Terungkap, Lingkaran Misteri yang Berada di Bawah Permukaan Laut

 

 

Kita seringkali dibuat tercengah dengan ditemukannya lingkaran-lingkaran misterius di dasar laut tengah dan laut Baltik yang menjadi pembicaraan banyak orang. Tak hanya orang awam, bahkan para ahli pun bertanya, apakah makna lingkaran itu?

Baru-baru ini, para ilmuwan berhasil menyibak fenomena aneh di dasar lautan tersebut, dan sedikit menimbulkan kekhawatiran. Ternyata, potongan-potongan kecil tanpa vegetasi tersebut disebabkan oleh munculnya spesies asing yang membahayakan seluruh ekosistem.

Dalam makalah “Fairy Circle Landscapes Under The Sea” yang diterbitkan Science Advances edisi 2 Agustus 2017, peneliti utama Daniel Ruiz-Reynés menuliskan bila spesies penyerbu itu berbondong menuju area tersebut yang dibawa oleh air tercemar dan akibat perubahan iklim. “Penataan ruang lansekap vegetasi adalah faktor kunci dalam penilaian kesehatan dan fungsi ekosistem,” tulisnya. Daniel menambahkan, konfigurasi spasial lansekap vegetasi berfungsi sebagai indikator potensial yang mempengaruhi ekosistem yang disebabkan oleh perubahan iklim maupun tindakan manusia.

 

Baca: Crop Circle Dasar Laut. Siapa Pembuatnya?

 

Nama ilmiah untuk lamun tersebut  adalah Posidonia oceanica, dan kehadirannya yang senyap menandakan bahwa daerah tersebut terancam. Para ilmuwan menyimpulkan, jika sebagian besar populasi lamun hilang, ekosistem planet yang lebih luas akan terpengaruh.

 

Gambar pemindaian di samping ini menunjukkan sejumlah lingkaran yang berada di padang lamun di Teluk Pollença, Pulau Mallorca, di Mediterania Barat. Sumber: Science Advances 02 Aug 2017, Vol. 3, no. 8, e1603262, DOI: 10.1126/sciadv.1603262

 

Sepertinya, lingkaran-lingkaran misterius yang telah ditemukan di sekitar pantai Denmark dan juga kepulauan Balearic itu, lebih besar daripada yang diprediksi sebelumnya oleh para ilmuwan. Ini karena letaknya di bawah air.

“Gambar satelit dan kartografi side-scan menunjukkan bahwa bentang alam bawah laut yang cukup  melimpah di area tersebut, memiliki pola vegetasi bawah laut yang self-organized. Sebagian besar masih tersembunyi,” tulis Ruiz-Reynés, sebagaimana dikutip dari The Sun.

Selanjutnya, karena padang lamun memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat rendah, kerugian-kerugian seperti ini  pada dasarnya tak bisa dikembalikan. Dengan menggunakan temuan dari penelitian sebelumnya dan dengan menciptakan model matematis berdasarkan tingkat pertumbuhan padang lamun dan interaksi, jarak jauh antara tumbuhan bawah laut, tim ini akhirnya dapat menentukan penyebab lingkaran-lingkaran tersebut.

 

Peta lingkaran yang ditemukan di sekitar pantai Denmark serta pulau-pulau Balearic, termasuk Mallorca. Sumber: Daily Mail.uk

 

Intinya, persaingan untuk mendapatkan sumber daya mengubah dinamika pertumbuhan padang lamun yang sebagian besar didorong oleh perubahan iklim dan polusi. Dalam ekosistem laut, akses untuk sumber daya, seperti cahaya matahari, makanan, juga arus laut, adalah faktor krusial.

Penemuan ini sangat menarik dan sekaligus menakutkan, mengingat sangat banyak sampah plastik yang dibuang, dan dari jumlah itu, 80 persen masuk ke lautan. Jika manusia secara kolektif gagal mengekang emisi karbon dan hanya berfokus pada inisiatif berkelanjutan, dampak perubahan iklim akan mengakibatkan sebagian besar planet ini tidak dapat dihuni. Juga, banyak spesies akan punah. (Berbagai sumber)

 

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,