Akhir Tahun Ini, KKP Bagikan 3.450 Kapal untuk Nelayan

Akhir 2016, sebanyak 3.450 kapal yang masuk dalam program bantuan kapal nasional akan dibagikan ke seluruh nelayan melalui koperasi di seluruh Indonesia. Kepastian itu didapat setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis perkembangan terkini program tersebut pada akhir pekan lalu.

Dari 3.450 kapal yang direncanakan, menurut Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar, KKP akan meluncurkan sebanyak 931 kapal pada tahap pertama. Akhir Juli ini, semua verifikasi data calon penerima 931 kapal sudah diselesaikan dan pada awal Agustus akan dilakukan proses pembuatan.

“Kita libatkan 327 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Ada 1.052 data yang harus diverifikasi dan kita dapatkan 104 data yang siap untuk mendapatkan bantuan sebanyak 931 kapal,” ucap dia.

Agar tidak terulang kejadian seperti pada periode kepemimpinan KKP sebelumnya yang mengalami kegagalan dalam proyek sama, Zulficar memastikan bahwa calon penerima bantuan untuk sekarang tidak lagi perseorangan. Melainkan, mereka yang tergabung dalam keanggotan sebuah koperasi.

“Kenapa kita syaratkan koperasi, karena agar pengawasannya bisa berjalan dan tidak ada penyalahgunaan. Selain itu, dengan adanya koperasi, akan ada pendampingan kepada nelayan yang mendapatkan kapal,” jelas dia.

Untuk keperluan bantuan 3.450 kapal tersebut, menurut Zulicar, KKP telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,9 triliun. Namun, dana tersebut juga mencakup untuk anggaran bantuan alat tangkap yang juga akan dibagikan maksimal akhir tahun ini.

“Ada 14.782 alat tangkap yang akan dibagikan kepada nelayan. Itu juga dilakukan melalui proses verifikasi data dulu agar bisa sesuai dengan kebutuhan nelayan,” tutur dia.

Agar bantuan bisa tepat guna, Zulficar memastikan bahwa spesifikasi teknis bantuan sarana penangkapan ikan tersebut dibuat dengan memperhatikan karakteristik seluruh wilayah perairan Indonesia dan kearifan lokal.

“Proses identifikasi dan penyusunannya dilakukan melalui survei yang mewakili 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia atau WPP-NRI,” papar dia.

25 Desain Kapal

Karena dilakukan dengan menyesuaikan karakteristik WPP, menurut Zulficar, desain kapal akhirnya dibuat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Bahkan, setelah proses identifikasi, akhirnya muncul 25 desain yang akan diterapkan dalam pembuatan kapal.

“Kita  belajar  dari sebelumnya, size kapal lebih dari 30 GT (gros ton) ternyata tidak disukai oleh nelayan, karena SDM mereka belum siap. Makanya kita pelajari lagi dan disesuaikan karakteristiknya,” ucap dia.

Kapal penangkap ikan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timr, Nusa Tenggara Barat. Foto : Jay Fajar
Kapal penangkap ikan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timr, Nusa Tenggara Barat. Foto : Jay Fajar

Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan Minhadi Noer Sjamsu menjelaskan, penyesuaian karakteristikan bantuan untuk nelayan dilakukan sesuai permintaan nelayan yang diajukan dalam proposal dari dinas perikanan dan kelautan kabupaten, kota, dan provinsi.

“Saat ini sudah ada 25 desain kapal. Penyusunan desain dan spesikasi teknis kapal perikanan dan alat penangkap ikan dibuat sesuai dengan prosedur PT PAL Indonesia,” jelas dia.

Adapun, untuk kapal yang akan disalurkan, menurut Minhadi itu tidak semuanya memiliki ukuran kapal yang sama. Secara keseluruhan, kapal yang akan dibagikan mencakup ukuran 5 GT, lebih dari 5 GT, 10 GT, 20 GT, 30 GT. Selain itu, ada kapal penyangga 30 GT yang juga dibuat bersamaan.

“Yang paling banyak itu kapal berukuran 5 GT dan lebih dari 5 GT. Masing-masing jumlahnya 1.20 dan 1.510 unit akan dibuat,” tutur dia.

Untuk kapal yang disalurkan, Minhadi memastikan, semuanya dibuat dari bahan fibreglass dengan desain lambung kapal berbentuk huruf “U” dan tipe “V”. Dengan demikian, itu diharapkan bisa memenuhi kriteria kapal yang memiliki ruang muat luas, mudah loading-unloading, olah gerak, dan stabilitas yang baik.

Sementara untuk alat tangkap, Minhadi mengatakan, ada 9 jenis dan 40 spesifikasi yang dibuat berdasarkan potensi sumber daya ikan dan sudah memenuhi kriteria alat tangkap ramah lingkungan. Untuk jenisnya, kata dia, dibuat beragam dari mulai pancing (tonda, poleandline, handline), gilnet (dasar, permukaan tengah), bubu dan rawai dasar.

Daftar bantuan kapal perikanan di tahun 2016

  1. Kapal perikanan ukuran > 5 GT 1.510 unit
  2. Kapal perikanan ukuran 5 GT 1.020 unit
  3. Kapal perikanan ukuran 10 GT 690 unit
  4. Kapal perikanan ukuran 20 GT 200 unit
  5. Kapal perikanan ukuran 30 GT 25 unit
  6. Kapal penyangga ukuran 30 GT

Daftar bantuan alat penangkapan ikan tahun 2016

  1. Jaring gillnet 8.300 paket
  2. Bubu ikan 750 paket
  3. Bubu rajungan 2.032 paket
  4. Rawai dasar 1.400 paket
  5. Pancing handline 1.100 paket
  6. Pancing tonda 500 paket
  7. Pancing pole and line 700 paket
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,