Resi Kiriman Aksesoris Komputer, Ternyata Isi Buaya dan Biawak

 

 

Ada saja modus pelaku buat meloloskan barang selundupannya. Seperti kejadian di Jambi, dua pekan lalu, buaya muara dan buaya senyulong serta biawak coba dikirim dengan label paket aksesoris komputer via J&T Express ke Jawa Barat. Beruntung, petugas jeli, mencium ketidakberesan hingga terbongkarlah upaya penyelundupan reptil ini kala melewati pemeriksaan di Bandara Sultan Thaha, Jambi.

Ceritanya, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan  dan Perikanan di Jambi, menggagalkan pengiriman ilegal reptil dilindungi berupa dua anak buaya senyulong dan buaya muara serta satu anak biawak. Dalam resi pengiriman barang ini disebut aksesoris komputer.

Saat barang akan dikirim melalui Bandara Sultan Thaha, petugas karantina ikan dan Avian Security mendeteksi isi paket melalui mesin X-ray lalu membukanya.

“Paket buaya dan biawak dialamatkan ke Purwakarta dan Tasikmalaya,” kata Rudi Barmara, Kepala BKIPM.

Nama dan alamat pengirim paket fiktif. Mereka mencoba menghubungi nomor telepon dalam resi paket, tetapi tidak aktif.

 

Anak buaya senyulong, yang berhasil disita. Foto: Lili Rambe

 

BKIPM pun menyerahkan satwa-satwa pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi. Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Jambi, Amenson Girsang mengatakan, telah menerima tiga reptil dari BKIPM.

“Kami tak memiliki fasilitas menampung satwa, sementara kami titipkan di Kebun Binatang Taman Rimbo,” katanya. BKSDA, katanya, akan melacak alamat yang tertera pada resi paket buaya ini.

Pada Desember 2016, BKIPM Jambi juga menggagalkan pengiriman enam senyulong ke Manado. “Hingga kini kami belum berhasil menemukan siapa pengirim paket karena semua data palsu” kata Amenson.

BKSDA berencana menyurati BKIPM untuk meminta agar buaya-buaya itu bisa segera dilepasliarkan.

 

Anak biawak sitaan petugas. Foto: Lili Rambe

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,