Malang sekali nasib satwa laut raksasa ini. Ia ditemukan mati di perairan Thailand selatan dan di dalam perutnya ditemukan lebih dari 80 kantong plastik.
Seperti dikutip dari Business Insider, upaya penyelamatan dari petugas untuk merawat mamalia itu agar kembali sehat pun gagal. Departemen Kelautan dan Sumber Daya Pesisir Thailand mengunggah di situs webnya pada Sabtu (2/6/2018) bahwa paus itu ditemukan di sebuah kanal di Provinsi Songkhla selatan, dekat dengan perbatasan Malaysia, pekan lalu dan diambil untuk dirawat dan disembuhkan.
Dalam foto yang menyertai unggahan status departemen tersebut, terlihat sekelompok orang menggunakan pelampung untuk menjaga si paus tetap mengapung setelah pertama kali terlihat pada Senin (28/5/2018). Sementara gambar lainnya menunjukkan ada yang memayungi binatang itu, melindunginya dari terik matahari yang menyengat.
baca : Warga Coba Selamatkan Paus Pilot yang Terdampar di Pesisir Donggala. Bagaimana Akhirnya?
Ketika tim berusaha mengobati paus yang terluka selama beberapa hari itu memuntahkan beberapa kantong plastik sebelum akhirnya mati. Hasil otopsi mengungkapkan ada 80 kantong plastik yang tersumbat di perutnya. Departemen tersebut mengatakan berat total semua plastik yang ditemukan pada hewan itu adalah 8 kg. Foto-foto yang diposting pun memperlihatkan puluhan kantong plastik yang tetap tidak bisa tercerna di tubuh paus.
Ahli biologi laut Thon Thamrongnawasawat dari Kasetsart University mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa kantong-kantong plastik tersebut membuat sang paus mustahil memakan makanan bergizi yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup.
“Jika Anda memiliki 80 kantong plastik di perut Anda, Anda mati,” katanya. Hampir 300 hewan laut termasuk paus pilot, penyu dan lumba-lumba, tewas setiap tahun di Thailand dari konsumsi plastik, katanya.
baca : Sedih! Dari 32 Paus Pilot yang Terdampar di Pantai Probolinggo, 10 Individu Mati
Departemen Kampaye Kualitas Lingkungan Hidup Thailand (DEQP) mengatakan bahwa 20% lebih sampah di Thailand adalah sampah plastik, yang pada 2013 saja jumlahnya sekitar 16 juta ton. Survei itu menyebutkan, warga Thailand rata-rata menggunakan delapan kantong per orang per hari.