Kala Kabut Asap Kebakaran Riau sampai Negeri Tetangga, Sumbar Alami Banjir dan Longsor

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terjadi, di berbagai daerah di Sumatera dan Kalimantan, mulai menimbulkan kabut asap, seperti di Riau. Bahkan, kabut asap karhutla Riau, Jumat (26/8/16), sempat ‘mampir’ ke Singapura dan Malaysia. Kondisi kontras di daerah lain, seperti Sumatera Barat, malah banjir dan longsor.

Kepala Pusdatin dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, titik api meningkat signifikan mulai Jumat, meski Sabtu (27/8/16) mulai turun.

”Penanggulangan terus kita lakukan, BNPB telah menambah heli water bombing ke Sumatera dan Kalimantan,” katanya saat dihubungi melalui telepon.

Pagi Jumat, Singapura dan Malaysia mulai terkena kabut dengan konsentrasi tipis hingga sedang.

Berdasarkan pantauan satelit Himawari, asap sudah berada di sebagian Malaysia. Kualitas udara di Malaysia, masih terpantau baik-sedang.

Begitu juga dengan kualitas udara di Singapura, mulai membaik. ”Level sedang hingga tak sehat,” kata Sutopo.

Berdasarkan situs National Environmental Agency, ada perbaikan cuaca di Singapura, Sabtu (27/8/16). Ada pergeseran arah angin di malam hari, dari barat ke barat daya.

”Hingga 12 jam ke depan diperkirakan konsentrasi berada di high end dari kisaran sedang atau low end dari kisaran tak sehat,” bunyi keterangan di situs NEA.

Sedangkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) memperlihatkan konsentrasi partikular 138 ug/m3 pada Sabtu (27/8/16) pukul 07.00. ”Jarak pandang di Pekanbaru 2.500 meter, masih berasap tadi pagi. Perkiraan cuaca cerah hingga berawan. Intersitas hujan ringan, tak merata,” kata Sugarin, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru.

Berdasarkan satelit Tera dan Aqua memantau peningkatan titik panas indikasi karhutla 65 level kepercayaan lebih 50%. Paling tinggi, di Riau 61 titik, Rokan Hilir (36), Bengkalis (9), Siak (13), Rokan Hulu (2) dan Kampar (1).

Level lebih 70% mencapai 49 titik, Rohil (31), Bengkalis (7), Siak (10) dan Kampar (1). Adapun temperatur maksimum wilayah ini 32-35 derajat Celcius.

Kabut asap juga mulai mengganggu kualitas udara menyebabkan jarak pandang turun, Dumai 1.500 meter, Renggat 5.000 meter, dan Pelalawan 7.000 meter.

Kondisi udara di Singapura, Jumat ini. Sumber: BNPB
Kondisi udara di Singapura, Jumat ini. Sumber: BNPB

Posko nasional

Pada Sabtu ini, pemerintah juga menetapkan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sebagai posko nasional penanggulangan karhutla. Penetapan itu, katanya, hasil pembicaraan antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BNPB, Kepala Kntor Staf Presiden, Kepala BMKG, Kepala BRG dan Tim Komunikasi Presiden. “Ini menyikapi ancaman karhutla yang makin meningkat.”

Kepala BNPB, Willem Rampangilei langsung mengaktivasi personil dan jalur komando. Hingga kini, 7.200 personil satgas darat dan udara sudah dikerahkan.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffes B. Pandjaitan menyebutkan, upaya pemadaman karhutla Riau mengerahkan 11 pesawat water bombing dan TMC, serta empat pesawat swasta.

“Kita juga pemadaman dari udara dengan sembilan pesawat Hingga malam ini, berdasarkan pantauan citra satelit sudah tidak ada kabut asap yang melintas.

Siti Nurbaya, Menteri LHK mengatakan, media dalam pemantauan perlu diperkuat bersama.

Materail longsor di Solok, hingga menewaskan empat warga, satu keluarga. Foto: Lidairak Aferah
Materail longsor di Solok, hingga menewaskan empat warga, satu keluarga. Foto: Lidairak Aferah

 

Sumbar longsor, empat tewas

Kala di Riau, bersibuk memadamkan api, di Sumatera Barat, kebanjiran. Pekan lalu, kebakaran hebat juga terjadi di Sumbar, di hutan lindung (Pasaman) dan perbukitan Lima Puluh Koto, Kamis (25//8/16). Kini, banjir dan longsor menimpa Solok.

Banjir-longsor datang menyusul hujan lebat sejak Rabu-Kamis (24-25/8/16). Di Jorong IV Rawan, Sungai Lasih, Kanagarian Batang Barus, Solok, longsor  memewaskan empat orang dalam satu keluarga (ayah, ibu, dan dua anak). Korban tewas, Bakri M (60),  Nubaidar (55),  Ramzi (18) dan Widia (6,5).

Mereka tewas setelah rumah semipermanen dan satu warung di pinggir Jalan Solok-Muaralabuh, tertimbun longsor.

Material lumpur bercampur batu cadas Bukit Rawang menimbun badan jalan lintas Solok-Muaralabuh,  sekitar 200 meter ketinggian enam meter.

