, ,

Banjir Bandang dan Longsor di Wisata Air Terjun Sibolangit Tewaskan Belasan Orang

Banjir bandang dan longsor di wisata air terjun dua warna, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang,  Sumatera Utara (Sumut) terjadi Minggu (15/5/16) sore. Puluhan pengunjung yang tengah asyik berwisata menjadi korban, 16 orang tewas.

Data tim SAR Medan dan gabungan TNI-Polri, setidaknya 78 orang korban banjir bandang. Hingga Selasa (17/5/16), 16 orang meninggal dunia, empat masih hilang, selebihnya selamat. Rabu malam, 10 korban tewas terindentifikasi, enam dipulangkan, selebihnya masih disemayamkan di ruang jenazah RS Brimob Polda Sumut.

Seluruh korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Brimob Polda Sumut, untuk identifikasi. Korban luka-luka dirawat di rumah sakit seperti RSUP Adam Malik Medan.  Sejak Senin-Rabu (16-18/5/16) tim gabungan masih mencari para korban.

Ahmad Junir, Kepala Sub Seksi Potensi SAR Medan, Selasa sore (17/5/16) mengatakan, pencarian sedikit mengalami kendala karena medan cukup sulit. Dia tetap optimistis,  tim SAR bisa menemukan sisa korban hilang.

Dalam pencarian pada hari ketiga, mereka membagi dua tim. Pertama, turun menyisir area awal kejadian. Kedua, menyusuri wilayah hulu dan ke atas, bertemu satu titik dengan tim pertama.

Daerah dianggap ekstrim karena pengaruh longsor dan banjir bandang. Cuaca juga mempengaruhi proses pencarian. “Ini perlu diantisipasi, karena jika hulu hujan, kemungkinan longsor. Air bah bisa datang lagi. Jadi kita harus memperhitungkan semua hal. Keselamatan tim SAR harus kita pikirkan. Namun evakuasi belum kita hentikan, masih terus lanjut mencari,” katanya.

Dalam pencarian korban banjir bandang dan longsor di ekowisata air terjun dua warna Sibolangit, tim SAR menyisir wilayah hulu dan aliran sungai. Foto: Ayat S Karokaro
Dalam pencarian korban banjir bandang dan longsor di ekowisata air terjun dua warna Sibolangit, tim SAR menyisir wilayah hulu dan aliran sungai. Foto: Ayat S Karokaro

Target pencarian, katanya, selama tujuh hari. Jika tak ada tanda-tanda, katanya, pencarian dihentikan. Jika ada tanda-tanda, pencarian akan diperpanjang. “Ada 350 orang tim SAR masih mencari korban hilang. Mereka bertugas selama enam jam tiap tim.”

Brigjen Adhi Prawoto, Wakapolda Sumut, kepada Mongabay mengatakan, dari 78 korban, 74 mahasiswa (dua lulusan setingkat SMA–Harahap dan Zahra—hilang), dan dua pemandu wisata.

Tim SAR, katanya, menemukan satu korban hilang, Mordang Harahap. Dia selamat menggantung di pepohonan setinggi tujuh meter. Ada satu jenazah di Lau Putimus, berjarak sekitar 2.5 km dari posko utama. “Dua jenazah mengarah ke hilir. Hari sama satu  jenazah di Sembahe, langsung diantar ke posko sementara, ” kata Adhi.

Sepanjang Selasa, tim SAR menemukan sejumlah barang diduga milik korban.Di hulu sungai, tim menemukan baju, dan celana pemandu dan sendal. Topi ranger juga ditemukan terselip di bebatuan besar diduga terbawa air deras.

Tim SAR menemukan baju tertimbun bercampur lumpur, diduga milik korban hilang. Seluruh temuan ini diamankan. Data terakhir BNPB, hingga Selasa (17/5/16) jam 21.00, masih ada lima korban terseret banjir belum ditemukan.

Banjir dan longsor di Bumi Perkemahan, Desa Durin Sirugun, ini juga menyebabkan jalan penghubung Desa Bandar Baru tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Bupati Deli Serdang memerintahkan kawasan wisata ini ditutup sementara, sambil menunggu hasil kajian.

Tim SAR Medan menemukan celana diduga milik ranger, korban hilang akibat banjir bandang di Danau Dua Warna Sibolangit. Foto: Ayat S Karokaro
Tim SAR Medan menemukan celana diduga milik ranger, korban hilang akibat banjir bandang di Danau Dua Warna Sibolangit. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,