Eva Terduga TBC, Gajah dan Mahout di Tangkahan Jalani Pemeriksaan Medis

 

 

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), melakukan pemeriksaan medis menyeluruh terhadap sembilan gajah Sumatera di ekowisata Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Begitu juga seluruh pelatih gajah (mahout) jalani pemeriksaan medis.

Misran, Kepala BBTNGL, mengatakan, pemeriksaan ini untuk mengantisipasi gajah atau mahout tertular virus Tuberkulosis (TBC), diduga terjangkit pada gajah bernama Eva, usia 60 tahun yang baru mati.

TB atau awam dikenal dengan TBC, adalah penyakit saluran nafas disebabkan mycobacterium, yang berkembang biak di bagian tubuh, dimana banyak aliran darah dan oksigen. Saat bakteri menginfeksi paru-paru, TB aktif menyebar dengan mudah ke orang lain.

Misran menyatakan, meski hasil laboratorium kematian Eva baru diperoleh tiga bulan kedepan, namun pencegahan dini dengan pemeriksaan medis harus dilakukan.

Saat ditanya jika ada yang tertular atau mengidap TBC, katanya, sterilisasi segera dilakukan.

Sepanjang pemeriksaan medis terhadap gajah dan mahout, belum ada kabar menghawatirkan. Semua masih normal. Seluruh gajah tetap beraktivitas seperti biasa, sehat, dan banyak makan dan pemberian vitamin.

Soal gajah Tangkahan masih di luar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), katanya, kini masih evaluasi untuk pemindahan. Pengelola masih BBTNGL.

Dia menargetkan, paling lama 2018 seluruh gajah di luar TNGL, akan masuk kawasan dan membangun kandang disana. Makanan di TNGL juga berlimpah hingga akan menjamin ketersediaan makanan.

 

Gajah dan mahout di Tangkahan. Foto: Ayat S Karokaro/ Mongabay Indonesia

 

Selama ini, katanya, mereka membeli makanan gajah CRU Tangkahan. Gajah makan makanan di TNGL kala patroli kawasan, dan patroli partisipatif, melibatkan wisatawan.

“Tahun depan akan kita pindahkan seluruh gajah di Tangkahan ke TNGL.”

Dokter hewan Erni Suyanti Musabine, Medik Veteriner BKSDA Bengkulu, mengatakan, bakteri TBC salah satu penyakit geonosis yang bisa menular kedua arah dari manusia ke hewan, dan sebaliknya. Dia merekomendasi pemeriksaan medis gajah dan manusia yang berinteraksi langsung.

Bukan hanya antara gajah, juga satwa lain seperti orangutan. Jadi, mereka harus bebas penyakit menular.

Secara medis, penularan bakteri dari manusia ke hewan dan sebaliknya, bisa dari kontak langsung pengunjung yang terpapar bakteri TB, hingga menular ke gajah atau satwa lain. Tangkahan merupakan tipe wisata terbuka, dan susah mengontrol pengunjung karena jumlah cukup banyak.

Begitu juga satwa di Tangkahan, harus sehat, bebas penyakit menular, agar tak menularkan virus dan penyakit lain ke manusia, termasuk pengunjung.

“Kalau benar nanti dari hasil laboratorium hasil positif TBC, ini warning bagi pengelolaan gajah di tempat lain yang punya interaksi langsung dengan manusia, baik di Tangkahan, Bengkulu, Lampung, dan wilayah Sumatera serta daerah lain.”

 

Mahout tengah melatih gajah di Tangkahan. Foto: Ayat S Karokaro/ Mongabay Indonesia

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,