,

Pemulihan Sungai Citarum Mulai 2013

AIR di Sungai Citarum tercemar. Data terakhir dari pemerintah mengenai kualitas air Sungai Citarum 2010 menyatakan, dari 10 titik pantau mutu air masuk kategori bahaya atau tercemar berat antara lain, di empat titik pantau di Majalaya, Sapan, Cijeruk dan Dayeuhkolot. Kawasan ini melingkupi empat area asal perwakilan masyarakat yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Greenpeace.

Salah satu parameter signifikan melewati ambang batas adalah kandungan bahan kimia beracun fenol dari limbah cair industri tekstil. Khusus, yang mempunyai proses pencelupan, pemutihan (bleaching) dan finishing. Di bagian hulu Sungai Citarum, terhitung hingga 72 persen industri tekstil dan berpotensi mencemari Sungai Citarum.

Menyikapi pencemaran Sungai Citarum ini, program pengelolaan sumber air terpadu Sungai Citarum (integrated Citarum invesment program) akan melibatkan pemerintah dalam memulihkan sungai ini tahun 2013. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum A, Hasanudin seperti dikutip Koran Tempo, mengatakan, saat ini masih proses menyusun program pemulihan ini.

Program tahap kedua ini, tak hanya pada pemulihan hilir sungai sepanjang 273 kilometer ini. Pemulihan juga dari hulu, yaitu daerah sekitar Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Di sekitar danau buatan penampung tujuh mata air di kaki gunung Wayang itu bakal direboisasi kembali bersama Kementerian Kehutanan dan PT Perhutani.

Hasanudin mengatakan, luas hutan di sekitar hulu Sungai Citarum pada 2000 hampir 28.000 hektare, sembilan tahun kemudian hanya tersisa 4.500 hektare. Kini, daerah pebukitan di sekitar hulu sungai telah jadi lahan perkebunan sayur mayur, seperti kentang, wortel, seledri dan kol.

Aliran sungai di lembah juga terlihat jelas karena tak ada lagi pohon yang menghalangi. Dulu, kata Hasanudin, daerah hulu menjadi sumber sedimentasi akibat erosi tanah dan run off.

Guna mengurangi limpahan air hujan, Balai Besar akan membuat waduk-waduk kecil di daerah hulu, misal, di mata air Ciburial, Kecamatan Kertasari. Air nanti dialirkan melalui pintu air. Tak hanya itu. Balai Besar juga akan memperbaiki kemiringan dasar sungai agar air tak mengalir deras. “Sedimentasi daerah aliran sungai ini di bagian hulu mencapai 7,9 juta per tahun.”

Menurut dia, penyelesaian program tahap pertama berupa normalisasi, antara lain pengerukan sedimentasi hingga Desember 2013 di daerah Nanjung hingga, Sapan, Majalaya. Juga pembuatan kolam penampungan air di daerah Baleendah. “Kolam ini untuk menampung genangan air,” ucap Hasanudin. Sebab, saat ini, posisi sungai lebih tinggi dari tanah.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lemah Cai Kuring Jawa Barat, Banten, Deni Riswandani mengatakan, masalah lain di hulu sungai terpanjang di Jawa Barat ini yaitu komersialisasi air. “Sudah ada satu mata air yang disewakan kepada swasta, seharusnya dikelola negara.” Total mata air di sekitar Sungai Citarum ada 44 titik.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,