Arus lalu lintas putus total sejak Kamis (25/8/16) pukul 00.30. Warga baru mengetahui kejadian setelah mendengar gemuruh dari bukit. Mereka berhamburan keluar rumah melihat keadaan.

Kala itu, terlihat rumah Bakri dan satu rumah semipermanen tertimbun longsor. Warga tak bisa langsung mengevakuasi korban karena lokasi sulit. Lumpur bercampur batu disertai air deras ketinggian dua meter, sulit ditembus. Warga melaporkan pada wali nagari dan Polres Arosuka.

Kapolres Arosuka, AKBP Reh Ngenana dan jajaran tak bisa berbuat banyak. Material longsor cukup tinggi ditambah lokasi gelap gulita.

Evakuasi berjalan setelah satu eksavator dari Pemerintah Solok sampai lokasi pukul 06.30. Ada juga backhoe loader membersihkan material longsor.

Kala proses evakuasi, jenazah Bakri pertamakali ditemukan sekitar pukul 15.00. Jasad istri dan kedua anak ditemukan sekitar pukul 21.30. Sebelum disemayamkan, keempat jenazah dimandikan di RSUD Kayuaro.

Dua anak Bakri, Intan Purnama Sari dan Daswil,  selamat karena tak berada di rumah. Mereka menginap di rumah saudara, bersebelahan dengan rumah Bakri.

Proses mengevakuasi korbn longsor di Solok. Foto: Lidairak Aferah
Proses mengevakuasi korbn longsor di Solok. Foto: Lidairak Aferah

Solok-Muaralabuh sempat lumpuh 

Akibat material longsor setinggi enam meter di Jalan Solok-Muarolabuah, lalu lintas putus total. Mengantisipasi kemacetan panjang, Polres Arosuka menyetop setiap pengemudi di Tugu Lubuk Selasih.

Pengendara mobil maupun sepeda motor dari arah Padang diminta berputar menuju Lembangjaya, keluar di simpang Danau Kembar. Sebaliknya, dari Muaralabuh atau Alahanpanjang juga melewati jalur alternatif itu.

Hingga pukul 16.30, akses jalan utama Solok-Muaralabuh masih terkunci.

Air lumpur setinggi paha pria dewasa dari Batang Rawang mengalir deras. Kondisi ini mempersulit kendaraan melewati gundukan longsor di depan Masjid Darul Khahar Rawang.

Polres Arosuka bersama Pemkab Solok, TNI, maupun BPBD Sumbar dan nagari terus memantau perkembangan di lokasi longsor.

Jalur lalu lintas Alahan Panjang-Muaro Labuah baru bisa dilewati kendaraan bermotor pada Jumat (23/8/16).

Pantauan lapangan, arus lalu lintas menggunakan sistem buka tutup karena alat berat bekerja memindahkan material longsor yang menumpuk dan menimbun badan sungai. Tiap 15 menit jalur dibuka agar tak menimbulkan kemacetan panjang.

Para pengemudi harus ekstra hati-hati karena ada genangan air setinggi sekitar selutut orang dewasa di jalan yang cekung.

Puting beliung 

Tak hanya banjir dan longsor, angin puting beliung juga menghantam puluhan rumah di tiga wilayah di Pasaman Barat, Nagari Sungainanam (Kecamatan Lembah Gumanti) dan Nagari Kotosani, (Kecamatan X Kotosingkarak).

Selain atap rumah berterbangan, sebagian dinding rusak berat.  Di Nagari Sungainanam, sekitar 200 rumah di 15 jorong rusak.

Berdasarkan data BPBD Sumbar terhitung Jumat (26/8/16) angin kencang di beberapa kabupaten/kota di Sumbar seperti Pasaman Barat, Solok Tanah Datar dan Lima Puluh Koto.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pagar Negara kepada Mongabay mengatakan, di Pasaman Barat, tak ada korban jiwa karena puting beliung, tetapi menyebabkan kerugian sekitar Rp300 juta.

Banjir di Jakarta

Jakarta juga banjir. Pada Sabtu siang (27/8/16), hujan menyebabkan banjir di beberapa tempat terutama di Jakarta Selatan.

Sutopo dalam rilis mengatakan, selain intensitas hujan tinggi turun, banjir muncul karena saluran drainase tak mampu menampung dan mengalirkan aliran permukaan dari hujan.

Data sementara BPBD Jakarta ada 39 RW di 15 kelurahan delapan kecamatan, Jaksel terendam banjir. Sekitar 10.538 keluarga atau 31.622 jiwa terdampak banjir. Tak ada pengungsian.

Adapun banjir meliputi Kebayoran Baru, Cilandak, Cipete Selatan, Pasar Minggu, Mampang Prapatan, dan Pesanggrahan. Di Jakarta Timur banjir, Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, dan Kramat Jati.

Daerah paling parah terendam banjir Kelurahan Petogoan, Kebayoran Baru terendam banjir 90-100 centimeter. Sekitar 39 RT di tiga RW di daerah Petogogan.

Di Kecamatan Cilandak, banjir 40–100 centimeter merendam tiga kelurahan dan sembilan RW meliputi 54 RT di Pondok Labu, Cipete Selatan, dan Gandaria Selatan. Tinggi banjir di Kelurahan Gandaria Selatan 70–100 centimeter.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , ,