Kilas Balik Peristiwa Lingkungan 2016: Begini Kondisi Hidupan Liar Indonesia

Sepanjang 2016, berbagai kejadian penting mewarnai alam Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Terutama, mengenai kondisi hidupan liar kebanggaan Indonesia beserta upaya penyelamatannya. Berikut, rangkuman berbagai peristiwa luar biasa tersebut, yang kami hadirkan kembali untuk Anda, pembaca setia Mongabay Indonesia.

Yanti Musabine, Sang Penyelamat Harimau Sumatera

Erni Suyanti Musabine yang akrab dipanggil Yanti pantas disebut penyelamat harimau sumatera. Perempuan bertubuh kecil dan berkulit sawo matang ini telah memilih jalan hidup sebagai juru rawat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menjadi korban konflik dan perburuan ilegal. Pekerjaan luar biasa yang jarang disentuh orang ini telah dilakoninya sejak 2007.

Digagalkan, Penyelundupan 20 Ton Sirip Hiu Tujuan Hongkong

Bea Cukai Tanjung Perak bersama Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II Kementerian Kelautan dan Perikanan menggagalkan upaya pengiriman satu kontainer berisi sirip hiu tujuan Hongkong.

Dalam dokumen tersebut, dituliskan isi barang berupa jeroan (isi) perut ikan beku sebanyak 389 karton dengan berat 20 ton. Petugas Petikemas Surabaya (TPS) yang curiga akan paket tersebut menemukan isinya berupa 352 kantong sirip hiu yang disamarkan sebagai ikan beku.

Hiu martil yang memiliki bentuk kepala seperti martil. Sumber: Wikipedia Commons
Hiu martil yang memiliki bentuk kepala seperti martil. Sumber: Wikipedia Commons

Leonardo DiCaprio Disambut Lilik dan Nonik Saat Sambangi CRU Serbajadi Aceh Timur

Aktor Hollywood yang juga aktivis lingkungan Leonardo DiCaprio, pada 26-27 Maret 2016 berkunjung ke Sumatera. Daerah pertama yang disambangi setelah beberapa jam mendarat di Indonesia adalah Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. CRU ini terletak di hutan lindung yang masuk Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).

Bersama dua aktor Hollywod lain, Adrien Brody dan Fisher Stevens, DiCaprio disambut hangat oleh Lilik dan Nonik begitu tiba di CRU. Siapakah mereka?

Leonardo DiCaprio mengunjungi CRU Serbajadi Aceh Timur, Aceh yang didampingi Rudi Putra (FKL) dan Farwiza Farhan (HAkA). Foto: Paul Hilton
Leonardo DiCaprio mengunjungi CRU Serbajadi Aceh Timur, Aceh bersama Rudi Putra (FKL) dan Farwiza Farhan (HAkA). Di Caprio ditemani oleh dua gajah CRU, Lilik dan Noni. Foto: Paul Hilton

Berduka. Najaq, Badak Sumatera yang Diselamatkan di Kutai Barat Itu Mati

Najaq, badak sumatera yang berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur, itu mati pada Selasa dini hari, 5 April 2016. Tim dokter hewan gabungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Taman Safari Indonesia, Yayasan Badak Indonesia (YABI), IPB dan WWF menduga badak berusia 10 tahun itu mengalami infeksi hebat pada kaki kirinya akibat jerat tali.

Najaq tertangkap kamera jebak akhir Oktober 2015 dengan jerat tali pada kaki kiri belakangnya. Sejak itu, Najaq diupayakan ditangkap untuk dilepaskan jerat talinya dan diberi pengobatan.

Kondisi Najaq dalam 2 hari terakhir, 4-5 April 2016. Foto: Sugeng Hendratno/WWF-Indonesia
Kondisi Najaq dalam 2 hari terakhir, 4-5 April 2016. Foto: Sugeng Hendratno/WWF-Indonesia

Bahagianya Ratu yang Kini Memiliki Bayi Badak Betina

Kabar bahagia datang dari Suaka Rhino Sumatera (Sumatran Rhino Sanctuary, SRS) Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Kamis, 12 Mei 2016, pukul 05.40 WIB, Ratu melahirkan anak ke dua yang berkelamin betina. Hadirnya bayi betina badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) ini menggenapi kebahagian empat tahun sebelumnya yaitu kelahiran Andatu pada 23 Juni 2012 yang berkelamin jantan.

