Mereka Usulkan 13 Mei sebagai Hari Hutan Indonesia, Setuju?

 

 

Indonesia memiliki hutan tropis terluas ketiga di dunia, setelah Brasil dan Kongo. Hutan Indonesia mencapai 126 juta hektar. Meskipun begitu, Indonesia, belum memlliki Hari Hutan.

”Hari Hutan Internasional pada 21 Maret, ada, kenapa Hari Hutan Indonesia, tak ada?” kata Leoni Rahmawati, pegiat lingkungan juga tim Hutan Itu Indonesia.

Bertolak dari itulah, mereka membuat gerakan Hutan Indonesia membuat petisi bertagar #JagaHutan melalui media sosial. Tak hanya itu, mereka juga bikin petisi kepada Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan gubernur yang memimpin provinsi berhutan luas di Indonesia dalam Change.org.

Gerakan ini mendorong pemerintah makin memperkuat perlindungan hutan sebagai identitas bangsa Indonesia. ”Begitu juga masyarakat, apakah mereka tahu kalau hutan itu berharga? Pasalnya,  banyak orang mengira hutan hanya pohon,” katanya.

Pada 13 Mei dipilih Gerakan Hutan Indonesia menjadi tanggal keramat penetapan Hari Hutan Indonesia. ”Ini pengingat Presiden dalam moratorium hutan juga. Kalau bisa (kebijakan) moratorium itu jadi permanen.”

Tahun lalu Presiden Joko Widodo memperpanjang kebijakan moratorium izin di hutan primer dan lahan gambut sesuai Instruksi Presiden Nomor 6/2013.

Mereka mendekati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan gurbernur yang memiliki hutan luas, seperti Papua dan Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau, Maluku. Lalu, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.

”Mendorong penjagaan hutan melalui aksi nyata.” Mereka juga mendorong konsumsi hasil hutan non kayu.

Berbicara hutan, lagi-lagi tak hanya pohon dan menanam. Ada masyarakat, komoditas hutan (tak hanya batang kayu tetapi banyak hasil non hutan .

Sejak 22 April 2016, Hutan itu Indonesia berdiri, kata Leoni, banyak orang mau melindungi hutan tetapi tak tahu caranya.

Serupa diceritakan Oke Fifi Abriany, Ketua Umum Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) yang menyebutkan banyak generasi muda tidak tahu tentang hutan. ”Cuma pohon, tak tahu keberagaman.”

Fifi juga koordinator harian Hutan itu Indonesia mengatakan, pemahaman melindungi hutan masih sangat minim. Mereka merekomendasikan,  para pemuda mengadopsi pohon dibandingkan menanam pohon. Selanjutnya, membangun ekonomi masyarakat sekitar hutan melalui ekowisata.

 

 Musik untuk hutan

Hutan itu Indonesia juga bikin Musika Forest. ”Hutan itu dekat melalui telinga,” katanya.

Pad 13 Mei akan ada konser musik Musika Foresta, 13 Mei di Balai Sarbini, Jakarta. Mereka akan berkolaborasi dengan musisi-musisi Indonesia yang memiliki perhatian kelestarian hutan Indonesia.

Musik, katanya, sarana gerakan kolektif mampu mengajak anak muda mencintai hutan Indonesia. Adapun, musisi yang andil seperti Glen Fredly, Astrid, Melanie Subono, Nina Tamam, Sandra Fay, Alam Urbach, Achi Hardjakusumah, lima Romeo dan lain-lain.

”Mereka mengeksplorasi berhari-hari di hutan dan membuat karya dari yang mereka lihat,” katanya, seraya bilang hasil penjualan tiket didonasikan.

 

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,