnya hutan bakau dengan menggunakan perahu di saat senja tiba.

Dengan segala daya tarik itu, segera siapkan perlengkapan wisata anda, nusa lembongan sudah menanti anda.

Wisata hutan bakau menjadi salah satu paket wisata di Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Nusa Lembongan merupakan salah satu destinasi wisata di selatan Pulau Bali. Foto : Jay Fajar
Wisata hutan bakau menjadi salah satu paket wisata di Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Nusa Lembongan merupakan salah satu destinasi wisata di selatan Pulau Bali. Foto : Jay Fajar
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,