Ratu (15 tahun), sang induk, merupakan badak betina hasil tangkapan di Way Kambas yang dikawinkan dengan Andalas (15 tahun), yang lahir di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat (2001) dan dipulangkan ke Indonesia tahun 2007 lalu.

Delilah, badak sumatera betina yang lahir dari pasangan Ratu dan Andalas, 12 Mei 2016. Nama Delilah diberikan langsung Presiden Joko Widodo. Foto: Rhett Butler
Delilah, badak sumatera betina yang lahir dari pasangan Ratu dan Andalas, 12 Mei 2016. Nama Delilah diberikan langsung Presiden Joko Widodo. Foto: Rhett Butler

Mengecewakan! Pedagang Kulit Harimau Sumatera hanya Dihukum Enam Bulan Penjara

Keputusan Pengadilan Negeri Palembang menghukum ringan Suharno atau Reno (42) terdakwa penjual kulit harimau, membuat para pegiat lingkungan kecewa.

Rabu (8/06/2016) lalu, Suharno yang mengaku sehari-hari berprofesi sebagai pemotong kayu, divonis Pengadilan Negeri Palembang enam bulan penjara, dan denda sebesar Rp2 juta.

Harimau sumera ini sakit ketika memasuki perkampungan di Resort Sekincau Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Maret 2015. Lambatnya penanganan menyebabkan nyawanya tidak tertolong. Foto: WCS-IP
Harimau sumera ini sakit ketika memasuki perkampungan di Resort Sekincau Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Maret 2015. Lambatnya penanganan menyebabkan nyawanya tidak tertolong. Foto: WCS-IP

Konservasi Rafflesia Memang Penting Dilakukan, Mengingat…

Dari 25 jenis rafflesia yang ada di dunia, sebanyak 12 jenis dapat dijumpai di Indonesia dengan 10 diantaranya ditemukan di Sumatera. Dari 10 jenis yang ada di Sumatera itu, 4 jenis di antaranya ditemukan di lahan penduduk di Provinsi Bengkulu. Yakni, Rafflesia arnoldii, Rafflesia hasseltii, Rafflesia gadutensis, dan Rafflesia bengkuluensis.

Agus Susatya, Peneliti Rafflesia Universitas Bengkulu, menuturkan perlindungan rafflesia penting dilakukan mengingat tidak semua habitatnya berada di kawasan taman nasional, cagar alam, atau hutan lindung.

Rafflesia bengkuluensis yang mekar pada 21 Januari 2015 di Desa Manau Sembilan Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu. Foto: Noprianto
Rafflesia bengkuluensis yang mekar pada 21 Januari 2015 di Desa Manau Sembilan Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu. Foto: Noprianto

Macan Tutul Jawa Terekam Kamera Jebak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Satu individu macan tutul jawa (Panthera pardus melas) tertangkap kamera jebak (trap), yang dipasang di dalam kawasan Tanam Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), 6 Juni – 28 Juli 2016. Lokasinya di wilayah Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Coban Trisula, mulai kaki gunung Kukusan hingga mendekati puncaknya.

Macan tutul jawa yang terekam kamera jebak. Foto: TNBTS
Macan tutul jawa yang terekam kamera jebak. Foto: TNBTS

Naik Status, Perlindungan Orangutan Kalimantan dan Habitatnya Harus Serius

Awal Juli 2016, IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkan status orangutan kalimantan naik ke level Kritis (Critically Endangered/CR) yang sebelumnya Genting (Endangered/EN). Pil pahit ini, mau tak mau harus kita telan saat merayakan Hari Orangutan Sedunia yang selalu diperingati setiap 19 Agustus.

