Terserang Hama Padi, Gagal Panen Menjadi Ancaman bagi Petani di Flores Timur

Hasil produksi padi sawah di Kabupaten Flores Timur (Flotim) pada tahun 2017 diperkirakan menurun akibat serangan hawa penggerek batang, wereng dan walangsangit. Hama menyerang sentra padi irigasi Konga di Kecamatan Tithena, dan mulai pula menyerang areal persawahan lain di Kecamatan Titehena, dan Bendona, di Kecamatan Tanjung Bunga.

Dengan luas sawah irigasi Konga 182 hektar dan produksi 7,5 ton per hektar pada 2016, maka gabah kering giling yang dihasilkan sebanyak 1.365 ton. Dengan adanya serangan hama produktivitas padi anjlok hanya sekitar 4,5 ton per hektar, sehingga berpotensi kehilangan hasil produksi sebesar 546 ton gabah kering giling.

Antonius Wukak Sogen, Kepala Dinas Pertanian Flores Timur membenarkan hal ini. Menurutnya, tren serangan hama padi di Flotim bukan hanya terjadi tahun ini saja, tetapi sudah mulai terjadi di tahun-tahun sebelumya. Dia menyebut, seiring tahun serangan hama semakin luas, diakibatkan pola tanam yang tidak serempak.

“Serangan terus meluas. Setelah merusak satu hamparan sawah, hama berpindah ke lahan lainnya. Kami sudah lakukan penyemprotan, tapi hama selalu berpindah-pindah ke lahan lainnya yang masih berproduksi,” jelas Antonius (14/08).

Data yang diperoleh Mongabay Indonesia dari Distan Flotim, sentra padi sawah Flotim tersebar di Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Tanjung Bunga, Demon Pagong, Adonara, Adonara Barat, Adonara Timur dan Adonara tengah dengan jumlah total luas tanam sebesar 651,6 hektar. Jumlah produksi gabah kering giling sebanyak 2.990,1 ton serta 1.890 ton beras.

“Petugas kami sudah menghimbau agar penanaman padi dilakukan serempak agar serangan hama bisa diminimalisir. Tetapi masih banyak petani yang belum ikuti anjuran kami, mereka bilang membutuhkan beras untuk dijual,” lanjutnya.

Fransiskus Xaverius de Ornay salah seorang petani desa Konga pemilik lahan sawah terluas, yaitu enam hektar, membenarkan adanya serangan hama dan ancaman gagal tanam dan gagal panen. Sebelumnya, produksi padi jatuh hanya sekitar separuh dari tahun sebelumnya.

“Selama dua tahun ini saya selalu mengalami gagal panen dan sudah berhenti menanam padi. Tahun 2016 saat padi mulai berbulir lahan, sawah saya yang seluas dua hektar habis diserang hama. Saya pilih melepas sapi di lahan sawah untuk makan padi,” ungkapnya.

 

Intervensi Dinas Pertanian

Untuk mengatasi gagal panen, Distan Flotim sudah meminta agar petani mengeringkan air di lahan irigasi sawah Konga, untuk selanjutnya ditanami komoditi lain seperti jagung dan kedelai. Tujuan mengganti komoditas padi satu musim tanan ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran hama.

Kepala bidang Tanaman Pangan Soni Fernandez Aikoli menjelaskan, untuk membantu petani, Distan Flotim di tahun 2017 mendapatkan alokasi bantuan dana dari APBN untuk pembelian benih padi dan jagung yang diperuntukan untuk padi sawah hibrida seluas 300 hektar, jagung seluas 1.700 hektar, kedelai 250 hektar serta bantuan unit pengelolaan pupuk organik sebanyak 4 unit.

Lewat dana APBD Provinsi NTT, Distan pun turut membiayai pengadaan benih padi sawah untu lahan 100 hektar.

“Bantuan benih dan bibit kami siapkan gratis untuk para petani Desa Konga, Lewolaga dan Kobasoma yang menggarap sawah di lahan irigasi Konga. Namun belum banyak petani yang mendaftar, bahkan ada petani yang minta biaya tenaga kerja juga, bagi kami ini tidak masuk akal,” kata Soni.

Kendala finansial memang dihadapi oleh para petani Konga. Avi misalnya, seorang petani di lahan irigiasi, menyebut untuk untuk satu hektar lahan diperlukan dana sebesar Rp14 juta untuk pupuk, pestisida, sewa traktor dan mesin perontok padi. Padahal, sudah dua tahun terakhir lahan sawah tidak lagi menghasilkan, yang pada akhirnya menyulitkan keuangan para petani.

“Saya bersama petani yang berada di jalur irigasi sudah tidak tanam di musim tanam kedua tahun 2017 ini. Kami berencana menanam padi atau kedelai dengan bantuan benih dari Distan Flotim,” terang Avi.

Ia berencana pada bulan Oktober ini untuk menutup aliran irigasi agar sawah kering. Setelah dibajak dia pun berencana untuk menanam jagung hibrida yang hasilnya akan kembali dijual kembali ke Distan untuk dijadikan cadangan benih.

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,