Tuntutan Warga Kendeng dari Tenda di Depan Istana

Sekitar 20-an warga Kecamatan Gunem Rembang, Jawa Tengah, memasang tenda di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (26/7/16). Terik mentari tak menyurutkan langkah warga dari Desa Timbrangan dan Tegaldowo, ini aksi protes pembangunan pabrik semen di Karst Kendeng. Mereka menuntut pemerintah membedah Amdal bersama-sama warga.

Polisi sempat melarang mereka mendirikan kemah bersama itu. Tak menyurutkan niat, dua jam lebih, warga Kendeng membangun tenda dengan tiang mereka sendiri. Akhirnya, pukul 12.00, polisi mengizinkan. Sekitar 10 polisi berdiri turut ‘menjaga’ tenda biru yang ditopang bambu setinggi sekitar 1,5 meter ini.

”Kami disini sampai pemerintah mau membedah Amdal bersama kami,” kata Sukinah, warga Rembang, di Jakarta.

Awalnya, dia tak tahu Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) itu apa. Akhirnya, dia tahu, Amdal itu dokumen berbentuk buku tebal. “Ternyata itu sebuah kebohongan orang semen yang tak tahu lapangan. Hanya copy paste Amdal Semen Pati. Padahal ini menyangkut nyawa orang banyak,” katanya.

Kendeng
Aksi warga Kendeng menanti perhatian dari Prresiden Jokowi. Foto: LUsia Arumingtyas

Dari jumlah goa, katanya, sampai ponor ditulis jauh lebih kecil dalam Amdal. Beberapa nama desa pun ditulis salah. Nama desa di Pati ditulis di Rembang.

Amdal, katanya, seharusnya jangan berpura-pura. “Mari duduk bersama kita adu kejujuran tentang ini.”

Koordinator Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia Indonesia Herlambang Perdana Wiratraman menyebutkan, kondisi ini menjadi fakta dan janji jauh dari harapan antara kebijakan pusat dengan kondisi lapangan.

Kendeng lagi
Kendeng lagi
Kendeng Jakarta
Aksi warga Kendeng di Jakarta. Foto: Lusia Arumingtyas
Kendeng lagi
Band Marginal bersama warga Kendeng protes pabrik dan tambang semen di Jakarta. Foto: Lusia Arumingtyas
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,