Kejora yang sedang belajar keterampilan hidup di Sekolah Hutan di Nyaru Menteng. Foto: BOSF/Indrayana
Kejora yang sedang belajar keterampilan hidup di Sekolah Hutan di Nyaru Menteng. Foto: BOSF/Indrayana

Dibunuh lalu Diunggah ke Facebook. Apa Dosa Beruang Madu Ini?

Foto seekor beruang madu yang digorok membuat heboh netizen. Akun Rosi Kuale, mengunggah foto tersebut pada 21 Agustus 2016.

Terdapat dua gambar yang diunggah. Satu foto memperlihatkan jelas seorang pria berkaus lengan panjang hijau dengan logo di dada di rerimbunan pohon mengangkat seekor beruang madu setinggi satu meter. Lidah beruang terjulur keluar. Akun Rossi Kuale menambahkan kata-kata: “Untong inyan tok pagi-pagi dah dapat beruang.” Kata-kata tersebut merupakan dialek Sambas yang artinya, “Sungguh beruntung pagi-pagi sudah dapat beruang.”

Akun Facebook Rosi Kuale, mengunggah foto beruang madu yang dibantai pada 21 Agustus 2016. Sumber: Akun Facebook Rosi Kuale

Akun Facebook Rosi Kuale, mengunggah foto beruang madu yang dibantai pada 21 Agustus 2016. Sumber: Akun Facebook Rosi Kuale

Trenggiling, Kenapa Selalu Saja Ada yang Memburu?

Kepolisian Resor Kapuas Hulu, 15 Oktober 2016, mengamankan 15 ekor trenggiling (Manis javanica) dari kediaman Ben alias Ajan (42). Ben merupakan warga Desa Belikai, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Trenggiling yang sudah dikuliti ini rencananya akan diselundupkan ke Tiongkok melalui jalur laut Sumatera Utara. Foto: Ayat S Karokaro
Trenggiling yang sudah dikuliti ini rencananya akan diselundupkan ke Tiongkok melalui jalur laut Sumatera Utara. Foto: Ayat S Karokaro

Sebulan Terakhir, Ada Tiga Pesut yang Terjerat Jaring Nelayan

Dua ekor pesut kembali terkena jaring nelayan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Kamis 24 November 2016, pukul 08.30 WIB. Pesut malang itu terperangkap jaringnya Hendy, warga Dusun Besar, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Hendy kemudian membawa dua satwa tersebut ke pasar ikan di Sukadana. Lalu, dipotong dan dibagikan ke masyarakat.

Potongan kepala pesut yang tersisa. Foto: BKSDA Kalimantan Barat
Potongan kepala pesut yang tersisa. Foto: BKSDA Kalimantan Barat

Surat Ini Berisi Permintaan Agar Gajah Sumatera Dipindahkan ke Bali. Menurut Anda?

PT. Bakas Aneka Citra Wisata Tirta, melalui surat Nomor: 70/BLR/X/2016, mengajukan permohonan penambahan koleksi satwa liar gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) untuk kebutuhan lembaga tersebut di Bali. “Guna pemurnian genetik dan menjalankan program konservasi, penambahan koleksi gajah sumatera betina sebanyak 17 individu diperlukan agar tercapai kebutuhansex ratio,” sebagaimana penjelasan surat tersebut.

Terkait permintaan itu, Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) Krismanko Padang, menilai kebutuhan tersebut bukan untuk pemurnian genetik. Tetapi lebih cenderung pada kepentingan bisnis. “Saya sudah baca suratnya. Kalimat pemurnian genetik itu hanya pemanis,” tuturnya.

Gajah sumatera yang mati keracunan di kebun masyarakat di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, pertengahan Februari. Sepanjang 2016, sudah tiga individu gajah yang mati karena racun di Aceh. Foto: Junaidi Hanafiah
Gajah sumatera yang mati keracunan di kebun masyarakat di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, pertengahan Februari. Sepanjang 2016, sudah tiga individu gajah yang mati karena racun di Aceh. Foto: Junaidi Hanafiah
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,