Penyu Ini Ditenggelamkan Demi Terumbu Karang. Kok Bisa?

Tujuh penyu raksasa “berenang” di Pantai Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali pada Rabu pekan lalu. Berat “penyu-penyu” raksasa itu mencapai 200 hingga 300 kg. Perlu belasan orang untuk membawa penyu itu dari pasir menuju ke dalam air.

Akan tetapi sayang, mereka tidak berenang. Malah diam ditempat. Ya, karena tujuh penyu raksasa itu adalah patung untuk tempat tumbuhnya terumbu karang.

Belasan laki-laki menggunakan batang bambu untuk menggotong satu per satu patung penyu raksasa tersebut. Dari pasir pantai, mereka membawanya masuk ke air. Ada yang kemudian diangkut dengan perahu penumpang atau “rakit” buatan dari perahu berbentuk pisang (banana boat) yang biasa dipakai turis.

Dari tepi pantai, tujuh patung penyu raksasa itu dibawa ke titik penyelaman Batu Gede, berjarak sekitar 300 meter dari pantai. Batu Gede termasuk salah satu dari empat titik menyelam atau snorkeling di Tanjung Benoa, pusat wisata perairan pantai paling ramai di Bali saat ini.

Di kedalaman sekitar 20 meter, satu per satu patung penyu raksasa itu ditenggelamkan. Sebagai pondasi, di bagian bawah patung itu dibuatkan lubang bumi agar patung stabil dan tidak bergeser-geser dari lokasi penanaman. Para penyelam juga memasang bibit-bibit terumbu karang di kerangka besi punggung penyu.

Proses penenggalaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Anton Muhajir
Proses penenggalaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Anton Muhajir

Penenggelaman patung-patung penyu raksasa itu diinisiasi Desa Adat Tanjung Benoa bersama Kelompok Pemuda Peduli Terumbu Karang Purwa Eka Purwa Kanthi Banjar Purwa Santhi. Mereka ingin membuat patung penyu raksasa sebagai ikon pariwisata Tanjung Benoa sekaligus melestarikan lingkungan bawah laut.

Tanjung Benoa berada di sisi selatan Pulau Bali. Tanjung inilah tempat di mana Teluk Benoa, di sisi barat tanjung, berada. Adapun di sisi timur adalah pantai di mana para turis bisa menikmati aneka kegiatan wisata perairan pantai, seperti banana boat, paragliding, snorkeling, dan menyelam.

Menurut Kelian (Kepala Dusun) Banjar Purwa Shanti, I Made Tromat, penanaman patung penyu dan terumbu karang kali ini merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya mereka sudah memasang patung patung kecak, gamelan, dan ucapan Om Swastiastu di lokasi yang sama.

“Tujuannya untuk membuat diving point sekaligus melestarikan terumbu karang akibat coral bleaching,” katanya.

Proses penenggelaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Anton Muhajir
Proses penenggelaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Anton Muhajir

Tromat yang juga pengusaha wisata bawah air tersebut menambahkan, terumbu karang di Tanjung Benoa juga mengalami pemutihan pada 2016 sebagaimana terjadi di banyak tempat di Indonesia. Akibatnya, banyak terumbu karang yang mati. “Sekitar 30 persen mengalami kerusakan,” ujarnya.

 

Ramah Lingkungan

Untuk penanaman patung penyu sebagai rumah terumbu karang kali ini, desa adat bekerja sama dengan dive operator dan pengusaha pariwisata di Tanjung Benoa. Mereka juga melibatkan ahli terumbu karang dari Nusa Dua Reef Foundation, Pariama Hutasoit.

Menurut Pariama, ide membuat ikon patung penyu sebagai rumah terumbu karang sebenarnya sudah ada sejak 2015. Dia sendiri berniat memasang di kawasan Nusa Dua tapi batal karena terkendala dana.

Ketika Tromat mengajaknya untuk terlibat dalam pembuatan rumah terumbu karang di Tanjung Benoa, Pariama pun menawarkan desain yang sama dan langsung disetujui. Mereka lalu meminta I Gede Sarantika dari Mas Ubud, pematung dari Desa Mas, Gianyar untuk mengerjakan patung tersebut.

Bahan utama patung berupa campuran antara kerangka beton dengan karapas dari besi berlapis pasir. Besi di punggung penyu dilapisi pasir laut agar lebih ramah lingkungan dan memudahkan karang menempel pada substrat pasir. Metode itu, menurut Pariama, diadopsi dari struktur Mars Spider Web.

Karang yang ditanam adalah jenis Acropora sp. dan Montipora sp. Sebanyak 63 indukan dari Pulau Serangan itu diikat pada kerangka besi. “Pemilihan dua jenis karang itu karena lebih mudah ditransplantasi pada struktur besi. Jenis dan warnanya juga bervariasi,” ujar Pariama. Kedua jenis karang itu juga lebih cepat perkembangannya dibandingkan jenis karang masif lain seperti porites.

Proses penenggelaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Proses penenggalaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Pariama Hutasoit/NDRF
Proses penenggelaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Proses penenggalaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Pariama Hutasoit/NDRF

Pariama yakin penanaman terumbu karang dengan media patung penyu bisa menjadi ikon baru bagi Tanjung Benoa sekaligus membantu pelestarian terumbu karang di daerah ini.

Kondisi Terumbu Karang

Dibandingkan daerah lain, seperti Nusa Penida atau Pulau Menjangan, Tanjung Benoa dan Nusa Dua yang berada di satu kawasan sebenarnya bukan kawasan favorit untuk menyelam. Namun, kawasan ini juga memiliki titik-titik untuk menyelam meskipun kondisi terumbu karangnya tidak terlalu bagus.

Berdasarkan survei Manta Tow Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Badung dan Nusa Dua Reef Foundation pada tahun 2012, tutupan karang keras di Nusa Dua dan Tanjung Benoa termasuk Kategori 1 dan 2 yaitu 10 – 30 persen yang berarti tergolong sangat rendah.

Tutupan karang keras Kategori 1 umumnya terdapat di Tanjung Benoa, sedangkan di Nusa Dua sebagian besar termasuk Kategori 2. Adapun rata-rata tutupan karang keras di kawasan Tanjung Benoa – Nusa Dua adalah 19,31 persen.

Untuk sebaran karang lunak cukup melimpah dengan tutupan Kategori 3 di Nusa Dua dan Kategori 2 di Tanjung Benoa. Secara keseluruhan, rata-rata tutupan karang lunak di kawasan Tanjung Benoa – Nusa Dua adalah 22,25 persen. Adapun untuk tutupan karang mati rata-rata hanya 16,62 persen atau Kategori 2.

Proses penenggalaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Pariama Hutasoit/NDRF
Proses penenggalaman patung penyu raksasa di perairan Pantai Tanjung Benoa, Badung, Bali. Patung penyu yang beratnya mencapai 300 kg ini diharapkan menjadi ikon wisata Tanjung Benoa sekaligus rumah terumbu karang. Foto : Pariama Hutasoit/NDRF

Secara umum, indikator tersebut menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di Tanjung Benoa dan Nusa Dua kurang bagus. Di sisi lain, hingga saat ini Kabupaten Badung memang belum memiliki peraturan untuk mengatur pengelolaan pariwisata bawah air.

Untuk itu, menurut Tromat, pihak Desa Adat Tanjung Benoa juga berencana membuat aturan adat (perarem) untuk melindungi terumbu karang di wilayah mereka, Batu Gede. Selain untuk melestarikan terumbu karang juga untuk melindungi batu besar di bawah laut yang mereka sakralkan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,