Hutan Mangrove SM Karang Gading Hancur jadi Kebun Sawit dan Tambak

Hutan mangrove di Suaka Margasatwa Karang Gading Timur, terbabat dan rusak parah, berganti kebun sawit, tambak dan lain-lain.

Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), bersama Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera, dan belasan pasukan TNI dari Kodim 02/01 BS, operasi gabungan, di Suaka Margasatwa Karang Gading Timur. Tepatnya di Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.

Penyidik mengamankan satu eskavator, baru beroperasi di SM Karang Gading. Sayangnya, saat penggerebekan, para pelaku perusakan hutan mangrove kabur.

Hotmauli Sianturi, Kepala BBKSDA Sumut, Kamis (30/6/16) mengatakan, operasi ini, karena para perusak hutan mangrove Karang Gading Timur, tak mengindahkan peringatan.

“Alat berat ini hampir satu bulan masuk ke kawasan dan beraktivitas. Meski diimbau dan peringatan tertulis, tetap tak diindahkan. Perusakan mangrove tetap berlangsung.”

Lahan rambahan merupakan kawasan rehabilitasi mangrove di  Desa Paluh Kurau, Hamparan Perak. Hutan mangrove 1,2 kilometer lebar enam meter dibabat jadi benteng. Mangrove mati dan rusak parah. “Ini agar air tak bisa keluar masuk hingga mangrove . Barulah beralih menjadi perkebunan sawit, tambak ikan dan lain-lain,” katanya.

Luas SM Karang Gading 15.000 hektar, 56% luasan hutan mangrove  ini di Paluh Kurau, sudah rusak parah menjadi perkebunan sawit dan tambak. Mangrove rusak, ekosistem hancur. Padahal kawasan ini ekosistem penting mengamankan Belawan, Langkat, hingga Medan dari ancaman intrusi air laut. Seharusnya, tetap dipertahankan.

SM Karang Gading,  juga tempat pemijaan biota laut seperti kepiting, udang dan lain-lain. Kerusakan mangrove, katanya, mengancam keberlangsungan ekonomi masyarakat pesisir yang bergantung dari laut.   “Ini tanggungjawab kita bersama dan tantangan kami mengamankan mangrove.”

Hotmauli mengatakan, penyidikan berjalan dan menemukan pemilik berinisial A warga Batam diduga pemodal. Koordinator lapangan berinisial S alias JLK. Penyidikan terus berjalan, dan terancam pidana kehutanan.

Hotmauli Sianturi, Kepala BBKSDA Sumut memberikan keterangan penyitaan eskavator. Foto: Ayat S Karokaro
Hotmauli Sianturi, Kepala BBKSDA Sumut memberikan keterangan penyitaan eskavator. Foto: Ayat S Karokaro

Dia memerintahkan, pengusutan kasus perusakan mangrove SM Karang Gading Timur hingga tuntas. Identitas pelaku, katanya,  sudah dipegang.

Upaya selanjutnya, rehabilitasi hutan mangrove yang hancur Hingga kini, sudah 500 hektar rehabilitasi kawasan hutan mangrove SM Karang Gading, dan 200 hektar hutan mangrove Langkat.

“Kami memberdayakan masyarakat membantu pengamanan kawasan, dan mengaktifkan mitra Polhut. Sebenarnya masyarakat tak mau merusak karena tinggal disitu. Ini kerjaan pemodal luar SM Karang Gading, ” katanya.

Dia mengatakan, ada ribuan hektar sawit di hutan mangrove Langkat, Belawan dan mangrove SM Karang Gading hancur dan menjadi sawit ilegal.

Tahun ini, katanya, fokus utama operasi besar-besaran disana, menghancurkan kebun sawit ilegal dan melakukan penjebolan benteng tambak ilegal sekaligus penindakan pidana UU Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

mangrove4-Inilah eskavator yang diamankan dalam kawasan SM Karang Gading

Eskavator yang dipakai buat membabat mangrove, ada buat sawit, sampai tambak. Foto: Ayat S Karokaro

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,